tag:blogger.com,1999:blog-75689335497269178482024-03-07T03:02:06.089+07:00RUMAH PETUAHYayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.comBlogger333125tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-45526086158196182672016-01-31T18:13:00.000+07:002016-01-31T18:13:32.697+07:00Hidup Bernafas Dengan Internet<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNORidpHFWje0Of2BiTVTcsANbNkWM1NYLc03LbX4wmldJ1c5G9b0VrTIFnQ8uH9tit9QapSKVQhViCWJjfKUQPDnAy8FDgOdXyCyu1s-p7iBnR-NBxoBrUDb6CNXC59-BHz6GfGP68BEc/s1600/6-Negara-Dengan-Koneksi-Internet-Tercepat-di-Dunia-terbaru-2015.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="294" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNORidpHFWje0Of2BiTVTcsANbNkWM1NYLc03LbX4wmldJ1c5G9b0VrTIFnQ8uH9tit9QapSKVQhViCWJjfKUQPDnAy8FDgOdXyCyu1s-p7iBnR-NBxoBrUDb6CNXC59-BHz6GfGP68BEc/s640/6-Negara-Dengan-Koneksi-Internet-Tercepat-di-Dunia-terbaru-2015.png" width="640" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
Siapa sih orang yang jelas2 hidup pada generasi zaman sekarang tapi tidak butuh yang namanya internet? Itu nonsens. Dan, bukan sesuatu yang absurd jika kita hendak melihat beberapa orang duduk bareng entah itu di kereta, bis atau ruang tunggu tapi terlihat sibuk dengan gadget-nya masing2. Itu sudah jadi terlihat sebagai sesuatu yang biasa. Dan ternyata fasilitas internetan itu ternyata sudah menjadi kebutuhan dasar lain setelah sandang pangan dan papan.<br />
<br />
Memang, kata para pembijak lama sih internet itu selalu menawarkan dua sisi mata uang yang berbeda. Kalo niatnya di bawa buat hal2 yang gak baik pasti jatuhnya sesuatu yang buruk. Lebih banyakan mudhorotnya. Begitu sebaliknya. Jika cerdas dalam memanfaatkannya justeru hal2 baik mengikuti dari belakang. Jadi, internet itu tidak selamanya di sikapi sebagai sebuah pekerjaanya orang2 pemalas, buang2 waktu atau apalah sebutanya. Buat beberapa orang di disana, Internet juga kadang bisa di konversi menjadi pintu masuk buat membuka lahan bisnis yang menguntungkan. internet juga bagi sebagian orang tertentu bisa di manfaatkan untuk misi dakwahnya lewat layanan media sosial. Jadi gak selamanya internet itu melulu punya konotasi yang negatif. Semua tergantung ke pelakunya.<br />
<br />
Buat saya sih, sebagai orang yang jauh dari keluarga dan kampung halaman, hidup di tanah rantau, yang keseharianya sibuk dengan kerja kerja dan kerja. Internet itu seperti sebuah kebutuhan dasar, seperti nafas, serupa hiburan, yang barangkali hanya bisa di rasakan oleh teman2 yang yang punya keseharian yang sama. Mainan hape atau laptop jadi hal penting buat mengisi sisa waktu senggang buat nembunuh kesuntukan. Istilahnya internet itu seperti sebuah nafas. Tapi untungnya fasilitas internet disini jauh dari kata kurang. Artinya bisa di dapat dengan harga murah dan mudah.<br />
<br />
Beda sama di Indonesia. Dari beberapa media menyebut Korea selatan dinobatkan sebagai negara yang punya koneksi internet tercepat, 24,6 Mbps. Apa resep negeri Ginseng ini? Tak lain adalah peran dan perencanaan yang bener2 matang dari pemerintahnya.<br />
<br />
Tahun kemarin saya sengaja pasang Wifi, lewat layanan Korea Telkom. Ternyata sangat mudah dan gampang. Waktu itu jujur saya masih terkendala dengan bahasa, jadilah saya suruh orang kantor yang ngurus. Cuma di mintain nomer rekening bank yang saya pegang, ngisi formulir dan tanda tangan. Gak pake bayar pendaftaran ato pemasangan ini dan itu. Sehari dua hari tahu2 kamer udah kepasang wifi dengan kecepatan yang super ngebut. Alhamdulillahh. Sampe seminggu pun saya sama sekali tidak kena bayaran apapun. Malah setelah dua minggu wifi nyala saya malah di kasih uang cash senilai 40.000 won. Bilangnya dari orang Telkom. Katanya sih uang itu berupa gift. Bahkan di 3 bulan pertama tidak kena beban biaya apapun alias di gratiskan. Selanjutnya tagihan bulanan di ambil lewat rekening bank saya. Tinggal print buku tabungan di ATM tertentu, disitulah baru ketahuan berapa saja saya harus bayar per bulannya. Kebetulan saya sengaja ambil yang 27600 won perbulan.<br />
<br />
Alhamdulillahnya lagi, disini wifi atau jaringan internet hampir ada di mana2, meskipun itu seratus persen punya orang hehee. Yaa, sederhananya sih nyari wifi gratisan itu gampang. Kalopun harus keluar juga gak takut gak bisa update status. Di ATM, di perkantoran, di perumahan atau di sepanjang emperan toko, begitu saya lagi jalan kaki kadang hape dengan sendirinya sudah terkoneksi dengan internet, ketahuan entah itu bunyi dari bbm masuk, messenger atopun line. Begitu hape di buka tau2 sudah banjir notif.
Alteternatifnya jika ingin selalu ontime dengan jaringan internet, bisa juga beli pake layanan wibro. Cukup murah sebenernya. udah di kasih alatnya yang bisa di bawa kemana mana terus tinggal pilih mau ngambil paket berapa puluh ribu perbulanya. Hidup gak bakal jauh2 dari internet. Dunia serasa selalu dalam genggaman. Bukankah begitu? hehee<br />
<br />
Barangkali internet sudah menjadi menu hidup bagi kebanyakan orang. Terlebih bagi para pelaku media sosial. Entah saya harus menyebutnya dengan nama apa buat orang2 yang sudah ketergantungan media sosial. Dikit2 selfie, dikit2 otewe. Jembreng di media sosial. Mungkin karena penjual gadget canggih selalu mengerti apa yang di butuhkan orang2 jaman sekarang. Yang katanya biar di bilang gaul, yang katanya ngikuti jaman atau apalah. Hehee sekali lagi biarlah semuanya berpulang pada pelakunya masing2.<br />
<br />
Barangkali, sampe kapanpun internet akan selalu menjadi kebutuhan dasar manusia. Mempermudah orang untuk melakukan hal apapun. Tapi tetep akan selalu menawarkan dua sisi mata uang yang berbeda. Jadi, bijaklah dalam memilih langkah atau memilih sesuatu di dunia maya. Karena rumusnya hampir sama; hidup itu adalah pilihan.<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<span class="fullpost">Eumseong, 31 Januari 2016 </span></div>
Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-36057923532034298622015-11-02T21:31:00.001+07:002015-11-04T22:08:57.024+07:00Surga Yang Tersembunyi Di Pulau Nami<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNpbbbCf03NaebDvgftsxTyPqYkGfj8yxZ2oZUdrYiuGtk28z8zMLcdl8FTYlpa-SCm7HR_OFOK7l-NcR8kqyfX1bU70kcprSurHvL8WA9qrcGvPe7j0Cgal_3fquddX0XkzOEjmkXAxbT/s1600/12197088_10205078909392232_167717032_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNpbbbCf03NaebDvgftsxTyPqYkGfj8yxZ2oZUdrYiuGtk28z8zMLcdl8FTYlpa-SCm7HR_OFOK7l-NcR8kqyfX1bU70kcprSurHvL8WA9qrcGvPe7j0Cgal_3fquddX0XkzOEjmkXAxbT/s640/12197088_10205078909392232_167717032_o.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Di tiap kalinya saya punya perjalanan bertadabur dengan alam, buat melihat apa2 yang sudah Tuhan bagikan sebegitu murahnya, disitu pula sepertinya Tuhan selalu menunjukan segala maha besarnya.
<br />
<br />
***<br />
Minggu kemaren kebetulan saya bertamu ke pulau Nami, sebatas buat mengisi liburan setelah beberapa minggu di kudeta sama pekerjaan dan hal2 yang dirasa membosankan. Intinya saya pengen segera piknik hehee. Sekaligus menengok, kaya apa sih ketika Pulau Nami sedang berpuisi, Hingga sampe terkenal di telinga para penyuka wisata dan destinasi.<br />
<br />
Ya, Pulau Nami sendiri pada perjalananya begitu dikenal luas ketika beberapa bagian lokasinya di gunakan untuk syuting drama korea terkenal Winter Sonata yang begitu mengharu biru. Apalagi pas setibanya musim gugur, dengan landscape pohon2 besar yang menjulang tinggi berbaris rapih yang dedaunanya mulai memerah dan menguning, kemudian tampak mulai berguguran ke tanah. Sungguh sebuah peristiwa alam yang sangat romantis. Sesiapa yang melihat penuh kekaguman. Inikah surga yang tersembunyi di Pulau Nami? Entahlah..<br />
<br />
**<br />
Minggu kemarin saya adalah satu dari 45 jamaah Masjid Arroyan Muguk yang punya kesempatan untuk mengisi liburanya di Pulau Nami, atau yang biasa di sebut Nami Island. Pulau ini berbentuk seperti bulan separuh yang menggenang di tengah2 sebuah danau besar terusan dari sungai Han yang ada di Seoul. Menarik nemang, tidak saja ketika harus masuk kesana, menengok ada keindahan apa saja di dalamnya, tapi dari sejarah awal mula munculnya Pulau Nami tersebut. Nama Nami sendiri di ambil dari salah satu pahlawan Korea Selatan yaitu Jendral Nami.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7RtiioCyyctbNEX9q0fyetimB0QGcnj5kUZSJMpyBe8ErP9IDRoihDO-Zd2l0cJinhj3n6LSliJ284AFKJ-cE6x2J4kvxuzStBECQToKNibmOGQEhkS7Yv5BTMGW3wI_ZBhVzzLof-wmQ/s1600/12204068_10205078916232403_1328639311_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7RtiioCyyctbNEX9q0fyetimB0QGcnj5kUZSJMpyBe8ErP9IDRoihDO-Zd2l0cJinhj3n6LSliJ284AFKJ-cE6x2J4kvxuzStBECQToKNibmOGQEhkS7Yv5BTMGW3wI_ZBhVzzLof-wmQ/s640/12204068_10205078916232403_1328639311_o.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Ketika kami (selaku rombongan) sudah sampe di lokasi. Kami kemudian turun dari bus setelah menghabiskan kurang lebih tiga jam perjalanan. Makan siang sebentar sambil menunggu pembelian tiket atau penukaran visa masuk, kamipun akhirnya berjalan menuju pintu Imigration Nami Island. Kenapa ada visa dan pintu imigrasi segala? Imigration Nami adalah pintu masuk menuju Nami Island. Itu cuma pengistilahan. Pemerintah Korea Selatan sengaja mengemas wisata Nami Island sebagai sebuah negara yang terpisah dari Korea Selatan, bahkan begitu di kenal dengan sebutan Naminara Republic; artinya negara Nami. Ahh entahlah dengan statusnya sebagai negara sendiri ini, sebenernya sih cuma negara boongan, negri khayalan atau negri fantasi. Pinter2nya orang Korea saja bagaimana mengemas sebuah tempat wisata bertujuan untuk di jadikan nilai jual.<br />
<br />
Untuk menuju Nami Island sendiri kami harus baris mengantri buat menyeberang menaiki kapal ferri, butuh waktu sekitar 10 nenit untuk bisa sampai di pulau mungil tersebut. Menariknya di tiap pinggiran bagian atas kapal di hiasi bermacam-macam bendera negara, termasuk bendera merah putih punya Indonesia.<br />
<br />
Begitu memasuki daerah Pulau Nami, kamipun disambut dengan deretan pohon tinggi yang berjejer lurus, rapih hingga seperti membentuk sebuah terowongan. Adem sekali rasanya melihat suasana alam yang masih terjaga seperti itu. Pulau Nami ini memang menjunjung konsep perpaduan antara manusia, hewan dan tumbuhan untuk “living in harmony far away from crowd and civilization“. Jadi pulau ini memang seperti tempat berlibur untuk bersantai dan istirahat bagi para wisatawan.<br />
<br />
Khusus bagi para penggemar drama Korea, tempat ini barangkali terlalu keren karena punya beberapa tempat dan momen dari serial yang sudah ditonton. Pohon-pohon tinggi menjulang di kanan kiri jalan yang membentuk sangat rapih.<br />
<br />
Di situ juga ada rute jalan yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki ataupun naik sepeda. Kemudian ada fasilitas kereta wisata juga, ada kolam ikan, air mancur di tiap sudut jalan, dan beberapa taman tematik. Di Nami Island juga tersedia sewa sepeda tandem. Nah untuk yang suka dengan tantangan bisa juga mencoba naik flying fox untuk menyeberangi danau Cheongpyeong yang meluas, Cukup mahal memang karena harus membayar 30.000 won.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKYYe0WiLb3nDtHsGAummkWg2lPywby3Ds-FdbLIfbBsK4FugxxmZvJp1eROioqo1zr_Ejkt0oDpPrGlWpLTgjwSd2qMEMG5u8nPxJptdqaYLdIigO-lv_xHD8nw1hqSM06qrdxnchOdin/s1600/12209006_10205078909792242_448195592_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKYYe0WiLb3nDtHsGAummkWg2lPywby3Ds-FdbLIfbBsK4FugxxmZvJp1eROioqo1zr_Ejkt0oDpPrGlWpLTgjwSd2qMEMG5u8nPxJptdqaYLdIigO-lv_xHD8nw1hqSM06qrdxnchOdin/s640/12209006_10205078909792242_448195592_o.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Rombongan Masjid Ar-royyan Muguk ketika baru tiba di pulau Nami</div>
<br />
Daya tarik pulau Nami tidak saja sampai disitu, di tanah Nami Island aura penuh cinta tersebar di mana-mana. Cinta pada pasangan, cinta pada keluarga, cinta pada hewan2, cinta pada alam sekitar ataupun cinta pada hal2 yang membangun sebuah kedekatan. Banyak pasangan yang memakai baju seragaman, terus juga ada yang sedang duduk berdua di bale-bale sambil membicarakan rahasianya masing2, tidak sedikit juga mereka yang membawa anak2 dan keluarganya duduk2 di sebuah taman, pasangan oma opa yang sedang foto bareng di bawah pohon, bahkan ada sebuah burung yang kenalpun tidak bisa langsung nyamperin pengunjung, seperti hendak menyampaikan sebuah pesan cinta hehe, mengajak berkomunikasi, kemudian langsung terbang lagi masuk di rerindangan pohon. Bahkan konon katanya, kalo malam hari, semua lampu pulau ini semuanya di matikan sehingga pengunjung bisa lebih dekat dengan alam, hanya bulan dan kerlipan bintang2.<br />
<br />
Hebatnya lagi, beberapa botol yang di tinggalkan pengunjung juga di recycle dan di manfaatkan kembali untuk menjadi sebuah hiasan di pinggiran jalan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0HFnasrSjxqN03dyNPhXVkvogh8A3oo-pGh66WzCZvKr6gNVnP-p9x416jqz928X03Qq38CYGIGaxXNDz5VsSK5fgHf-bqH-eQ9KjZEbnWyKUDkF2Yb1v48jDo9IjY20XyuqZrjzu8yF6/s1600/12210734_10205078911712290_2038324822_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0HFnasrSjxqN03dyNPhXVkvogh8A3oo-pGh66WzCZvKr6gNVnP-p9x416jqz928X03Qq38CYGIGaxXNDz5VsSK5fgHf-bqH-eQ9KjZEbnWyKUDkF2Yb1v48jDo9IjY20XyuqZrjzu8yF6/s640/12210734_10205078911712290_2038324822_o.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBRzzYMQIV_zyD_H6NlSb4_HV_2YGHsXx0Kdvxm4ZTu_OghGk2rJym0jHcPRoWR1FSI5v4PqK1BHmI5qLHpCh68HGnRZtA2YB6tp7TXN-Zwxgfp_6_u84jv2x9HFT342AyuNlbzFvf2UL7/s1600/12211162_10205078914152351_680067990_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBRzzYMQIV_zyD_H6NlSb4_HV_2YGHsXx0Kdvxm4ZTu_OghGk2rJym0jHcPRoWR1FSI5v4PqK1BHmI5qLHpCh68HGnRZtA2YB6tp7TXN-Zwxgfp_6_u84jv2x9HFT342AyuNlbzFvf2UL7/s640/12211162_10205078914152351_680067990_o.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
Eumseong, 2 November 2015
<span class="fullpost">
</span></div>
Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-56973435532401126532015-10-04T20:17:00.000+07:002015-10-04T20:17:11.125+07:00Sepotong Korea Di Tanah Muguk<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirU_0SsLqJTOq3vvTV_rmmetfu__3CKLrnAg7WR_E89mJ0dQ5Ru2Rlul0uMrnMVAFPUYVRdRNxJLaYa3whD4GGZhZs6h5Sc-3HTO5ijsdtxQTRpAae-lSciLNRPFqpg3RV6BO00KRt4xx3/s1600/12076597_10204959855735965_430714057_o.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirU_0SsLqJTOq3vvTV_rmmetfu__3CKLrnAg7WR_E89mJ0dQ5Ru2Rlul0uMrnMVAFPUYVRdRNxJLaYa3whD4GGZhZs6h5Sc-3HTO5ijsdtxQTRpAae-lSciLNRPFqpg3RV6BO00KRt4xx3/s640/12076597_10204959855735965_430714057_o.jpg" /></a> <br />
<br />
Tiap kota itu barangkali punya pesonanya sendiri2.. punya ke khas-an yang boleh jadi tidak dimiliki oleh kota2 lain. tidak terkecuali kota Muguk Eumseong dengan sejuta kesederhanaanya... Dari alkisah sejarah yang pernah saya baca di beberapa milis, di wikipedia juga. di kota inilah seorang Ban kin-moon di lahirkan dan tumbuh dewasa. Siapa yang tidak tau Ban kin-moon? Beliau adalah orang yang begitu berpengaruh di dunia__ yang kini menjabat sebagai sekjen PBB bermarkas di New york.<br />
<br />
Sepanjang pengamatan dari yang saya lihat dari kota ini sebenarnya tidak ada yang begitu istimewa. Sangat sederhana. Hanya sebuah kota kecil yang terletak di bagian timur daerah Eumseong propinsi Chung cheongbuk-do Korea bagian tengah. Dimana di sekitaran daerah dikota ini, tepatnya di daerah kabupaten Eumseong di kenal sebagai penghasil buah stroberi, ginseng, cabe merah, semangka dan daging sapi.
Untuk ukuran kota2 besar yang ada di Korea, yang dikenal bersih dan tata kelola kota yang sangat rapih, Muguk bisa di bilang belum termasuk ada di dalamnya. Hanya sebuah kota kecil. Tatananan kotanya tidaklah terlalalu rapih, kadang kalo harus jalan kaki di sepanjang pinggiran jalan kota ini saya masih suka menemukan sampah yang berserakan tidak pada tempatnya.<br />
<br />
Di kota ini Hanya ada beberapa bangunan tinggi berkonsep mewah, apartemen dan gedung pemerintahan, atopun jejeran toko berbaris sepanjang jalan. Tidak seperti halnya kota2 besar lainn kaya macam kota Incheon, Daegu, Busan ataupun Seoul sebagai pusat dari lahirnya gedung2 pencakar langit ataupun bangunan berkonsep modern. Disini juga belum ada jalur kereta untuk bisa menghubungkan dengan kota lainya. Bisa jadi karena masih termasuk kategori daerah perbukitan menjadi alasan utamanya. Kalopun untuk bisa bepergian ke kota Seoul atau Ansan misalnya, jalur satu2nya adalah nemakai jasa kendaraan bus. Cukup murah sebenernya, hanya merogoh kocek 7500 won saja untuk bisa sampe kesana. Itupun jarak tempuh hanya perlu 1 jam lebih saja bisa langsung turun di jantung kota. Terminal dan stasiun kereta. <br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj-fqxHDTgKk5O9aTH-xXSFGTxf1xxJNHau7ryS3qNgr9hdpmgKtU9PWBLCSAX7K6tB4DoGIdtJP6AblhaiI7-Ef6njCuq7haHCowqMgXYjXfc4V19Tv5oVcEzNBbZLnOAYMexrlLMTwkb/s1600/12076686_10204959860776091_1369344224_o.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj-fqxHDTgKk5O9aTH-xXSFGTxf1xxJNHau7ryS3qNgr9hdpmgKtU9PWBLCSAX7K6tB4DoGIdtJP6AblhaiI7-Ef6njCuq7haHCowqMgXYjXfc4V19Tv5oVcEzNBbZLnOAYMexrlLMTwkb/s640/12076686_10204959860776091_1369344224_o.jpg" /></a><br />
<br />
Hanya saja buat saya sendiri ada yang sangat istimewa dari kota ini, yaitu berdirinya sebuah Mushola ataupun Masjid di tengah2 kota. Namanya Masjid Ar-royyan. Nama ini di ambil dan di sepakati bersama hasil musawarah ..Tepatnya hanya kurang lebih 100 meter dari arah terminal. Meskipun keberadaan Masjid tersebut masih belum permanen, hanya sewa tempat. Baru tujuh bulan berjalan. Dan Alhamdulillah hadirnya Masjid tersebut berkat perjuangan teman2, jamaahnya sudah banyak, khususnya orang2 Indonesia yang ada daerah Eumseong. Subhanallah semangat mereka luar biasa untuk bisa dengan segera menghadirkan rumah Allah. Meskipun keberadaan mereka2 sebagai kaum minoritas.
Di kota ini juga saya bisa menemukan banyak teman dari Indonesia yang bekerja di Korea, lewat sebuah wadah di komunitas Masjid. barangkali mereka punya misi perjuangan yang sama sebagai perantau, punya jalan cerita yang hampir sama sebagai seorang yang sedang mencari rejeki, dan mungkin punya mimpi yang sama sebagai orang yang sudah mengumpulkan niat untuk hidup disini sebagai orang pendatang.<br />
<br />
Yahh, Kota Muguk. Keberadaanya menjadi kota penting buat saya pribadi, disinilah saya pertamakali membeli jaket musim dingin waktu itu, disini juga saya bisa menebus kerinduan untuk bisa bermain sepakbola, disiini juga saya harus membeli sepeda buat kebutuhan dan keperluan kesana kemari sebagai kendaraan alternatif. Dan, disini juga saya pertama kali bisa takbiran dan nginap di malam lebaran bersama teman2 di negri orang hehe.. rasanya sudah terlalu banyak sekali untuk kemudian di jual sebagai sebuah kenangan.<br />
<br />
Nah, untuk yang pernah tinggal di kota Muguk pasti tau dimana keberadaan terminal bus nya. Terkesan masih ngampung, jauh dari kesan unsur modern. Bukan korea banget hehee. Bentuk bangunanya juga lebih kaya konsep peninggalan jaman dulu. Tapi itu yang membedakan dengan terminal2 lainya.<br />
<br />
Hanya saja Muguk tetaplah kota dengan sejuta kesederhanaanya.
Untuk yang pernah singgah, tepat dihari pas ada pasaran. Tentu tidak terlewatkan untuk bisa belanja dan masuk ke dalamnya. Lebih menyrupai pasar tradisional kalo di Indonesia sih, tapi disini lebih rapih dan bersih. Terus juga tidak mengganggu ketertiban umum.<br />
<br />
Yaa, mungkin sampe kapan saya bisa tetap disini. Menetap disini, moga saja sampe beberapa tahun kedepan, karena Muguk selalu menawarkan hal2 yang ngebuat saya bisa terus mampu merawat semangat saya sendiri, untuk bisa terus survive menjalani hidup sebagai seorang petantau di negri orang.. tentunya dengan segala keterbatasan.<br />
<br />
<br />
<br />
Eumseong, 4 Oktober 2015 <span class="fullpost">
</span>Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-54089552031464836322015-05-15T20:23:00.002+07:002015-05-17T21:19:08.626+07:00Waktu Yang Di Jual Mahal<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrCSCQg1WFGZ1YumPSQsDbX5XT8OwWcj1NJH2H5QXY7LOXzTraE3515hLMDrIOpzUfzjz0-xZfPaG06I9IfB0DmiUwHjNq4nrRX9w0_0yG_KqSp-KOcloGyARHOOttwm5G0fVLkzpINss2/s1600/Best-time-to-eat-yogurt.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrCSCQg1WFGZ1YumPSQsDbX5XT8OwWcj1NJH2H5QXY7LOXzTraE3515hLMDrIOpzUfzjz0-xZfPaG06I9IfB0DmiUwHjNq4nrRX9w0_0yG_KqSp-KOcloGyARHOOttwm5G0fVLkzpINss2/s640/Best-time-to-eat-yogurt.jpg" /></a><br />
<br />
Kayaknya udah lama saya enggak nulis disini, ternyata waktu begitu cepat meninggalkan februari dengan segala ceritanya hehee. Ya, disitulah terakhir kali saya nulis. dan waktu juga yang Alhamdulillah sekarang saya bisa hadir dan menulis lagi disini. dengan membawa kabar baik dan sehat.<br />
<br />
**<br />
Untuk enam bulan terakhir ini, sejak kali pertama saya numpang hidup, menetap dan kerja disini, waktu terasa di jual begitu mahal. Sangat mahal. Di negri ini, istilah '<b>waktu adalah uang</b>' memang benar adanya. Harus bisa memanfaatkan dan mengambilnya dengan cepat kalo tidak ingin kabur ketiup angin. Tapi tak apalah mahal juga, kalo emang WAKTU itu sekiranya bisa di konversi menjadi sesuatu yang positif, insya Allah hal2 yang baik juga dengan sendirinya akan mengikuti dari belakang. Aminnn<br />
<br />
Siap tidak siap saya harus siap, yaa, karena semuanya sudah satu paket dengan tujuan awal saya bisa ada disini. Semuanya harus di perhitungkan betul bagaimana mengatur dan memanage waktu. Kapan waktu harus di gunakan untuk kerja, dan kapan waktu yang harus di manfaatkan untuk istirahat, atau bisa mencuri hari libur untuk keperluan2 lain. Misalnya saja sekedar buat jalan2, ketemuan sama temen, atau berkunjung dan bersilaturahmi kemana yang sekiranya bisa melepas lelah dan penat setelah semingguan berkerja. Semuanya harus di manage sebaik mungkin.<br />
<br />
Ya, apalagi waktu pas musim dingin tiba, budaya cepat2 adalah sebuah keharusan. Di terapkan dalam hal apapun. Disini nenek2 saja jalanya cepet banget. Mungkin mereka sudah terbiasa, waktu adalah perumpamaan sebagai barang yang mahal. Harus di kejar. Hampir kebanyakan orang ketika keluar rumah semuanya berjalan cepat, tidak sedikit yang lari untuk menghindari suhu ekstrim, atau mengejar jadwal keberangkatan bis atau kereta yang semuanya sudah terjadwal betul, telat satu atau dua menit saja kita akan ketinggalan dan harus menunggu jadwal keberangkatan bis berikutnya, dan itu sesuatu yang merugikan. Makanya, budaya cepat2 sudah mengakar bagi orang2 Korea. Orang yang datang terlambat di cap sebagai pribadi yang buruk.<br />
<br />
Bicara lagi soal waktu, buat saya ya emang mahal, buat nulis di blog saja kadang harus nyuri2 di jam istirahat kerja hehe, atau setelahnya pulang kerja, itu kalo lage ada mood buat nulis. Kalo not idea atau gak ada ide sama sekali ya tetep males. Selamanya blog kena jamuran. Huahhh!<br />
<br />
Berhari-hari, waktu seperti berjalan lebih cepat, menggerus apa yang hadir di depan, meninggalkan jauh semua yang masih di belakang. Meninggalkan orang2 pemalas, dan jauh meninggalkan orang yang suka membuang buang kesempatan, karena datang waktu berikutnya belum tentu akan menawarkan rasa dan kesempatan yang sama. Ibaratnya waktu itu adalah rejeki, bisa jadi senjata tajam yang siap menebas benda2 tumpul dimanapun, yang jika kemudian di salah gunakan maka bisa melukai siapapun. maka harus di manfaatkan betul. Toh, ketika kemudian waktu memberikan bonus atas kerja keras kita selama ini, sebenernya kita2 juga yang bakal menikmatinya, entah itu kapan datangnya.<br />
<br />
Waktu nyatanya sudah mengantarkan saya ada disini, dan sudah membagi sebegitu banyaknya ruang buat saya. Soal apapun, entah itu jalan rejeki, ibadah juga, dan beberapa menu hidup lain yang membuat saya bisa belajar banyak bagaimana bisa berteman baik dengan waktu.<br />
<br />
Berteman baik dengan waktu, adalah dengan memanfaatkanya..
<span class="fullpost">
</span>Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-79024039183707528572015-02-25T21:29:00.000+07:002015-02-26T20:42:02.823+07:00Catatan Dari Kota Gwangju<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_5_yOXculiZRvZaaxq2v0nrRAE3kq3lz7t7RnlLcS_Uda9RKK2SQ2KUersq5vKZYZmXHOquh4Q9799oO65Y6QLKWmAJSxzV-8pQiRsvjmmIYDwLhyHdL85fq5Hi2XnqvU0qONxb3xIMGR/s1600/11014280_948435428507937_9016711451744176558_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_5_yOXculiZRvZaaxq2v0nrRAE3kq3lz7t7RnlLcS_Uda9RKK2SQ2KUersq5vKZYZmXHOquh4Q9799oO65Y6QLKWmAJSxzV-8pQiRsvjmmIYDwLhyHdL85fq5Hi2XnqvU0qONxb3xIMGR/s1600/11014280_948435428507937_9016711451744176558_n.jpg" height="356" width="640" /></a></div>
<br />
Selesai dari Deogyousan ski resort, rombongan tour silakbar masjid anseong kemudian bermalam di villa penginapan untuk istirahat beberapa jam. Paginya barulah kemudian menuju Kimdaejung Convention Center Gwangju, tempat dimana kami akan menghadiri sholawatan berjamaah dengan ribuan umat muslim Indonesia yang ada di korea, bersama Habib Syekh Abdul Qodhir Assegaf. Di silakbar 2015.<br />
<br />
Acara tersebut hasil dari kerja tim panita dari KMI (komunitas muslim indonesia), sebagai agenda rutin tahunan yang sengaja di peruntukan sebagai sebuah wadah syiar dan ukhuwah untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama umat muslim Indonesia yang ada di bumi Korea. Acara tersebut lebih tepatnya adalah lanjutan dari silakbar pada tahun2 sebelumnya.<br />
<br />
**<br />
Setibanya disana, tepat di depan halaman gedung KCC, nampak suasana masih belum begitu padat. Hanya beberapa gerombolan orang yang baru datang, tiga atau empat orang dengan jaket berseragam.<br />
<br />
*<br />
Ada informasi-- kalau acara ngambil tempat di lantai empat, kami pun mulai bergegas mempersiapkan segala sesuatunya dengan kesibukan masing2. Ada yang ngantri buat ngambil air wudhu dulu (persiapan buat sholat dhuhur), ada yang langsung masuk menuju lantai empat, ada juga yang sibuk poto2, atau ada juga yang sekedar janjian untuk ketemu temannya masing2. Hari itu seperti punya kesibukan sendiri2, berpencar entah kemana.<br />
<br />
Barulah pada jam 2 siang acara pun dimulai. Masuk, tidak ada kursi, hanya alas tempat duduk yang sudah di sediakan oleh panitia, semuanya di suruh duduk bersilah. Sampai berjubel hampir tidak kebagian tempat. Setelah selesai beberapa sambutan dari tim panitia dan duta besar Indonesia untuk korea; acara kemudian di buka dengan seremonial penyambutan Habib syekh abdul qodhir assegaf saat jalan menuju stage, dengan diiringi sholawatan dan musik rebbana atau apalah sebutanya. Semuanya di suruh berdiri, bersholawat, dan yang bikin mengganggu itu ketika semuanya pada sibuk mengangkat kamera ponselnya masing2, mungkin buat merekam atau sekedar ngambil gambar, bahkan ada beberapa tongsis yang sengaja terpasang di tengah kerumunan jamaah.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIPIJj9o_vDF5Ft53VVQ83QVsLwqC9eaEEyYFhHvTfLh4sFpTPEtgnO7X1jK8XMXhyphenhyphena1kCQ3bnNB9g7dqQk6_kqMz0sXGKEiLSnMYYzbBdTiAbEy57ySGo_4OX4uL94sIY8XT3s9mkqtu1/s1600/11011432_948435435174603_1354868187436212293_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIPIJj9o_vDF5Ft53VVQ83QVsLwqC9eaEEyYFhHvTfLh4sFpTPEtgnO7X1jK8XMXhyphenhyphena1kCQ3bnNB9g7dqQk6_kqMz0sXGKEiLSnMYYzbBdTiAbEy57ySGo_4OX4uL94sIY8XT3s9mkqtu1/s1600/11011432_948435435174603_1354868187436212293_n.jpg" height="425" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Waktu itu sesi urutan acara di buat random, dua lagu di nyanyikan selesai, di lanjutkan kemudian dengan cerita pendek dari Habib Syekh yang kerap kali menyelipkan petuah penting soal pembelajaran banyak hal buat para jamaah ataupun pengunjung. Kemudian di lanjutkan lagi dengan lagu2 berikutnya. Dan seterusnya...<br />
Sayang, senandung syair lagu2 sholawatan yang beliau nyanyikan tidak di iringi dengan musik gambus nuansa padang pasir, nyawa dari musikalitas arabnya tidak kelihatan-- seperti ketika harus mendengar lewat format mp3. Disitu Habib syekh tidak membawa banyak personil, hanya beberapa orang saja, dan kemudian untuk mengiringi lagu2 solawatan tersebut mereka cukup hanya memainkan tiga atau empat tabuh rebana.<br />
<br />
Tapi tetep, semangat dan khidmat bersholawat tetap menggunung hebat. Di tambah suara berat khas Habib Syekh yang begitu menggetarkan seisi ruangan. Dari rangkaian beberapa lagu di nyanyikan; disitu ada puzle-puzle syair dan syiar yang terus berdampingan di kumandangkan bergantian, ada nafas2 ikhlas yang terus menerus memuji kebesaran dan kemuliaan Rosululloh SAW. Semuanya seperti larut dalam kekhusyuan.<br />
<br />
Lagu hits ber-genre gambus punya Habib syekh yang sempet duluan di nyanyikan adalah " ya hananna ". Semuanya pada hafal. Kemudian ada juga beberapa lagu lainya. Sayang, lagu Sholattun dan Yalaqolbin belum juga di nyanyikan, saya keburu kebentur dengan jadwal jam pulang, karena harus melakukan perjalanan jauh.<br />
<br />
Jam 4 sore barulah rombongan bis cabut dari gwangju, walopun di separuh perjalanan kami pun mampir sejenak di tempat jajanan buat istirahat, sekedar buat makan anget2, sekalian beli minuman seger buat bekal sampe di Anseong nanti.<br />
<br />
Setibanya di Anseong dan tepat parkir di bawah lokasi masjid, rombongan pun kembali ke tempat nya masing2, meski ada beberapa yang sengaja nginep di masjid karena jauhnya perjalanan pulang...<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2RZvsU50HWIURqdMTGLqT4c_KIH0lZlz6wd0mb9tQV4ZCQYe6qvhWgYrasHeWaxHq4K_M1NRi-f8tAoYVhJLUhJKLoLNorhlmW05nBATUbMkWpNMTe-kP3_5cWP3eomtVT4or8pv8fgR0/s1600/IMG20150219160551.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2RZvsU50HWIURqdMTGLqT4c_KIH0lZlz6wd0mb9tQV4ZCQYe6qvhWgYrasHeWaxHq4K_M1NRi-f8tAoYVhJLUhJKLoLNorhlmW05nBATUbMkWpNMTe-kP3_5cWP3eomtVT4or8pv8fgR0/s1600/IMG20150219160551.jpg" height="400" width="300" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Sampai nanti di Silakbar tahun depan :)<br />
<span class="fullpost">
</span>Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-67762662071670698602015-02-22T19:50:00.000+07:002015-02-23T20:40:21.587+07:00Bertadabbur Dengan Alam (Muju Deogyusan Ski Resort)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfwebpT5HRDQITe1BZpXLoIiKt_UDXM-Gfas9sfsjk7QbdK4e05zGzppPNKObv-CSpxJXx-wfPn2u5WPUeT7fv0FrLMs3XnLnGH7uOD6d5rNvj0vXrqawu9Fw3NLSLhE4aUAXnfXdhSlVi/s1600/elysee-motel.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfwebpT5HRDQITe1BZpXLoIiKt_UDXM-Gfas9sfsjk7QbdK4e05zGzppPNKObv-CSpxJXx-wfPn2u5WPUeT7fv0FrLMs3XnLnGH7uOD6d5rNvj0vXrqawu9Fw3NLSLhE4aUAXnfXdhSlVi/s1600/elysee-motel.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Setelah menghabiskan separuh siang mengikuti serangkaian perjalanan dari Anseong menuju Muju, dengan memakan waktu kurang lebih 4 jam, rombongan tour Silakbar 2015 masjid Nurhidayah Anseong langsung tiba di lokasi penginapan. Dan kebetulan langsung di sambut hujan salju.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Sengaja buat makan siang sembari istirahat sebentar karena lelahnya perjalanan 4 jam di dalam bus, kami (rombongan) kemudian langsung menghabiskan sisa sepotong siangnya lagi buat mampir di Deogyusan ski resort, salah satu tempat wisata favorite yang ada di wilayah Gwangju.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRFFqE4AiQ9KGGXD0_k-8WD1P6gOsAENRnftGSCDj8dHB__k0jQQaoOyhcZ0J4e0F04LYIOlaDSErpGayOfu2tn526e0ndpshYGmv6mT1M7w98A6uBxMZ3634zRNR8zCIfSCcPFnvwoe2a/s1600/IMG20150219091703.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRFFqE4AiQ9KGGXD0_k-8WD1P6gOsAENRnftGSCDj8dHB__k0jQQaoOyhcZ0J4e0F04LYIOlaDSErpGayOfu2tn526e0ndpshYGmv6mT1M7w98A6uBxMZ3634zRNR8zCIfSCcPFnvwoe2a/s1600/IMG20150219091703.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Acara tersebut sebenarnya sudah di agendakan dari sejak awal, mengikuti agenda inti untuk menghadiri Silakbar 2015 gwangju yang jatuh pada keesokan harinya tanggal 19 februari. </div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Nah, acara hari itu kalo bisa saya pinjam tema sih lebih tepatnya mencoba "bertadabbur dengan alam ". pengaburan dari nama jalan2 Hehe. supaya punya kesan terdengar lebih membumi aja. Barangkali...</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Mentadabburi alam, di padang bukit yang terhampar begitu luas nan putih... sekaligus merenungi apa2 yang sudah Tuhan bagikan ke jagat bumi ini dengan begitu indahnya. Awesome, barangkali ini adalah kali pertamaa saya bisa merasakan ada disini, sesuatu yang dulu hampir tidak pernah terbayangkan sama sekali. Sekalinya hanya melihat lewat layar televisi. Ahh, mungkin Tuhan sedang menunjukan segala maha besarnya. Lewat beberapa pesona alam, yang di percantik bulir2 salju kiriman dari jantung langit.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Ya, Deogyusan ski resort adalah satu dari beberapa wahana ski favorite yang ada di negri Korea. Tepatnya di Muju wilayah Gwangju Korea bagian selatan. </div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Sebelum masuk arena Deogyusan ski resort, kami sengaja mampir dulu di tempat yang tidak jauh dari arena lokasi, buat sewa perlengkapan ini dan itu, mulai dari memilih pakaian yang punya warna2 menyala, sepatu robot, peralatan ski dan berikut semua safety-nya. Per orang semuanya kena biaya 20 ribu won. Hanya saja kalo sarung tangan harus beli dengan harga 10 ribu sampai 20 ribu won. Begitu juga dengan kacamata ski yang bisa di sewa terpisah dengan membayar 5 ribu won saja.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXUvtmOP9ACelnbtelTCbBMjwnaGtK2y1aYIsN44lK9f_p2c76fIiyUbo627GNPqn9i-tby1Jj-_WYcBO2LKqUiMLCM9W7lQShZ4Ivo369XW6-qbO9y5tM_MGeGHZa5FBhw5xqqBV8Oydi/s1600/IMG20150218145534.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXUvtmOP9ACelnbtelTCbBMjwnaGtK2y1aYIsN44lK9f_p2c76fIiyUbo627GNPqn9i-tby1Jj-_WYcBO2LKqUiMLCM9W7lQShZ4Ivo369XW6-qbO9y5tM_MGeGHZa5FBhw5xqqBV8Oydi/s1600/IMG20150218145534.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Meskipun di Deogyusan ski resort kadar saljunya tidak sebanyak di beberapa arena ski di wilayah Gangwongdo, hal itu sama sekali tidak mengurangi keeksotisan tempat ini, tidak juga mengurangi semangat kami untuk mencoba beberapa tantangan baru di atas gunukan salju, salah satunya mencoba bermain ski, sekaligus menjadi ajang untuk menguras adrenaline.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Resort ini pada hari2 libur konon katanya selalu rameh, dan tetep bersih, penataan tempatnya juga rapih dan teratur. Fasilitas kereta gantung juga menjadi daya tarik tersendiri. Tak heran jika Muju deogyusan resort katanya sering di jadikan lokasi syuting drama korea karena terletak di sekitaran muju-gun yang suhunya relatif lebih hangat. Arena ski yang satu ini selalu di batasi tidak boleh lebih dari 7 ribu pengunjung perhari, untungnya saya dan beberapa rombongan yang sengaja mau main hari itu tepat masuk jam 5 sore. Waktu itu masih belum begitu rameh ternyata. Katanya pada jam2 sore hanya di padati para pemain ski pemula, menengah, dan beberapa bocah yang sedang belajar sekaligus menikmati wahana ini, ataupun pengunjung yang sengaja sekedar mau nyoba main bermodalkan nekad doang hehee, gak ada skill gak ada pelatih, kaya saya ini (ngaku) </div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Setibanya kami masuk tepat jam 5 sore, ternyata tempat arena ski sedang dalam proses di sterilkan, baru pada 30 menit kemudian pengunjung di perbolehkan masuk, sekaligus mempertontonkan gayanya masing2. </div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Kalo pas baru pertama merasakan masuk di arena ski, awalnya takut duluan, agak parno kalau sudah lihat orang2 di titik pendakian paling atas, kalopun harus dipaksa nyoba main juga cukup di sekitaran kelas pemula saja. Saya suka jatuh beberapa kali hehe, sekalinya jatuh bangunya yang bikin capek, susah, karena harus pake tehnik juga dengan bantuan tenaga dan dua tongkat. Atau minta bantuan orang lain (itu pilihan terakhir)</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Setelah di kasih tau sama orang yang berpengalaman soal beberapa tehniknya, lama2 jadi di anggap bisa, masih suka jatuh juga udah biasa hahaa. Kalo udah bisa beberapa kali putaran dan meluncur bebas dengan jarak 100 meter dan tidak sampai terjatuh, itu sesuatu yang kerenn. Karena mau berhenti pun perlu tehnik juga; dua papan ski sedikit di belokan dan bidang dua papan ski sedikit di miringkan supaya laju larinya papan tidak begitu kenceng. Istilahnya sih buat rem lah supaya gak nabrak orang lain.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Makin lama main (dan itu gak dingin sama sekali), makin seru, kayaknya jadi makin ketagihan pengen main lagi. Kalo sudah di coba ternyata memang manarik dan menyenangkan. Ada sensasi kepuasan.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiWCkWFMXLVOBG7Fnn4fv0z_J0CzqkZXbwqe6OVV_gCR5rlHZkcQbcncc8KmDy60Ol6Ym88we6YGDEWvPC561xahj3p1ca4lsSko3ZSXqXXWnorqz08ddPqw9tTsdY4lsFHg3xBkXHLJIG/s1600/20150218_181751.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiWCkWFMXLVOBG7Fnn4fv0z_J0CzqkZXbwqe6OVV_gCR5rlHZkcQbcncc8KmDy60Ol6Ym88we6YGDEWvPC561xahj3p1ca4lsSko3ZSXqXXWnorqz08ddPqw9tTsdY4lsFHg3xBkXHLJIG/s1600/20150218_181751.jpg" height="320" width="240" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
***</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Tepat jam 8 malam, di setiap sudut areal resort ternyata tambah rameh saja, padat, dan kebetulan kami pun sudah pada kecapean. Konon biasanya pada jam2 malam di khususkan buat kelas yang sudah mahir, supaya gak ngerasa keganggu sama pengunjung yang sedang belajar. Ngambil titik pendakianya juga beda, mereka yang sudah ahli ada di bagian yang punya tingkat kecuraman lebih ekstrim. Lebih menantang.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Sambil nunggu bis datang, kami menyempatkan nonton atraksi2 unik pemain ski asli, sembari rehat buat sekedarr melepas hawa dingin, ada juga yang ngopi dan nyantap jajanan anget di kedai depan arena ski, barulah tepat jam 8 malam rombongan kemudian bergegas menuju lokasi bus. Menuju ke penginapan buat istirahat. Dan pulaang...</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Hari itu selesai betadabbur dengan alam, ada banyak alkisah sederhana yang di dapat. Kemudian merenung sejenak, bahwasanya dan sesungguhnya Tuhan itu selalu menyimpan banyak sekali rahasia, yang entah kapan saya bisa tahu salah satunya. Dan, mungkin dengan bukit2 berpunuk salju yang ada di depan mata kepala saya kemarin, bisa jadi itu adalah satu dari beberapa rahasia yang sudah di jawab.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
-Liburan sollal-</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Eumseong-gun, 23 februari 2015</div>
<span class="fullpost">
</span>Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-71322938273580324662015-02-14T21:36:00.000+07:002015-02-14T21:36:35.364+07:00Indonesia Dan Assalamualaikum<br />
Buat yang udah pernah belajar bahasa korea, atau orang2 yang sudah paham bener soal bahasa dan budaya korea, atauu setidaknya buat sesiapa saja para penikmat film2 Korea; mungkin gak asing lagi jika mendengar kalimat sederhana serupa " Anyeonghaseyoo ". Bentuk dari ucap salam sebagai nama lain dari identitas sopan santun ketika bertemu seseorang, entah itu di kantor, di tempat kerja atupun di tempat2 umum dimana rasa hormat seseorang kepada orang lain seperti di titipkan disitu. Kalo di Indonesia sih mungkin serupa "assalamualaikum", entahlah, yang pasti ada beberapa point yang punya sisi dan fungsi yang hampir sama.<br />
<br />
Seperti saat ketika saya baru masuk kerja dulu, hehe awalnya di perkenalkan satu2 sama orang kantor (nuna), ada yang dari uzbekistan, dari rusia, china, nepal, dan sisanya orang pribumi (Korea). Pas saya di kenalin orang Uzbekistan dan Nepal dia spontan menawarkan sebentuk senyum sambil bilang " salamolekum ". Saya jawab " wallaikumsalam ".<br />
<br />
Pikir dia mungkin Assalamualaikum sangat iconic sekali dengan nama Indonesia. Alhamdulillah.. hehee<br />
<br />
Tidak cuma sampai disitu, tiap kali ketemu orang2 tadi, baik di tempat kerja, di ruang makan ataupun sewaktu di asrama, kalo gak sapa pake anyeonghaseyo dia pasti bilang Assalamualaikum buat sekedar tegur sapa.<br />
<br />
Tidak juga sebatas orang2 tadi, kalo kebetulan ketemu; pernah juga orang kantor pun sambil senyum2 sesekali kadang ngucapin Assalamualaikum sebagai tanda hormat mereka, terhadap saya sebagai orang Indonesia, meskipun saya yang lebih duluan ucap salam " anyonghaseyo ". walopun kadang buat saya terdengarnya masih dirasa aneh hehe. Yang saya denger sih " Solamolekum". Bahkan Sajang (Bos) pun pernah ikut2an ngucapin salamolekum. Wuehh! :D<br />
<br />
Pernah juga punya cerita lain ketika ndak ada kesengajaan ketemu di sebuah terminal Ansan, nah- karena saya sama temen sebegitu asiknya ngobrol pake bahasa Indonesia, mungkin dia penasaran... dia asli Korea iseng2 nanyain kita asalnya dari mana. Setelah temen saya bilang dari Indonesia dia langsung mengannggukan kepalanya, sejenak dia melempar senyum sembari bilang solamolekum (Assalamualaikum), lagi2 dengan nada dan penyebutan yang aneh menurut saya hehe. Itu wajar. Saya juga kalo ngucapin anyeonghaseyo kadang masih suka suruh di ulangin, katanya kurang benerr. Gak tau dari artikulasinya atau apa dari nadanya yang kurang luwess. Ya begitulah kalo hal2 yang bukan dari kebiasaan kita Hehe Butuh waktuu buat terdengar lebih kaya orang Korea asli. Atau sebaliknya ketika mereka harus bilang Assalamualaikum dengan baik dan benar.<br />
<br />
Mereka mengenal ndonesia juga tidak sebatas pada Assalamualaikum saja, barangkali yang lebih pada menyentuh soal agama. Pernah suatu ketika pas saya lagi makan siang bareng di ruangan yang sama. Karena hape saya pasang aplikasi pro muslim, waktu itu saya sengaja setting bunyi, pas menunjukan waktu dhuhur suara adzan dari hape saya langsung menggema seisi ruangan. Ada beberapa dari mereka pada punya komentar masing2, ada yang langsung bilang " itu Indonesia!!.. ada yang bilang "gido gido " (artinya doa), nah lucunya lagi ada yang bilang " Ramadhan ". Beberapa dari mereka sebenarnya tau soal indonesia, soal bagaimana indonesia dekat sekali dengan identitas keislamanya. Yah, barangkali mereka sekedar tau dari berita2 di tv, internet, entahlah.. yang pasti saya masih tetep bangga dengan predikat sebagai orang pendatang ber-atribut Indonesia dengan keislamanya.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Eumseong-gun, Korea Selatan<br />
<span class="fullpost">
</span>Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-3419088003445470492015-02-08T13:42:00.000+07:002015-06-09T19:51:46.720+07:00Dari Anseong Ke Eumseong<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiXVK6hjR9wDcd0T3nL-nkPbT6OTBRedTQPNiZDlDNk_0uy-_0GBECCfEnpq-5UavQVSU4IvnoB6oJ7UwYgFha4dwUcLM1tL6mprR4T5w7J8C5Vy-_xGxnJNu7uWCB2cgRGp8DqXxtw4-a/s1600/20141121_0844419.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiXVK6hjR9wDcd0T3nL-nkPbT6OTBRedTQPNiZDlDNk_0uy-_0GBECCfEnpq-5UavQVSU4IvnoB6oJ7UwYgFha4dwUcLM1tL6mprR4T5w7J8C5Vy-_xGxnJNu7uWCB2cgRGp8DqXxtw4-a/s400/20141121_0844419.jpg" /></a><br />
<br />
Postingan perdana setelah saya tidak bisa menulis di blog ini untuk beberapa bulan lamanya. Judulnya habis hiatus.. hehe<br />
<br />
Dan, Bismillahirokhmanirrokhimm... Alhamdulillah puji sukur yang tak terhingga pada akhirnya saya bisa menulis lagi disini, dengan membawa kabar sehat. Puji sukur juga ketika pada akhirnya saya sekarang bisa menginjakan kaki sekaligus di pertemukan dengan belahan bumi Allah yang lain. Itu sesuatu yang membuat saya lebih bersemangat dalam fase2 dimana dan kemana saja kaki saya akan melangkah.<br />
<br />
Dengan besarnya itikad dan niat atas ijin doa untuk mencari rejeki-Mu, rejeki yang halal. Dengan proses dan perjuangan yang dirasa bagi saya sangat panjang, akhirnya saya bisa di berikan kesempatan sekaligus di pertemukan dengan jalan rejeki-Mu lewat tempat yang lain.<br />
<br />
Lewat program G-to-G tentang penempatan tenaga kerja Indonesia di Korea Selatan, setelah melewati banyak sekali fase, bulan november lalu saya akhirnya dapat panggilan terbang dan dapat di perusahaan SpaceMax Seanfuniture di kota Eumseong-gun Samsong (kota kelahiran sekjen PBB, Ban Kin Moon) propinsi Chungbukdo.<br />
<br />
Ada banyak catatan sebenarnya untuk bisa saya tulis disini, sejak mulai dari proses karantina dua hari di Ciracas sebelum penerbangan, sampe tiba di bandara Incheon dan langsung di giring untuk mengikuti proses medikal dan sesi pembekalan tiga hari di KBIZ di kota Anseong. Kemudian proses penjemputan oleh para Sajang, sampe tiba di tempat dimana saya akan bekerja. Wahh kalo mau di tulis semuanya bakal panjang. Hehe Biar waktu saja lah yang akan mengajarkan saya untuk bisa bercerita lebih banyak buat kemudian hari.
<br />
<br />
Maklum orang baru, semuanya serba terbatas. Postingan juga telat... blog serasa beku kaya udah ketimbun salju beberapa minggu. Tidak ada laptop, hape seadanya, wifi juga waktu itu masih numpang kamar sebelah. Boring! Gak bisa nyari tau kabar dari kampung halaman. Trouble!<br />
<br />
Kalo mau jujur sih, pas minggu pertama nyampe sini tuh beneran bingung. Hanya seorang diri. Perasaan kaya campur aduk. Antara seneng, nervous, excited, dan ada beberapa hal yang membuat pikiran saya selalu memunculkan banyak sekali pertanyaan untuk segera di jawab. Ada beberapa bagian yang memang di rasa bagi saya belum terbiasa. Sederhananya waktu itu masih perlu banyak waktu lah buat beradaptasi hehe. Setidaknya untuk budaya orang sini, terus utamanya sih bahasa dan cuaca, bener2 di buat stres! Mau nyari ini dan itu, terus mau nanya sesuatu juga di buat bingung duluan karena keterbatasan bahasa. Kenapa bingung cinkuu? Hehe lah, orang pas saya nyampe sini tuh orang Indonesia nya cuma saya sendiri, lainya pribumi (korea), China, Nepal, Uzbek dan Rusia.<br />
<br />
Terus juga masalah cuaca, kebetulan pas saya nyampe sini bertepatan dengan masuknya musim dingin... saya tidak berani keluar lama2 dari kamar, pas hari ke lima saya disini pernah sampe menyentuh -10° c, sebuah pengalaman baru bagaimana menahan supaya kondisi suhu tubuh tetep hangat. Dan alhamdulillah nya tubuh saya masih punya cukup tenaga untuk bertahan dalam kondisi dinginya cuaca, dan tetap sehat.<br />
<br />
Ya, pada akhirnya segini saja dulu hehe, catatan ini hanya jadi pembuka untuk babak kehidupan baru saya untuk rentang waktu beberapa tahun, dengan segala keterbatasan hidup di negri orang. Moga saja bisa menjadi tki yang tetep dengan rasa Indonesia. Dan ada banyak waktu atau kesempatan untuk tetap hadir dan menulis.
Semangat :)<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9J09RxTX3FVykb4SdFU7gcWz6mG76GLvWefPYKJ3tIhpgyaTA9zLMdU7ueYYYuAE6V9dg9ErRjqFDjBiPtOie5DAIsP1ObBoE_I9N4wykG-kXkkhAsEKVWmFgI-4xJCp7QtLOSlBlXOI2/s1600/IMG_20141120_082316.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9J09RxTX3FVykb4SdFU7gcWz6mG76GLvWefPYKJ3tIhpgyaTA9zLMdU7ueYYYuAE6V9dg9ErRjqFDjBiPtOie5DAIsP1ObBoE_I9N4wykG-kXkkhAsEKVWmFgI-4xJCp7QtLOSlBlXOI2/s1600/IMG_20141120_082316.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Eumseong-gun, Korea Selatan<span id="goog_1939060765"></span><span id="goog_1939060766"></span><a href="https://www.blogger.com/"></a>Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-34946032648848300312014-09-16T00:34:00.000+07:002014-10-24T13:59:01.684+07:00Tentang Menulis Dan Tanggung Jawab<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkS0ODyvLDXNZP9mhhCNoGFulJsA1wufeSXM14RMlVrHpFJVGzY94eRpjlbkaeAjCCxoaJkjbMRzJ-juTQz3_cIWhX_aQn3QFCplrs2AbE0oF8aayNKPnmbVmkGvbAhj6EPuS4hL1lsArR/s1600/ac8sbpv5ew1.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkS0ODyvLDXNZP9mhhCNoGFulJsA1wufeSXM14RMlVrHpFJVGzY94eRpjlbkaeAjCCxoaJkjbMRzJ-juTQz3_cIWhX_aQn3QFCplrs2AbE0oF8aayNKPnmbVmkGvbAhj6EPuS4hL1lsArR/s320/ac8sbpv5ew1.jpg" height="352" width="640" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
Bagi sebagian orang ,mungkin ada yang menganggap bahwa <i>menulis</i> itu susah. Pokonya susah. Alasanya pun cukup beragam; ada yang punya dalih karena belum cukup punya kepercayaan diri, ada yang punya alasan karena tidak adanya waktu, ada juga yang merasa takut duluan kalau-kalau tulisanya nanti di protes orang lain, banyak salah di sana sini, kurang ini dan itu. Repot! Sampe kapanpun kagak nulis2.<br />
<br />
Bagi sebagian orang lagi mungkin menulis itu gampang, segampang ketika harus berbicara face to face dengan orang lain. Buat saya sih jujur; menulis itu gampang2 susah, tapi lebih banyak susahnya hehe. Hanya saja saya tidak berani ngasih garansi apapun kalo apa yang sudah saya tulis itu bisa ngebuat orang cengar cengir sendirian.<br />
<br />
Basicly, semua orang juga punya kesempatan dan kemampuan yang sama. Siapapun juga sebenernya bisa nulis, atau seperti ketika seseorang bisa menghasilkan karya2 terbaiknya, pun pada pencapaian ketika orang2 sudah menemukan titik kesuksesanya. Untuk bisa kesitu tentu semuanya <i>butuh anak tangga</i> yang harus terus di naiki, tapi bagi beberapa orang ada yang merasa dan masih beranggapan bahwa pekerjaan menulis itu hasil dari proses alamiah (bakat), bisa dengan sendirinya. Oh no! Itu salah besar. Nulis juga sama ko kaya pekerjaan lain, bisa nulis <i>butuh proses</i>. butuh waktu buat membiasakan.<br />
<br />
Jelas saja saya masih cukup percaya sama proses. Masa iya, orang yang sama sekali gak suka baca terus tau2 bisa menulis dengan sendirinya. Itu <i>nonsens</i>. Sama juga ketika berkaca dari tim nasional Jerman yang sudah berhasil memenangi piala dunia 2014 Brazil; mereka butuh proses dan transisi, pembenahan di sana sini, belajar dari beberapa kegagalan (gagal di pertandingan final empat kali), bahkan harus menunggu selama 24 tahun untuk bisa meraih gelar juara dunia yang ke empatnya. Congratulation<br />
<br />
*<br />
Kembali ke soal menulis tadi. Tidak melulu kemudian asal nulis, masuk draft dan posting. Di baca banyak orang, blass!... Gak gitu. Nulis juga perlu adanya attitude, sikap hati2 dan punya sikap pertanggung jawaban. Banyak sekali kejadian yang nulisnya ngasal, meratapi semua nasibnya di media sosial, terus ngeluarin unek2 di dinding dunia maya (blog) kemudian berujung pada kasus hukum.<br />
<br />
Bentuk pertanggung jawaban itu dirasa sangat perlu, supaya ada ballance. Supaya ada sikap hati2. Kaya misalnya saya nulis sekarang. Nulis apa saja. Ketika kemudian saya harus menyebut nama orang (dengan berita2 negatifnya) karena untuk alasan apapun, ada sebuah sikap tanggung jawab yang melekat. Tidak kemudian asal nulis semaunya, pas di tanya alasan dan lubang sumbernya dari mana, di jawab tidak tahu, mentoknya dari teman. Di jawab__bahwa sumbernya dari pemberitaan media. Tau-tau media abal-abal. * celaka dua belas<br />
<br />
Emang sih, menulis itu sesuatu yang dinamis, dan bebas, dan katanya sih menulis itu mengajarkan orang untuk bisa lebih kreatif, menulis juga bisa <i>mengajarkan</i> orang untuk membuka pikiranya (open minded). Pokoknya ada banyak hal positif yang bisa di galih, dan ada banyak manfaat yang akan di dapat. Tapi bukanya tidak ada batasan, lantas kemudian kita nulis seenaknya. Disitu juga ada rambu2 yang wajib harus di pegang, supaya dalam perjalananya nanti tidak ada orang2 yang menjadi korban atas tulisan kita nanti. Tidak ada orang yang merasa tersakiti.<br />
<br />
Sepanjang keikutsertaan saya disini, di rumah saya sendiri, sepanjang itu pula saya bisa BW (<i>blog walking</i>) di lapak punya teman teman. Menyenangkan memang. Mereka orang2 yang sudah mengenal betul dunianya sendiri, paham dengan posisinya sendiri sebagai siapa, dan mereka juga tahu bener soal bagaimana kemudian rasa <i>berbagi</i> itu sesuatu yang harus di sikapi sebagai sebuah <i>kebutuhan</i>. Karena manusia itu cenderung ingin hidup bersosial. Perlu wadah. Saya bisa belajar banyak tentang semuanya dari mereka. Semoga.<br />
<br />
**<br />
Dulu, sempet juga ketika awal mulai nulis, perasaan malu tuh pasti ada hehe.. Pokonya campur. Malu karena merasa tulisanya gak nyambung dan gak layak baca buat banyak orang, terus juga takut di bilang latah ikut2an nulis ini dan itu. Tapi yaaah, awal mula dari perjuangan Paulo Coelho hingga menjadi terkenal juga bukan berarti lurus2 aja. Beliau juga pernah membagi hal2 buruknya, seperti pada perjalanan orang2 hebat lainya.<br />
<br />
Pokonya, buat saya sih menulis itu lebih pada tujuan untuk <i>menyalurkan hobi</i> aja. Gak ada tendensi mau di bilang ini dan itu. Gak ada pesenan gak ada deadline. Cuma mau <i>membahasakan sesuatu</i> yang dulunya orang2 tidak tahu, kemudian menjadi tahu. Cuma mau meminjam beberapa kenikmatan Tuhan ini untuk kemudian bisa di bagikan buat orang lain. Dari situ aja udah seneng, apalagi kalo ada sebagian tulisan yang udah sengaja di tuangkan kemudian sudah di apresiasi dari teman2, merasa kehadiran saya bisa di terima. dan barangkali itu adalah bonus!<br />
<br />
***<br />
Menulis juga bisa menempatkan perjalanan hati di titik nyaman. Kalo ngerasa udah punya <i>passions</i> disitu, dan nyaman, ya lanjutkan! Insya Allah bermanfaat
<span class="fullpost">
</span><br />
<br />
<br />
<br />
-yayackfaqih-<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
Dh, imyu 16904</div>
<div style="text-align: right;">
gambar: <a href="http://google.com/">google</a></div>
Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-85852287497887899322014-09-07T17:31:00.000+07:002014-09-07T18:17:03.854+07:00Tidak Harus Seperti Orang Lain<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijYwOziCfqWVWpc09y7DwGBqoQJ_4eaQRPvv6pGsgKvVQOMwozUPuxHvqmovwihSn3UPMqJhFdgP-4Co4XBtlIF8BUhmezpBqemKHt8OKh3dkaqkz_Jv2YDXElyvp50Tttqm5dz2kaP37J/s1600/116269_orang-sinis_663_382.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijYwOziCfqWVWpc09y7DwGBqoQJ_4eaQRPvv6pGsgKvVQOMwozUPuxHvqmovwihSn3UPMqJhFdgP-4Co4XBtlIF8BUhmezpBqemKHt8OKh3dkaqkz_Jv2YDXElyvp50Tttqm5dz2kaP37J/s320/116269_orang-sinis_663_382.jpg" height="368" width="640" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
Kita sebenarnya sedang duduk dalam ruangan yang sama, dengan meja yang sama, dan kebetulan di suguhi sajian aneka menu makanan yang sama :)<span class="fullpost">
</span><br />
<div>
<br /></div>
<div>
Tapi yang membuat kita beda adalah; ketika kemudian masing-masing punya pilihan dan selera yang tidak sama. Saya sengaja makan dengan pilihan selera saya sendiri, dengan porsi menu sesuai kebutuhan tubuh saya sendiri. Tidak asal makan</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Orang lain makan ndak pake sendok juga tak apalah, toh mereka mungkin tidak bisa meninggalkan kebiasaanya saat makan dengan keluarganya dirumah. Orang lain makan gak pake nasi juga biar saja, barangkali mereka sudah punya aturanya sendiri. Bisa jadi pilihan yang menurut mereka benar adalah sehat adanya. Dan baik buat dirinya</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Begitulah soal pilihan hidup, tidak melulu harus menjadi seperti orang lain...</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
September</div>
<div>
@rumahpetuah<br />
<div style="text-align: right;">
gambar: <a href="http://harrysutanto.com/wp-content/uploads/2013/02/116269_orang-sinis_663_382.jpg">google</a></div>
</div>
Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-14638592975468968312014-08-22T23:18:00.000+07:002014-08-26T06:13:34.535+07:00Karena Sahabat Adalah Rahmat<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsuqPOZCgjxaejIG59ShUJVyj_Uj0v0whaATyH9_H4KcBCNhCY7TXdVE8IGXV7lCcqK5XrfYEwchDQknxMG5P6-gzf-aznLaYHsZ-ORq9IzPRdlqfnyvZ6Jh8lTqYMJ6XqAXGXy0GYDD5_/s1600/sahabat_by_shymfony-d4gy84l+(1).jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsuqPOZCgjxaejIG59ShUJVyj_Uj0v0whaATyH9_H4KcBCNhCY7TXdVE8IGXV7lCcqK5XrfYEwchDQknxMG5P6-gzf-aznLaYHsZ-ORq9IzPRdlqfnyvZ6Jh8lTqYMJ6XqAXGXy0GYDD5_/s640/sahabat_by_shymfony-d4gy84l+(1).jpg" height="448" width="640" /></a><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
##</div>
<div style="text-align: center;">
Ketika jalan pendakian mimpi aku kehilangan peta petunjuk, kehilangan banyak tenaga untuk bisa sampai di titik bijak. Ada sahabat yang akan selalu siap mengingatkan, ada sahabat yang akan selalu memberi jalan untuk bisa sampai disana </div>
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Ketika aku kehilangan sepotong harapan soal cita-cita, ketika aku kehilangan mimpi berkali-kali. Selalu ada sahabat yang akan setia memberi harapan baru, selalu ada sahabat yang siap memberi tali semangat yang lebih kuat </div>
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Ketika aku merasa ada di titik yang terbawah, ketika aku merasa tertinggal jauh disini sendirian. Ada sahabat yang siap berdiri memberi bahu untuk kapanpun, ada sahabat yang setia mununggu sampai dimanapun </div>
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Pun, ketika aku bersinggah pada ketinggian puncak kesombongan, ketika aku mulai lupa dengan teman dan sahabat lamanya. Ada sahabat yang akan tetap membuka pintu rumahnya dengan senyum </div>
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Ketika aku terlalu bodoh, ketika aku terlalu banyak menelan kesalahan berkali-kali, kepada sahabat aku bisa belajar tentang semuanya </div>
<br />
<br />
<br />
Terimakasih Tuhan, karena sahabat adalah rahmat * senyum<span class="fullpost"></span><br />
<br />
<br />
Al-Hasan Al-Bashri berkata: Perbanyaklah sahabat-sahabat mukminmu, karena mereka memiliki Syafaat pada hari kiamat<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
@rumahpetuah</div>
<div style="text-align: right;">
Ilustrasi gambar: <a href="http://fc05.deviantart.net/fs70/f/2011/326/e/a/sahabat_by_shymfony-d4gy84l.jpg">darisini</a></div>
<br />
<br />Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-23615467135500385242014-08-19T14:47:00.002+07:002014-08-19T19:25:51.075+07:00Perayaan Di Tanah Merdeka<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPGYBPdHAH9_DkQIuDK0x5FxfLmEiammMd8mxrq16UZg1SkVxs_hOZ_ruQ-kgkZYtkbpmFQ-DJCqt-7beZl2xzqKBwSMLmJpxZdZeslDJ1Af15A1xzVIV-r_YK78s59WevIDXwJf4BkbrO/s1600/10556885_686422098143601_4309801569795328168_o.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPGYBPdHAH9_DkQIuDK0x5FxfLmEiammMd8mxrq16UZg1SkVxs_hOZ_ruQ-kgkZYtkbpmFQ-DJCqt-7beZl2xzqKBwSMLmJpxZdZeslDJ1Af15A1xzVIV-r_YK78s59WevIDXwJf4BkbrO/s400/10556885_686422098143601_4309801569795328168_o.jpg" height="480" width="640" /></a><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
Sesuatu yang biasa, dan hampir ada di seantero wilayah nusantara, jika acara kemeriahan <i>tuju belasan</i> itu selalu di isi banyak sekali lomba-lomba. Salah satunya adalah lomba panjat pinang-- yang konon sangat <i>iconic</i> sekali dengan acara tuju belasan. Di luar panjat pinang juga sebenernya ada beberapa lomba lain yang tidak kalah serunya; kaya macam lomba makan kerupuk, pentung kendi, futsal, pepaya berduit, bedug bantal, atauuu lomba-lomba lain yang sekiranya mampu <i>menghibur</i> sekaligus menjadi inti dari sebuah esensi perayaan ulang tahun Kemerdekaan.<br />
<br />
Karena kebetulan tidak berbarengan dengan bulan puasa, agustusan tahun ini terasa menjadi lebih seru dan punya rasa baru jika di bandingkan dengan dua atau tiga tahun sebelumnya yang sama sekali kosong acara. Selebrasi proklamasi tahun ini terasa lebih meriah, <i>euforianya</i> lebih kerasa, udah gitu anak-anak juga lebih antusias untuk mencatatkan dan mendaftarkan namanya sebagai peserta lomba. Para Ibu-ibu juga ikutan ambil bagian.<br />
<br />
Hadiahpun beragam, dan tahun ini sengaja di bikin lebih sederhana (karena kurangnya dana). Tidak harus dengan yang mewah-mewah. Yang penting acara tersebut bisa di isi dan di peringati dengan sebuah suka cita dan kemeriahan, yang melibatkan banyak kalangan. Lebih bersukur lagi kalo kegiatan tersebut mampu membidani pada lahirnya banyak manfaat; salah satunya ada terselip makna bagaimana kemudian bisa menanamkan sikap kebersamaan, persaudaraan, dan gotong royong.<br />
<br />
Yang dulunya tidak begitu kenal, yang tadinya sebatas kenal dan tidak saling sapa... Dengan adanya acara seperti ini mereka atau anak muda seperti merasa ada di ruang yang sama, ada space yang menggiring mereka untuk bisa menyalurkan ide dan buah pikiranya.<br />
<br />
Pesan tersebut bisa di lihat mulai dari awal bagaimana persiapan mereka membentuk kepanitiaan, kemudian rame-rame menggalang pengumpulan dana, dan satu sama lain bisa memegang tugas dan porsi tanggung jawabnya masing-masing. Semuanya merasa di persatukan untuk sebuah tujuan yang sama; men-sukseskan acara HUT RI yang ke 69.<br />
<br />
Jujur, saya sendiri cukup mengapresiasi proses bagaimana mereka bisa mengumpulkan niat dan semangat. Kemudian bergerak siang dan malam hanya kurang dari lima hari saja sebelum tanggal 17. Mulai dari pembuatan proposal, kemudian pembentukan panitia, pengumpulan dana sekaligus semua yang menyangkut persiapan segala sesuatunya. Mulai dari beli ini beli itu, kurang ini kurang itu, lari lagi kesana kemari. Selama lima hari. Terus juga mendadak pada pasang muka kaya orang yang sok sibuk. Haha!<br />
<br />
**<br />
Bagus sih, karena semangat dan kerja nyatanya sudah terbayar dengan sensasi menapaki puncak tangga kepuasan. Puas sebagai penyelenggara acara tahunan untuk kampung tanah kelahiranya sendiri. Dan, sebagai catatan akhir ternyata anggota kepanitiaan rata-rata adalah usia di bawah 21 tahun.<br />
<br />
Setelah semua serangkaian acara bisa selesai, Agustusan tahun ini pada akhirnya bisa berjalan sukses, walopun harus di akui belum menyajikan sesuatu yang lebih keren dari tahun-tahun sebelumnya-- dimana saya pernah menjadi panitianya, di tempat yang sama.<br />
<br />
Dan, <i>planning besar</i> sudah mereka tanam dari sekarang. Tahun depan rencananya akan membentuk kepanitiaan dengan formasi yang hampir sama, tapi tetep dengan rasa Indonesia asli, hanya saja mungkin dari cara penyajianya yang berbeda.
<span class="fullpost">
</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivqbBrjYl4gLu3Fvc-MZUzIHanLZADt-KNKzHthdtDrNJlaFXLj1ap6v7D1t0ixt7hF4qbaJemnpNseZuBKbtn2WlIPIY_YsdIIT_bMroeO_z9M5BDgxrz2DJyWCBNEKtgVFfvJy3WDU77/s1600/10535599_686422321476912_9083395941579423334_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivqbBrjYl4gLu3Fvc-MZUzIHanLZADt-KNKzHthdtDrNJlaFXLj1ap6v7D1t0ixt7hF4qbaJemnpNseZuBKbtn2WlIPIY_YsdIIT_bMroeO_z9M5BDgxrz2DJyWCBNEKtgVFfvJy3WDU77/s1600/10535599_686422321476912_9083395941579423334_o.jpg" height="480" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYOpsodOPI0e2eQPl4jxbVH7i2hD3qkzJzNcS0O4qLY1XnY0r9zrfcB-ayc4yIKvVBPN-sywVw91BRs7xsiGKdZbrZN9PBmPtrxa6jgnH_tNRCiZoEMqCNapbfE2bbBOepb56tJDvybZ9D/s1600/1799887_686416971477447_3134074409399313878_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYOpsodOPI0e2eQPl4jxbVH7i2hD3qkzJzNcS0O4qLY1XnY0r9zrfcB-ayc4yIKvVBPN-sywVw91BRs7xsiGKdZbrZN9PBmPtrxa6jgnH_tNRCiZoEMqCNapbfE2bbBOepb56tJDvybZ9D/s1600/1799887_686416971477447_3134074409399313878_o.jpg" height="480" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkw3eMnYm0SG5sRvZQ4GmvRw5_7TU7M3d_aTz3ho4vKXZUX0iLethlFeDsC6o4Pikvs8EnJndz5wSxDROjj5c_JD9umBEFNZyN6MpXFI2wJ7gMoogoN-vma8pVhT0NM-kv9FOilyhXbCBq/s1600/10553801_686418748143936_7318664897714470969_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkw3eMnYm0SG5sRvZQ4GmvRw5_7TU7M3d_aTz3ho4vKXZUX0iLethlFeDsC6o4Pikvs8EnJndz5wSxDROjj5c_JD9umBEFNZyN6MpXFI2wJ7gMoogoN-vma8pVhT0NM-kv9FOilyhXbCBq/s1600/10553801_686418748143936_7318664897714470969_o.jpg" height="480" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvMg9ofXsM_jNUZQtpJx2061dcyTnz5azgiLYTgOaPpHP11fY52aKfp0UcVQNtpspwFSALxoMvET76R6PwwK_pykUwU7VJnEaYotX8YJYMGkBowe39heGkFWuATjsXBGgj5om17DU9cy-A/s1600/10631187_686420454810432_3932168710856087012_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvMg9ofXsM_jNUZQtpJx2061dcyTnz5azgiLYTgOaPpHP11fY52aKfp0UcVQNtpspwFSALxoMvET76R6PwwK_pykUwU7VJnEaYotX8YJYMGkBowe39heGkFWuATjsXBGgj5om17DU9cy-A/s1600/10631187_686420454810432_3932168710856087012_o.jpg" height="480" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Video lomba Joged Bola</div>
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="360" src="//www.youtube.com/embed/P16fDt04jC0" width="580"></iframe>
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
Rumahpetuah@Dokumentasi</div>
Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-67470805053754209952014-08-13T22:16:00.001+07:002014-08-14T07:31:40.240+07:00Tidak Sempurna<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghkgLHmMTdUDN9C-eDLKmU6Ht9771lce9eNEVYghbsTuWry9KXDZWsX8pmbSHu2WMZsCYYG2YCYGMaFQ-gRhfqrHMqAIAN0GDXj8LUtKZYFoajhg1lpfT41m1ifrtFyxVrjqpWnSfau6YF/s1600/daun_kering.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghkgLHmMTdUDN9C-eDLKmU6Ht9771lce9eNEVYghbsTuWry9KXDZWsX8pmbSHu2WMZsCYYG2YCYGMaFQ-gRhfqrHMqAIAN0GDXj8LUtKZYFoajhg1lpfT41m1ifrtFyxVrjqpWnSfau6YF/s320/daun_kering.jpg" height="360" width="640" /></a><br />
<br />
<br />
Tiap pribadi seseorang, tersimpan rahasia kelebihanya masing-masing. Begitulah rumus Tuhan<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
Orang itu saya anggap biasa saja sebagai wanita remaja pada umumnya, bahkan cenderung- itu orang tidak sesederhana remaja kebanyakan. Tidak juga terlihat seperti suzanna kalii hahaa. Keseharianya terlihat cuek, slengean, di lihat dari sisi budaya ketimuran juga terkesan berdandan kurang sopan. Ngablaak sana sini. banyak orang-orang bilang sih, menyebutnya sebagai anak nakal akibat produk dari keluarga broken home. Akibat salah urus.<br />
<br />
Di satu kesempatan, saya bertemu orang yang saya maksud, dan sebut saja namanya Nurul, ada obrolan banyak yang memungkinkan saya bisa tahu banyak soal yang dia ceritakan. Di depan saya dia terlihat seperti hendak menyampaikan pesan, lewat penjelasan; bahwa ini loh kemampuan Nurul, sisi lain dari Nurul yang tidak semua orang pernah tahu. Awalnya konon dia merasa ada yang mengirimkan sinyal mistis, lewat bisikan, ada yang memohon meminta tolong. Ternyata benar, ada seorang cewek mendadak kesurupan, meronta-ronta, bikin semua orang merasa panik. Bahkan lama tidak tersembuhkan. Dan pada akhirnya kemudian Nurul mendatangi orang yang sedang kesurupan tadi. Berbekal mantra2 dan pengalamanya menangani orang kesurupan, pelan-pelan orang itu tersadarkan, tidak lagi memberontak, tidak lagi teriak2, setelah sadar dan kemudian meminta pulang.<br />
<br />
Di balik label negatif penilaian dari orang lain, ternyata Nurul menyimpan sebuah kehebatan yang tidak semua orang tahu. Ternyata dia juga pinter ngaji, aslinya mandiri, dan hebatnya lagi dia bisa menyembuhkan orang yang kena kesurupan. dia juga tahu lokasi mana saja yang di singgahi mahluk halus, dan tahu bagaimana bahasa supranatural itu harus di manfaatkan untuk apa dan untuk siapa. Apakah awalnya dia bagian dari anak indigo saya juga tidak tahu persis. Yang pasti dia punya kemampuan lebih. Tapi yang saya dapet informasi di luar, kalo kelebihan dan kemampuanya itu konon hasil dari garis keturunan eyangnya. Terbantu dengan bekal ilmu dari kiyai di pesantrenya dulu. Ohh, katanya pernah juga mengenyam ilmu agama di pesantern ternyata hehee. Yaa, harusnya kalo mau menilai seseorang ituuuu tidak melulu di lihat dari luarnya saja ya. Ada sisi lain (kelebihan) yang barangkali tidak dimiliki oleh kita-kita..<br />
<br />
***<br />
Dari situ, saya merasa di sadarkan, dimana kemudian saya punya beberapa alasan untuk segera menuliskanya disini. Kejadian yang menurut saya seperti <i>cermin besar</i> bagi saya sendiri soal bagaimana melihat seseorang dari banyak sisi.<br />
<br />
Pada pribadi lain, kayaknya saya kenal cowok ini hanya sepintas dan sekilas. Dia tahu siapa saya dan saya juga tahu siapa dia. Itu saja. Di balik bahwa dia pribadi yang sudah sukses juga saya tahu. Ceweknya cantik dan hidupnya mapan. Semuanya hampir serba ada.
Di balik segala sesuatu yang punya nilai positifnya itu ternyata <i>menyimpan</i> banyak cerita2 yang tidak saya ketahui sebelumnya. Bahwa dia itu hanya sebatas orang yang baru saja di butakan sama harta, sombong, tidak tahu di untung atau apalah sebutanya... Semuanya seperti di benarkan oleh teman dan sodara dekatnya sendiri. Saya juga tidak mau su'udzon. Lebih pada bagaimana bisa mengambil pesan bijak; bahwa manusia itu, siapapun tidaklah ada kata sempurna.<span class="fullpost"></span><br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
-yayack-</div>
<div style="text-align: right;">
130814</div>
<div style="text-align: right;">
gambar: <a href="http://baltyra.com/wp-content/uploads/2013/07/daun_kering.jpg">google</a></div>
Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-20781981793318384252014-08-06T17:32:00.003+07:002014-08-06T17:39:51.500+07:00Syawal Di Titik Sembilan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZOh4TzsILBbnNYJUrtMmJWs7KSEc3oYdcvaFy9QErIj0CWe-w1ETnUBbTV2Amgkiqkmx8iiX6CjIqBp-w63oHFJ1zIrMj84u3Vvr8htOUZsY4qJN8P3KxzKal_OUhAcdBgjoXqgRjuaJL/s1600/minuman_panas-730x411.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZOh4TzsILBbnNYJUrtMmJWs7KSEc3oYdcvaFy9QErIj0CWe-w1ETnUBbTV2Amgkiqkmx8iiX6CjIqBp-w63oHFJ1zIrMj84u3Vvr8htOUZsY4qJN8P3KxzKal_OUhAcdBgjoXqgRjuaJL/s1600/minuman_panas-730x411.jpg" height="360" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
gambar: <a href="http://cdn.rumaysho.com/wp-content/uploads/2014/03/minuman_panas-730x411.jpg">google</a></div>
<br />
<br />
Tiba masa, dimana keramaian lebaran sudah pada titik sembilan. Ya, hari ke sembilan di bulan syawal tahun ini seperti menjadi puncak dari eksodus kembalinya para pemudik ke tanah jakarta dan kota-kota besar lainya, ke tanah kota yang sudah menjadi kesibukan orang-orang. Entah yang sekedar untuk mencari peruntungan mendapatkan pekerjaan barunya, orang-orang yang masih tetep melanjutkan pekerjaanya, ataupun mereka yang kembali belajar meneruskan studi sebagai perjuanganya dulu. Semuanya seperti sudah kembali ke habitatnya masing-masing. Makanya, di kampung mendadak jadi seperti sebelum kedatangan para perantau dulu. Sepi, lengang, tidak ada kebisingan, dan selalu menawarkan kesederhanaan. Dan itu yang kerap kali di rindukan mereka.<br />
<br />
Lebaran tahun ini dirasa lebih berkesan dari tahun-tahun sebelumnya, itu yang bisa saya tangkap. Entah karena pas bulan puasa kebetulan berbarengan dengan musim pilpres, ataukah karena masih terbawa histeria piala dunia dan Jerman menjadi juaranya. Tiga moment dalam kurun sebulanan yang barangkali tidak pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya.<br />
<br />
Kenapa berkesan? Ya, dinilai berkesan karena banyak dari kita, siapapun, seperti sudah menjadi bagian sebagai pemeran dalam sebuah drama kolosal. Yang kemudian harus mengikuti skenario sutradara di penghujung cerita. Di idul fitri.<br />
<br />
Beberapa hari sebelum puasa, pun hingga pada titik ramadhan, kita seperti sedang terjebak pada panasnya kompetisi sebelum pilpres. Pun setelahnya pilpres. Satu sama lain merasa punya beda pilihan, maka tidak jarang yang dulunya teman dekat kemudian harus berseberangan dan kemudian bermusuhan.<br />
<br />
Belum lagi soal hegemoni piala dunia yang hampir tiap malam menemani orang-orang untuk begadang dan bersantap sahur. Banyak drama-drama menegangkan. Kayaknya orang-orang tidak ada yang benar-benar tidur.<br />
<br />
Pada titik hari lebaran, disitulah sebuah momen yang menyatukan kembali umat yang dulunya tersekat karena beda pilihan, yang dulunya terkotak kotak karena berseberangan. Sekarang semuanya berbaur, saling meminta maaf, bersilaturahmi untuk kembali pada tujuan titah awal hidup dengan menguatkan tali ukhuwah. Semuanya terputihkan. Melupakan serangkaian kejadian2 selama kurang lebih 11 bulan.<br />
<br />
<br />
Minal aidin walfaidzin mohon maaf lahir batin :)<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
6814</div>
<div style="text-align: right;">
_Yayack Faqih_</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<span class="fullpost">
</span>Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-47266704980940986712014-07-16T02:04:00.001+07:002014-07-25T23:11:11.031+07:00Definisi Tim Terbaik Abad Ini: Jerman<span class="fullpost">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_K5DWPAcNuKsD40wKU1Kl1RJefRKSKKwZhISeNsz97N55lpXsruJApPaz1g1qg5A8ilpssaVsdsQPJDZAlX7Ar-AIQbPG_a_wS6t3jtmnjXYLJ44CKfbRgWX-BqayYvRzo7_EayK_OJ0O/s1600/10504882_945671002116258_5214126277983809689_o.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_K5DWPAcNuKsD40wKU1Kl1RJefRKSKKwZhISeNsz97N55lpXsruJApPaz1g1qg5A8ilpssaVsdsQPJDZAlX7Ar-AIQbPG_a_wS6t3jtmnjXYLJ44CKfbRgWX-BqayYvRzo7_EayK_OJ0O/s640/10504882_945671002116258_5214126277983809689_o.jpg" /></a>
</span><br />
<br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify; text-indent: 48px;">Sebagai fans berat Jerman, yang sejak awal menjagokan tim ini untuk merebut trofi piala dunia 2014 Brazil, tentunya saya cukup mengikuti bagaimana tim Jerman bermain. Walaupun bukan pengamat sepakbola atau bahkan pemain aktif, dan dengan ilmu dan pemahaman yang masih terbatas, saya melihat Timnas Jerman telah memberikan defenisi yang jelas bagaimana seharusnya tim tebaik itu. Jerman yang telah meraih gelar keempatnya ini, telah membuktikan bahwa permainan </span><em style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify; text-indent: 48px;">kolektif</em><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify; text-indent: 48px;">, </span><em style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify; text-indent: 48px;">offensive</em><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify; text-indent: 48px;">, </span><em style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify; text-indent: 48px;">full spirit</em><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify; text-indent: 48px;"> dan tentu saja pemain berkualitas adalah modal membentuk tim tebaik. paling tidak untuk abad ini.</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify; text-indent: 48px;"><br /></span>
<br />
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 17.1200008392334px;">Permainan Kolektif</span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Bermain secara kolektif artinya bermain dengan mengandalkan semua pemain (</span><em style="font-size: 12pt;">teammate</em><span style="font-size: 12pt;">). Tidak ada pemain yang menonjol sendiri, apalagi sampai di "dewa"kan oleh pemain lain, atau bahkan di anak emas-kan oleh pelatih. Permainan semacam ini benar-benar mengandalkan seluruh keberadaan pemain dalam tim.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; text-indent: 36pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">Penonton dapat merasakan mana tim yang mengandalkan permainan kolektif ini dalam pertandingan sepakbola, jika mereka mulai menyerang biasanya bola dialirkan ke hampir semua striker dan gelandang secara bergantian. Sehingga gol-gol yang tercipta berasal dari hampir semua pemain. Salah satu ciri permainan kolektif adalah sering tejadinya rotasi dan pergantian pemain secara berimbang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; text-indent: 36pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 16px; text-indent: 48px;">Sejak bermain di babak penyisihan, </span><em style="font-size: 16px; text-indent: 48px;">Der Panzer</em><strong style="font-size: 16px; text-indent: 48px;"> </strong><span style="font-size: 16px; text-indent: 48px;">telah memperlihatkan gaya permainan kolektif. Permainannya tidak melulu mengandalkan Mueller atau Ozil, bahkan bermunculan pemain-pemain lain seperti Schurle, Gotze, Lahm, Schweinsteiger, Klose, Khedira, Toni Kroos, Boateng dan Hummels. Keberadaan mereka memberi efek positif dari setiap laga Timnas Jerman. Mueller menjadi pemain tersubur Jerman pada kompetisi ini, Ozil dan Toni Kroos berperan besar dalam mengelola permainan tim, Schweinsteiger-Khedira sama kuatnya dalam merusak permainan atau serangan lawan, Lahm sang kapten sangat aktif dalam menjembatani pola serangan, Manuel Neuer yang kerap kali mempertontonkan aksi heroiknya, Klose-Hummels-Schurle sama-sama pernah menjadi </span><em style="font-size: 16px; text-indent: 48px;">creator </em><span style="font-size: 16px; text-indent: 48px;">kemenangan Jerman. Bahkan Mario Gotze yang sering bermain sebagai pengganti menjadi pencetak gol pengunci gelar juara Timnas Jerman. Mereka punya peran merata yang sama pentingnya dalam bertahan maupun menyerang, bahkan dalam mencetak gol. Jerman adalah tim paling subur di piala dunia Brazil.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 16px; text-indent: 48px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKi3cpApN05jgDG5VjRuCj0ADQeap8xE8Y6zVhAlcHGR4Xn2Sj6mCRoDgqlGKm5Il3Ob__8uiJhFOdfjRWz-jKUfnXrMER0-jev-iOTviL5x45LMlMHV_Q1y91gwhnptZt1uTfKz_TO8Gk/s1600/10535640_945125122170846_8338398725940728085_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKi3cpApN05jgDG5VjRuCj0ADQeap8xE8Y6zVhAlcHGR4Xn2Sj6mCRoDgqlGKm5Il3Ob__8uiJhFOdfjRWz-jKUfnXrMER0-jev-iOTviL5x45LMlMHV_Q1y91gwhnptZt1uTfKz_TO8Gk/s1600/10535640_945125122170846_8338398725940728085_o.jpg" height="640" width="640" /></a><span style="font-size: 16px; text-indent: 48px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify; text-indent: 48px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify; text-indent: 48px;">Berbeda misalnya dengan Argentina yang sejak awal fungsi pengontrolan permainan, pencetak gol, pengambil bola mati, kapten, hingga pemberi umpan terkesan hanya dibebankan kepada Messi (apalagi setelah Di Maria cedera). Atau Belanda yang hanya mengandalkan Robben untuk mengalirkan bola kedepan dan RVP (Robin Van Persie) untuk penyelesaian akhir. Begitu juga dengan Portugal yang mengandalkan Cristiano Ronaldo, Kolombia dengan James Rodriguez-nya, atau Italia dengan Andrea Pirlo-nya. Pemain-pemain tersebut juga selalu bermain hampir disemua pertandingan timnya.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Mungkin salah satu penyebabnya adalah karena status kebintangan pemain-pemain kunci atau pemain yang diandalkan tersebut. Penyebab lain bisa jadi karena terlalu jauhnya gap antara kualitas pemain yang diandalkan dengan rata-rata pemain di timnya.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Tim yang bermain secara kolektif relatif lebih sulit ditebak karakter bermainnya dari pada permainan</span><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> </span><em style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">oneman show</em><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">. Karena permainan yang mengandalkan kolektifitas ini lebih sistematis terbentuk akibat bergantung pada banyak pemain. Selain itu, mematikan salah satu pemain kunci tidak berpengaruh banyak terhadap permainan tim. Misalnya Mueller yang selalu di</span><em style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">pres </em><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">dan dikawal pemain lawan tidak mempengaruhi penampilan tim</span><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> </span><em style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Der Panzer</em><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Karakter permainan secara ofensif (“menyerang” atau sering disebut “bermain terbuka”) merupakan permainan yang fokus pada penyerangan. Cirinya-cirinya tim yang bermain ofensif yaitu memiliki penguasaan bola yang tinggi, kuat di tengah. Ciri-ciri lain adalah pemain lini belakang tidak terlalu sering “nongkrong” di daerah pertahanan dan mereka lebih banyak mengoper dari pada “sapu bersih” maupun <em>tackling</em>. Liat bagaimana peran seorang Hummels dan Philips Lahm, kedua pemain ini seringkali membantu serangan Jerman hingga masuk ke daerah pertahanan lawan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Mental utama pemain dalam permainan bergaya ofensif yaitu percaya diri yang kuat. Pada gaya bermain seperti ini, seluruh pemain bergerak dan memiliki</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><em style="font-size: 12pt;">distance</em><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">serta jangkauan jelajah yang tinggi. Karena setiap pemain sering maju dan mundur.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Pada <em>Der Panzer,</em> gaya bermain ofensif sudah mulai terlihat pada pertandingan pertama melawan Portugal. Portugal yang bermain lebih defensif praktis hanya meninggalkan Ronaldo di depan, selebihnya ditumpuk di kawasan tengah hingga pertahanan tim. Terlalu lama parkir Sedangkan jerman yang saat itu menang 4-0, bermain ofensif dan menciptakan banyak peluang serta menguasai hampir disepanjang pertandingan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiiuL50xVpwBBXWZqAt_F0B9a-_2Rr0EYiExIbto9gflU1p90hjApis-guNf2xnZqr4A8SVWOBbwzPBI5JoiGrCE6dEPnMowHFo6BQq1Z7HUhlrCQYdV8cuaBegtoFpQHda6OGs2YDynTL/s1600/Gila.ke.Final.Jerman.Bantai.Brasil_1j9bNPCWi2_standarna.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiiuL50xVpwBBXWZqAt_F0B9a-_2Rr0EYiExIbto9gflU1p90hjApis-guNf2xnZqr4A8SVWOBbwzPBI5JoiGrCE6dEPnMowHFo6BQq1Z7HUhlrCQYdV8cuaBegtoFpQHda6OGs2YDynTL/s1600/Gila.ke.Final.Jerman.Bantai.Brasil_1j9bNPCWi2_standarna.jpg" height="410" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; text-align: start;">Saat melawan Brazil, Jerman pun tetap bermain ofensif bahkan dengan efektifitas tinggi. Padahal saat itu, Brazil memiliki penguasaan bola yang lebih banyak namun aktiftas </span><em style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; text-align: start;">clearence </em><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; text-align: start;">(sapu bersih bola di lini pertahanan) dan </span><em style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; text-align: start;">goaling (</em><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; text-align: start;">penciptaan goal</span><em style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; text-align: start;">)-</em><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; text-align: start;">nya</span><em style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; text-align: start;"> </em><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; text-align: start;">tidak efektif.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; text-align: start;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<strong><span style="font-size: 12pt;">Full Spirit</span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<strong><span style="font-size: 12pt;"></span></strong><span style="font-size: 12pt;">Bermain dengan semangat juang yang tinggi dan mengharapkan terciptanya gol disemua waktu adalah bentuk mental juara milik Tim <em>Der Panzer</em><strong>. </strong>Selama babak knock out, Jerman selalu berhasil menciptakan gol di menit-menit akhir. Misalnya pada pertandingan melawan Aljazair, gol kemenangan tercipta di babak kedua extra time (range menit ke-105-120), begitu juga saat final melwan Argentina dimana gol tercipta pada menit ke-111.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Melihat kondisi itu, hampir pasti Tim Jerman tidak mengharapkan terjadinya adu pinalti, bukan karena tidak siap tapi karena selalu berharap gol tercipta secepat-cepatnya. Berbeda dengan tim-tim yang merasakan adu pinalti, yang memang telah menyerah duluan dan berharap pada tendangan-tendangan di titik putih. contohnya seperti Argentina dalam laga final kemarin, terkesan lebih memilih main defense dan berharap bisa di akhiri lewat adu penalti, mungkin Messi cs sudah punya modal kepercayaan diri karena pada laga sebelumnya tim tango tersebut menyingkirkan Belanda di semifinal melalui tendangan tos tos-an.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<strong><span style="font-size: 12pt;">Komposisi Pemain Berkualitas</span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Timnas Jerman, mungkin tidak memiliki pemain bintang kelas satu selevel Messi, Ronaldo atau Robben. Tapi sumberdaya pemain mereka yang punya pengalaman bermain di berbagai liga dan skill yang hampir merata telah menjadi bukti bahwa tim kuat tidak mesti diisi pemain bintang. Hal itu telihat saat Timnas Jerman bermain, peran masing-masing pemain krusial dalam memainkan pola. Mueller misalnya walaupun ditugaskan melakukan penyelesaian akhir, dia lebih banyak berperan memecah koordinasi bek dan memantulkan bola ke </span><em style="font-size: 12pt;">second line</em><span style="font-size: 12pt;">. Ozil banyak berfungsi mengatur pola serangan, Schurle-Kroos banyak melakukan shooting dan crossing dari</span><em style="font-size: 12pt;">secondline</em><span style="font-size: 12pt;">. Schweinsteiger-Khedira selain menjaga stabilitas lini tengah juga berfungsi memecah pola bermain lawan. Yang lebih penting adalah mereka lihai memainkan perannya masing-masing.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<em style="font-size: 16px;">Rising star</em><span style="font-size: 16px;"> sekelas Mueller, Gotze, Schurle, Hummels dan Toni Kroos dikombinasikan dengan pemain pengalaman seperti Schweinsteiger, Lahm, Boateng dan Oziel didukung pemain lapis sekelas Klose, Podolski, Khedira, dan Julian Draxler menjadi racikan terbaik milik Timnas Jerman. Sebenarnya komposisi ini mirip dengan komposisi timnas Brazil dan Belgia. Hanya saja, tim tersebut belum maksimal dalam memainkan pola permainan disetiap pertandingan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 16px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 16px;">Kita tunggu saja, setidaknya di gelaran euro 2016, yang pasti Jerman akan tetap hadir dengan pemain2 hasil dari regenerasi yang tidak pernah putus. Ada Goetze, reus, Gondogan, schurlee, Kroos, Mueller, Krammer, Ginter, Draxler. semuanya masih di bawah 25 tahun. Germany Weltmeister 2014.</span><br />
<span style="font-size: 16px;"><br /></span>
<span style="font-size: 16px;">Jerman 2014 adalah generasi emas, saya yakin dua atau empat tahun mendatang Jerman masih menjadi tim yang menakutkan!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 16px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh1M88CD8l691rjGp5FamLNJ19BgYdhO13c9Uegd6fZTFzlO-rieHrSn4MbFDMUw-3GnWiaMppkUYC3L93x2muhWLJRr4IGWD9pJfuaXaAvb9QaQQMWETJG4ik_PL9_nvaUSsP_cIZuZP-/s1600/10397186_946490525367639_3682366018791345689_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh1M88CD8l691rjGp5FamLNJ19BgYdhO13c9Uegd6fZTFzlO-rieHrSn4MbFDMUw-3GnWiaMppkUYC3L93x2muhWLJRr4IGWD9pJfuaXaAvb9QaQQMWETJG4ik_PL9_nvaUSsP_cIZuZP-/s1600/10397186_946490525367639_3682366018791345689_o.jpg" height="426" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbJIIMbPHmQC4a4YO7TJ4RSYdeCRK8aclnZvPaV0AzSe6SCRfmCNCqOcI8yaaFlkiU1M_vQ41Yca4_WT0c4mOgtRzz61yhCWvlEQ6TEd1xwBOBw9jUCfCxH3WMiOS9fGZzL-gvZZ9un2wC/s1600/10483233_946324122050946_8879733818530643751_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbJIIMbPHmQC4a4YO7TJ4RSYdeCRK8aclnZvPaV0AzSe6SCRfmCNCqOcI8yaaFlkiU1M_vQ41Yca4_WT0c4mOgtRzz61yhCWvlEQ6TEd1xwBOBw9jUCfCxH3WMiOS9fGZzL-gvZZ9un2wC/s1600/10483233_946324122050946_8879733818530643751_n.jpg" height="426" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSclE7pXl4cCAIZmtDx5fm7X2eqP0iYqDcrIEoMP7XFls8Nn58vWa9KbcioAlyZ-uFXNQmGHX8XR9lR1_HAAxXRkJr-7vOfSMIqqleUKYpbi2_y6Yhw-LMpmNFPbANWzdiYWwxLo0J9OyR/s1600/10406614_946323142051044_822457026348281568_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSclE7pXl4cCAIZmtDx5fm7X2eqP0iYqDcrIEoMP7XFls8Nn58vWa9KbcioAlyZ-uFXNQmGHX8XR9lR1_HAAxXRkJr-7vOfSMIqqleUKYpbi2_y6Yhw-LMpmNFPbANWzdiYWwxLo0J9OyR/s1600/10406614_946323142051044_822457026348281568_n.jpg" height="426" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE-rYZtQKpGsKDIGHnxC4OPOzrMOt1uG-IJm7JfAFwUD-QmPnVZdMH1BD05yo_WOfDNYcqPiXu0_JOA2owGtYE-AWspzEENIMIQeHhHmGLlKEO6Pf9QLpZCNHNZDc25UTk2wZm_NPYOWXg/s1600/10531456_945998452083513_2710819421433368196_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE-rYZtQKpGsKDIGHnxC4OPOzrMOt1uG-IJm7JfAFwUD-QmPnVZdMH1BD05yo_WOfDNYcqPiXu0_JOA2owGtYE-AWspzEENIMIQeHhHmGLlKEO6Pf9QLpZCNHNZDc25UTk2wZm_NPYOWXg/s1600/10531456_945998452083513_2710819421433368196_o.jpg" height="640" width="426" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: right;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: right;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: right;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: right;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: right;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: right;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: right;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: right;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: right;">
Oleh: Fathul Muhammad Alfath </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: right;">
gambar:<a href="http://instagram.com/fcbayern" rel="nofollow nofollow" style="background-color: white; color: #3b5998; cursor: pointer; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px;" target="_blank">instagram.com/fcbayern</a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: right;">
160714 </div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify; text-indent: 48px;"><br /></span></div>
Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-91764569448200512442014-07-02T22:48:00.000+07:002014-07-02T22:59:06.615+07:00Mengantar Ke Istana<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx0PFlNoVX_YaXBbQqMU9AOug2Yhhvp-pMK-pzevr_0sDD_v-H81ajNanwKgj7ZejOMaioaIpSCvs7xMPl9u-xWY5lRKsU2T4LNEBGfysu_OIn9PJmODn_8KgdQ-QylAJDAWV7ybTIzTvE/s1600/istana+bgr.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx0PFlNoVX_YaXBbQqMU9AOug2Yhhvp-pMK-pzevr_0sDD_v-H81ajNanwKgj7ZejOMaioaIpSCvs7xMPl9u-xWY5lRKsU2T4LNEBGfysu_OIn9PJmODn_8KgdQ-QylAJDAWV7ybTIzTvE/s320/istana+bgr.jpg" height="428" width="640" /></a><br />
<br />
<br />
Orang yang cerdas cenderung lebih banyak membicarakan ide-ide, dan orang yang bodo* cenderung lebih bersemangat membicarakan orang lain..<br />
<br />
Kalimat bijak tadi, sepertinya pas sekali ketika harus di korelasikan dengan sekarang__bagaimana orang-orang menyikapi kondisi iklim demokrasi negri ini. Alasanya ada pada ruang dimana saya merasakan dalam satu bulan belakangan. Tengok saja ketika harus membuka sosial media. Tulisan yang punya <i>tendensi negatif</i> tentang capres tertentu hampir berjibun numpuk di beranda. Enegg! Mereka seperti merasa paling tau untuk kasus-kasus tertentu, mereka merasa paling benar dengan informasi yang sudah mereka tulis. Padahal mereka-mereka juga hanya sebatas <i>copas dan comot</i> dari media lain. Kalo dua pendukung capres sudah di pertemukan dalam satu lapak yang sama. Yahh, ujung-ujungnya cuma hanya jadi debat kusir. Bahkan sampai harus keluar kata-kata yang kurang sehat buat di baca. Saya sih menganggap hanya sebuah fenomena dari negri para bedebah.<br />
<br />
Apakah kita terlalu kebablasan dalam menyikapi arti dari <i>meng-hegemoni-kan</i> demokrasi, ataukah jangan-jangan bangsa kita belum siap dengan dampak buruk dari perjalanan demokrasi itu sendiri. Padahal demokrasi itu asli hasil produk dari barat. Entahlah.. Jadi, kalo tidak bisa sedikit <i>wise</i> ketika memberi dukungan untuk capres tertentu (dalam berkampanye). Tidak usahlah kalo kemudian kelihatan seperti penyembah, seolah olah hidup dan matinya di tangan capres pilihanya.<br />
<br />
Satu bulanan terakhir, khusus ketika saya sengaja aktif masuk di sosial media, Berhari-hari bahkan ber jam-jam; tidak sedikit orang seperti telah di sibukan dengan urusan capres dan cawapres. Mereka seperti terlalu bersemangat sekali, kadang katanya ada yang sampai lupa buat sekedar menyiapkan menu makan sahur. Hahaa rasain, makan tuh piring bergambar Prabowo dan Jokowi atas nama demokrasi. huehee<br />
<br />
Bahkan konon ada beberapa <i>blogger</i> yang katanya berani di bayar mahal untuk berkampanye dengan tulisan-tulisanya.<br />
<br />
Emang sih, saya di posisi yang tidak bisa melarang atas alasan apapun, kepada siapapun. Itu adalah bagian dari hak mereka untuk berpendapat, hak mereka juga untuk mencari kemudian menentukan pemimpin pilihanya. Tapi ya menurut saya sih sayang banget kalo semangatnya itu seperti di salah artikan. Salah tempat. Ataukah memang sudah lupa pada esensi dari cara bagaimana berkampanye yang sehat. Kalo hanya pada sebatas cara-cara yang wajar dan cenderung positif sih, saya juga justeru malah mengapresiasi.. Tapi kalo sudah memakai isu-isu agama, fitnah dan amarah, atau benci dan caci maki; bukankah ini satu tanda dari gejala sakitnya <i>mental bangsa</i> kita.<br />
<br />
Padahal, kalo harus berkata jujur, kita juga sebenarnya tidak mau menjadi korban dari demokrasi yang salah, kita tidak ingin menjadi lumpur dari limbah demokrasi yang bermasalah. Ikhwal tujuan dari adanya demokrasi itu sebetulnya amatlah baik, tapi kalo tujuan baiknya sengaja di kontaminasikan dengan cara-cara yang sama sekali tidak baik, pun harus dengan cara-cara yang kotor, maka <i>potret</i> dari siapa kita-kita ini sebenarnya sudah tergambar jelas. Sudah terbaca. Setidaknya saya masih selalu percaya dengan kata bijak lama; bahwa <i>pemimpin itu cerminan dari rakyatnya</i>.<br />
<br />
Untuk sementara, saya merasa masih menjadi swing vooters, tapi pada saatnya nanti saya akan tetap menggunakan hak pilih saya. Hanya saja saya harus melewati proses dimana saya mencoba bisa keluar dari keraguan.<br />
<br />
Ragu buat milih siapa berpasangan dengan siapa, ataukan nomor urut satu atau dua? Hehe... Tapi minimal saya sudah menemukan beberapa point dimana gambaran tentang kriteria seorang calon pemimpin itu sudah nampak kelihatan. Sudah tergambar. Hanya belum berani saya bungkus untuk kemudian buru-buru di bagikan di pusat keramaian. Karena saya lebih memilih untuk di buka selebar-lebarnya pada saatnya nanti.
<br />
<br />
Dialah sosok pria yang tidak banyak kata, saya hanya ingin; bahwa pemimpin yang ideal buat bangsa Indonesia kedepan itu; adalah mereka yang di calonkan, bukan mereka yang begitu semangat sekali untuk mencalonkan. Beliau juga harus pandai mencari tahu dari setiap kebutuhan dan keinginan rakyatnya.<br />
<br />
Itu kriteria pilihan saya ketika harus mencari pemimpin, dan saya sangat senang sekali jikapun banyak dari teman ternyata punya pilihan yang berbeda. Dan begitu berterimakasih sekali kalo kemudian banyak dari teman lain juga ternyata sudah punya pilihan yang sama. Sebenernya tujuan kita pun sama, hanya pilihanya saja yang berbeda.
<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Tanggal 9 juli nanti, saya siap mengantar beliau ke Istana :)</blockquote>
<br />
Lahir dari rahim demokrasi yang baik, mudah-mudahan akan lahir juga pemimpin-pemimpin yang punya niat baik... Yang mampu membawa Indonesia menjadi lebih baik.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
020714</div>
<div style="text-align: right;">
Gambar: <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVXrzxNoWX1ZR4SWKR8JnZfeAut_B-gLzLFK6a5Esvp4r4SxPk2s3LSrjxFDTCs5_BawylAL5CKuGLtGAnW1g-Qet1wtnqn9UZlU-jSuC8JzIxmK2ZlUJl5jpYj7U-bGjv-CFZZ5fA2bo/s1600/istana+bgr.jpg">google</a></div>
Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-31349430888962908232014-06-10T17:40:00.000+07:002014-06-11T12:53:33.705+07:00Foto Kenangan, Riwayatmu Kini<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixmXU6GWX2cIvZkiVPJ0fDCYxhfwcRfz91UxVh4HjsCYRGrK1gGzRo2Aeqfc-GGJenjkvdqbXQeEqfNxK0n-PZAa5q7AEF2ltShkvZFlBIs59gGyySTXb20ssRiRV3xBpXXgLNQAcTpsSf/s1600/Untitled-Scanned-01.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixmXU6GWX2cIvZkiVPJ0fDCYxhfwcRfz91UxVh4HjsCYRGrK1gGzRo2Aeqfc-GGJenjkvdqbXQeEqfNxK0n-PZAa5q7AEF2ltShkvZFlBIs59gGyySTXb20ssRiRV3xBpXXgLNQAcTpsSf/s320/Untitled-Scanned-01.jpg" height="483" width="640" /></a><br />
<br />
<br />
Mendokumentasikan hal-hal yang berbau <i>kenangan</i> itu rasanya tidak jauh-jauh dari yang namanya selembar foto. Iya kan? Hehe.. Apalagi kalau foto itu sudah menguning dan lusuh, Yang kemudian sudah terkemas dalam sebuah buku album yang mulai nampak rusak. Lantas, pose juga tidak melulu harus punya kesan ganteng dan cantik, cukup dengan pakaian sederhana, tapi punya pesan dan cerita. Ya, selembar foto yang saya simpan beberapanya ada yang mempunyai cerita kuat, sekaligus bisa <i>mendiskripsikan</i> dengan jelas perjalanan dari cerita foto tersebut.<br />
<br />
Sama-sama tahu lah, beberapa tahun yang lalu fungsi hape yang harganya di bawah satu jutaan itu belumlah sehebat sekarang. Kalau dulu hape hanya sebatas alat komunikasi biasa, kirim pesan dan telpon, udah. Paling mau otak atik juga cuma gonta ganti nada dering poliponic. Tapi sekarang malah sudah tersulap menjadi lebih <i>multifungsi</i> (lebih multi media), beberapa menunya sengaja di hadirkan lebih <i>varian</i> untuk memenuhi kebutuhan pasar. Seperti pada kemunculan kamera. Bahkan ya, kadang sudah menjadi menu wajib bagi vendor-vendor ponsel tertentu untuk sekedar menarik banyak konsumen. Itu strategi bisnis.
<br />
<br />
Kalau bicara sisi lain dari keberadaan kamera, dulu juga sebenarnya sudah ada, walopun dirasa cara kerjanya lebih manual. Bagi yang udah 'ngeh' dengan alat digital pada tahun 2000-an sih, pasti tahu lah yang yang namanya Kodak, atau apalah sebutanya. Yang pasti alat ini sengaja di peruntukan untuk meproduksi gambar, persisnya saya lupa kalau cara masukin filmnya kayak gimana hehee. yang saya inget gulungan film itu Kemudian di bawa ke layanan jasa percetakan foto. Bayar, di tunggu beberapa jam langsung jadi. Biasanya langsung di masukin ke buku album. *Cengirrr!<br />
<br />
Makin kesini, sesuatu yang di anggap masih <i>tradisional</i> itu lambat laun akan mudah tergerus oleh tuntutan teknologi jaman canggih. Seperti pada kehadiran Kodak dulu. Entah kalopun masih ada juga benda tersebut tergolong sesuatu yang unik, dan klasik. tidak mudah di temukan.<br />
<br />
kini, beberapa foto yang di hasilkan dari Kodak itu ternyata di antaranya masih ada. tidak banyak sih... kalau pas saya lihat__seperti kembali membuka <i>kenangan</i> lama; menawarkan begitu banyak cerita, sekaligus ingatan saya seperti terlempar jauh ke belakang beberapa tahun silam. Dan itu menyembulkan banyak sekali kenangan...<br />
<br />
Ini beberapa foto, yang masih bisa terselamatkan :)<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWVnKk1HC0GOpHfHC7RWu5hs_xNiuvb-cDMPkoLy5LYsSWxxiWj3FGpk35ylwT_llh1I_2wiJdnxGA23AB99T6YpkiR5NJ5ABgh8-9b9ECSAy9R2yEr54J0X7CpODQBBsP51RYA1r4cdoW/s1600/ScreenShot015.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWVnKk1HC0GOpHfHC7RWu5hs_xNiuvb-cDMPkoLy5LYsSWxxiWj3FGpk35ylwT_llh1I_2wiJdnxGA23AB99T6YpkiR5NJ5ABgh8-9b9ECSAy9R2yEr54J0X7CpODQBBsP51RYA1r4cdoW/s320/ScreenShot015.jpg" height="468" width="640" /></a><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8duBT9CNxHaOHkqjkHs2ixvAVEzQYTW8VhF3_3tobaF0nnOvUmsKKdZu7WdpGC6SrLLXmCSj8rUQisSpQ4xeYiGfohAk-nKDtg7VRL4tcX13_-ZnBfbmH5n3AFQYnsie2n7zcRQ-UwyVk/s1600/ScreenShot017.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8duBT9CNxHaOHkqjkHs2ixvAVEzQYTW8VhF3_3tobaF0nnOvUmsKKdZu7WdpGC6SrLLXmCSj8rUQisSpQ4xeYiGfohAk-nKDtg7VRL4tcX13_-ZnBfbmH5n3AFQYnsie2n7zcRQ-UwyVk/s320/ScreenShot017.jpg" height="460" width="640" /></a><br />
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnO1JR7hAlT6OnQtXq1ET5pfq9ADQwRr8iua5NGvTqmWFnrR7MhHFui1m-z7sUrVTY5wQ_XbnfA3Tfu04SYAmORX1jmwVTSVQgKbRkwsZGOYx1T-0BM7oB7Ts6_-uv-7PIa9Dr_UXepWpU/s1600/ScreenShot012.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnO1JR7hAlT6OnQtXq1ET5pfq9ADQwRr8iua5NGvTqmWFnrR7MhHFui1m-z7sUrVTY5wQ_XbnfA3Tfu04SYAmORX1jmwVTSVQgKbRkwsZGOYx1T-0BM7oB7Ts6_-uv-7PIa9Dr_UXepWpU/s320/ScreenShot012.jpg" height="640" width="542" /></a><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
-100614-</div>
Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-85464978348571602862014-06-07T20:06:00.001+07:002014-06-07T20:13:30.387+07:00Latah Berpolitik<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUGea9CDefAg2TgWMI4cNTePjE29syEWAL28vOL7kxQuX7_qd6M6pACeoTUlEuXaK-W06nrwO0y7V_h7fjFVHs9vYiZ6YGnfejxuc6VVqvdDmQd9avrXqqKGW9tdDEq7ZJWl4JhpMltkmr/s1600/Foto-layar_052114_120853_PM.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUGea9CDefAg2TgWMI4cNTePjE29syEWAL28vOL7kxQuX7_qd6M6pACeoTUlEuXaK-W06nrwO0y7V_h7fjFVHs9vYiZ6YGnfejxuc6VVqvdDmQd9avrXqqKGW9tdDEq7ZJWl4JhpMltkmr/s320/Foto-layar_052114_120853_PM.jpg" height="323" width="640" /></a><br />
<br />
<br />
Politik itu tidak lebih dari sekedar kotoran ayam (tembele*). Kalo sudah di colek pasti <i>baunya</i> kemana-mana. Hehe<br />
<br />
Tapi kenapa begitu banyak orang merasa perlu untuk terjun ke dunia politik? Jawabanya mungkin beragam, terus juga tidak terpaku pada satu domain sebagai orang2 yang peduli sama kepentingan negara. Ada yang bener2 jujur sebagai penyambung <i>lidah rakyat </i>(memperjuangkan hak rakyat), ada yang di artikan sebagai tantangan, ada juga yang sengaja mencari peruntungan soal materi dalam panggung politik yang katanya sangat menggiurkan. Yang lebih parah mungkin kalo semata hanya mencari sensasi karena nama besarnya. Barangkali pemikiran saya ini salah? yang protes silahkan!<br />
<br />
Bukan karena saya sedang memelihara sifat suudzon ya, bukan juga karena saya tidak menaruh percaya sama orang yang mencoba mempunyai tujuan2 baik, tapi lebih pada mencari jawaban dari banyaknya pertanyaan kenapa begitu banyak orang yang sudah <i>latah berpolitik</i>. Bahkan mereka ada kesan tidak mau tahu apa esensi dari <i>ijtihad tujuan politik</i> itu sendiri. Apalagi ketika musim kampanye jelang pilihan presiden kaya sekarang; wuuih semuanya seperti merasa paling tahu, merasa paling punya kepentingan soal politik.<br />
<br />
Ramehnya kampanye hitam di <i>ruang cyber</i> membuat saya merasa sulit buat sekedar membedakan mana informasi beneran dan mana murni berita yang punya tendensi hoax!... Apakah separah ini iklim demokrasi negri kita ketika menghadapi pesta rakyat? Dengan menjejali unsur2 pembodohan. Saya juga tidak sepenuhnya menyalahkan kondisi negara yang sekarang, tidak juga menyalahkan beberapa peran media yang di nilai banyak orang kurang independent. Saya hanya menyayangkan ko kenapa orang-orang gampang sekali kemakan berita2 yang punya unsur black campaign, bahkan begitu mudahnya terhipnotis dengan sosok tokoh idola yang biasa saya sebut sebagai sikap <i>fanatisme</i> yang berlebihan.<br />
<br />
Kenapa berlebihan? Ya jelas, ketika mereka mempunyai sosok tokoh idola yang sudah maju menjadi capres? Ada baiknya silahkan bagikan kreatifitas mereka sebagai bentuk dukungan kepada idolanya, bagikan setumpuk track record beberapa prestasinya, bisa juga memasang avatar di mediasoisal bergambar capres pilihanya, atau bila perlu paparkan program kerjanya seperti apa untuk Indonesia kedepan. Bukan malah belok arah kemudian <i>menyerang balik</i> dengan menjelek-jelekan capres pesaingnya. Itu sesuatu yang berlebihan. Seperti limbah dari pemilu yang bermasalah. Apakah menggunakan sentimen agama atau tuduhan2 dan fitnah menjadi syarat untuk berkampanye? Oh no! Kalo begitu kerdil sekali bangsa kita. Kalo mau sedikit saja menyumbang hal positif buat negri ini, setidaknya pakailah jalan lain; sumbanglah dalam bentuk prestasi, karya, dan hal-hal lain yang punya nilai positif. Simpel.<br />
<br />
Kalo tiap kali saya buka mediasosial, tidak sedikit teman__entah itu cuma pengagum capres tertentu__entah itu juru kampanyenya, atau sebatas konstituen partai peserta pemilu, semuanya seperti terlalu bersemangat. Emang mau di gaji berapa ya? Hehee masalahnya bukan esensi dari kampanyenya yang mereka usung, tapi seperti terlalu bernafsu untuk <i>menjatuhkan</i> pasangan capres seberang. Menaburkan benih-benih kebencian, udah gitu seperti sibuk sekali mencari kelemahan pesaingnya, dengan mencari isu dan berita2 negatif, mencari semua yang biasa saya sebut sebagai jurus menghalalkan segala cara. Tentu ini bukan kabar baik buat negri ini.<br />
<br />
Tujuan dari republik ini begitu luas, jadi harus <i>berpikir luas</i> juga ketika kemudian di hadapakan untuk memilih figur pemimpin. Dan tidak fanatis buta pada satu rezim..<br />
<br />
Jujur, saya sangat mengapresiasi orang2 yang sudah berani dan siap masuk di dunia politik, selagi tidak punya penyakit " pelupa " ketika kemudian sudah berjuang dan bisa duduk manis disana. Bekerjalah atas nama amanah dan berbaju khalifah, dan kami selalu ada di belakang.
<span class="fullpost">
</span><br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
070614</div>
<div style="text-align: right;">
Gambar <a href="http://www.rimanews.com/sites/default/files/imagecache/article/isi/2014/05/Foto-layar_052114_120853_PM.jpg">darisini</a></div>
<br />
<br />
<br />Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-30724120565606069882014-06-04T11:24:00.000+07:002014-07-02T01:05:28.052+07:00Masih Ada Futsal Kok <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaFHVGNcOYPG-NJiaL-6FWnJFlPxNA1g4Ttvu2rABKC7nU7zBwebGeUGXg_CD0mQfwwFaLDF5nMRpDailvLH_5LjRKHbYSv28nxJuDqa7YlOU1ZjefJ6eoy0ksmztDoPW4saReLVnlDZDh/s1600/10507144_10202046905126834_8724908646287273291_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaFHVGNcOYPG-NJiaL-6FWnJFlPxNA1g4Ttvu2rABKC7nU7zBwebGeUGXg_CD0mQfwwFaLDF5nMRpDailvLH_5LjRKHbYSv28nxJuDqa7YlOU1ZjefJ6eoy0ksmztDoPW4saReLVnlDZDh/s1600/10507144_10202046905126834_8724908646287273291_o.jpg" height="358" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Jujur, Pada dasarnya saya suka semua jenis olahraga, asal jangan tarik tambang hehe.. tapi bukan berarti asal suka terus bisanya cuma sekedar nonton, mantengin tivi nonton bola teriak-teriak terus kalo jagoanya kalah dua dengkulnya langsung lemes haha. Gak... Gak fair aja kalo saya hobi banget nonton bola atau badminton terus pas masuk lapangan gak mau main. Yaa, walopun asal main. Cuma buat nyari kegiatan yang bisa ngeluarin keringet sebanyak banyaknya. Tubuh sehat? itulah satu dari banyak keuntungan lain yang akan di dapat sebagai bonus. Positif kan? Barangkali.<br />
<br />
Medio awal tahun ini, buat saya__ kayaknya hampir tidak ada aktifitas olahraga apapun; Sejak 5 bulan terakhir ketika proyek penggarapan lapangan badminton mengalami stuck, mandek karena tidak adanya dana. Hikz.. Sponsor juga gak ada. Pemerintah juga boro2 menyisihkan anggaran dananya buat memfasilitasi sarana atau wadah buat orang2 yang doyan dengan kegiatan olahraga. Padahal sesuatu yang positif. Entahlah. Praktis kegiatan main bulutangkis jadi mandeg. Tetangga punya lapangan tenis meja juga udah di jual meja berikut kaki2nya. Cuma joging shubuh satu-satunya olahraga lain yang bisa menjadi penyumbang menu gaya hidup sehat. Tapi maless gak ketulungan. Yah walopun satu bulan tiga kali juga udah bisa di bilang prestasi hebat. Haha *pentung pake sepatu yang udah bau.<br />
<br />
Supaya tidak terlalu kosong, nyari kegiatan olahraga apalah. Tiba2 muncul ide buat ngadain rutinitas futsal sebagai bagian dari kegiatan olahraga mingguan. Kadang seminggu sampe dua kali. Tergantung job spharing. Tinggal pake sms, ngumpul dimana main di lapangan mana dan kick off jam berapa, sukses! Artinya semua bisa merasa puas dengan kegiatan tersebut. Merasa ada sesuatu yang di dapat. Entah itu badan menjadi sehat, kadang juga kita merasa bahwa tujuan dari kegiatan futsal tersebut menjadi alternatif lain sebagai hiburan. Silaturahmi. Bukan melulu olahraga yang di kerjakan dengan serius, keras dan beresiko. Intinya sih buat mengalihkan kegiatan yang punya maksud dan manfaat positif secara berjamaah.<br />
<br />
Awalnya sih emang punya itung-itungan resiko ketika pertama kali main. Namanya juga baru turun lapangan. Mungkin karena semangatnya terlalu gede terus gak pakai pemanasan dulu; begitu masuk lapangan dengan pedenya ngejar bola gak kena kena nafas jadi tidak beraturan. Wahh! Selesai main berasa nafas seperti tinggal lima tiupan. Haha udah gitu dua paha juga kaya mau copot. Pas di bawa tidur bangun2 nyari dua kaki yang kerasa sempet hilang. Eh ternyata masih ada. Hehe butuh lima hari untuk menyempurnakan cara saya berjalan seperti semula.<br />
<br />
Kalo udah di biasakan, sebenarnya main futsal itu banyak manfaatnya. Sehat itu udah pasti, karena hampir semua anggota tubuh terus menerus bergerak secara simultan. Apalagi kalau pas main bisa di barengi dengan skill bagus, capek juga gak kerasa. Alhamdulillah setelah melewati fase tiga bulan rutin main futsal, badan jadi merasa bugar, perut juga tidak lagi nafsu pengen maju *wuuh!
Yaa, setidaknya dari beberapa aktifitas yang di kerjakan atas nama hobi itu pelan pelan bisa mempengaruhi umur panjang seseorang. Amiin hehe.. Yuuk di aminkan.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
@rumahpetuah, 040514</div>
Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-84863371001989801112014-05-18T21:56:00.003+07:002014-05-21T06:53:46.525+07:00Tentang Kopdar Dan Bendera Ukhuwah <div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheto5AWAijnMEmGIfu19sT5N8kQcWJbqVdbvpHWPYcAkHOhqPvvpdgWsufu6XMLHw8u9pmORxQe5E0FmX9i_KHflByXShj3rBZZ6MGEzZ8Fr9pwu2oQ4uvBkd84zsTz_8P9z5kUIm2jiqQ/s1600/kawat-duri.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheto5AWAijnMEmGIfu19sT5N8kQcWJbqVdbvpHWPYcAkHOhqPvvpdgWsufu6XMLHw8u9pmORxQe5E0FmX9i_KHflByXShj3rBZZ6MGEzZ8Fr9pwu2oQ4uvBkd84zsTz_8P9z5kUIm2jiqQ/s320/kawat-duri.jpg" height="257" width="400" /></a> </div>
<br />
<br />
Dunia sosialita seperti facebook atau twitter itu pada awal kelahiranya mungkin di fungsikan sebagai wadah; bagi orang yang merasa dirinya ingin mencari teman, ingin tahu keberadaan selembar kabar dari temanya, atau sekedar ingin berbagi dengan temanya yang lain. Apapun. Kalo bisa di ambil hal positifnya sih; lebih untuk membentangkan <i>bendera ukhuwah</i>. Selebar lebarnya.<br />
<br />
Lah, saya sudah sejak kali pertama bikin akun facebook itu kalo gak salah tahun 2008. Kemudian twitter. Udah lama memang. Waktu itu belum sempet booming. Tidak banyak yang tahu apa itu facebook, internet juga masih di nilai sesuatu yang mahal. Malah saya dapat menemukan teman_teman baru itu kebanyakan dari chat mig33. Dari yang awalnya sebatas <i>kopdar akbar</i> lintas kota, pertemuan2 dengan obrolan ringan di kafe, kadang kemudian ngebentuk relasi bisnis kecil2an jualan IDR Haha, bahkan sampai pada hal yang mengajak penduduk mig33 dengan sendirinya untuk menanamkan sikap solidaritas.<br />
<br />
Walopun mereka-mereka sebatas teman yang di dapat dari internet, terus intens komunikasi juga hanya lewat tulisan di layar hape, terus sesekali ngadain kopdar berantai. Kopdar adalah salah satu dari bentuk ukhuwah nyata. Dari situ semuanya merasa di satukan, di dekatkan, dan semuanya merasa seperti keluarga sendiri. Selalu demikian.
*<br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
***</div>
Seiring perjalanan perkembangan zaman dunia internet, mediasosial sudah tidak lagi terpaku dengan hal-hal yang sederhana. tidak sebatas itu-itu saja. Pihak facebook atau twitter juga terus berbenah dan berinovasi, tiap tahunya selalu menghadirkan fitur2 baru, jelas saja untuk memanjakan penggunanya. katanya.<br />
<br />
Semakin kesini, sekarang orang2 disana sudah pada pandai memanfaatkan sosialmedia. Yang dulunya suka nampang narsis saja dengan ratusan fotonya untuk di upload bergiliran, sekarang udah mulai mikir untuk membuka lahan bisnis, walopun masih dalam skala kecil memang. Barangkali buat sampingan. Orang yang dulunya suka membagi kegalauan, atau menjual perasaanya berceceran di beranda, sekarang udah mengalih fungsikan medsos itu untuk <i>berdakwah</i>. Minimal bisa membagi manfaat buat orang lain.<br />
<br />
Barangkali kita yang sudah berada di tengah2 zaman yang serba canggih ini, serba digital. Baiknya kita sebagai user di tuntut untuk lebih kreatif. Jika tidak mau tertinggal dari kemajuan orang lain. Ya iyalah, contoh syahihnya adalah pada sosok Ramaditya Adikara yang sudah di kenal banyak orang. Dia terlahir sebagai orang yang berkebutuhan khusus, matanya buta sejak lahir. Malah sudah lebih jauh memanfaatkan dunia internet dengan beragam karya-karya hebatnya. Dan sukses. Sukses sebagai penulis buku, udah gitu karya dan prestasi lainya sudah sukses menjadi contoh untuk banyak orang.<br />
<br />
Oke,<br />
Untuk keperluan buat melebarkan <i>bendera ukhuwah</i> yang lebih meluas, waktu itu saya nyoba beberapa media sosial lain. Pertengahan 2010, saya iseng bikin blog sendiri di layanan <i>blogspot</i>. Sampai sekarang pun nama domain juga sebenernya masih numpang nebeng di blogspot. Yaa, lebih pada kebutuhan buat menyalurkan hobi saja. <i>Menulis</i>. Dengan menulis kita bisa berbagi dengan orang lain, sekaligus bisa mengambil manfaat dari banyak orang. Semuanya terkemas dalam ruang ukhuwah.<br />
<br />
Setelah kurang lebih 1 tahun di blogspot, pernah juga nyoba di <i>wordpress atau multiply</i>. Tapi gagal ngurus, akhirnya saya tinggalin. Udah gitu masuk di blog keroyokan <i>kompasiana</i>. Ternyata rameh. Di situ kumpulan para manusia yang kompeten di dunia <i>literasi</i>, sempet ikut aktif beberapa bulan karena pengen belajar sekaligus mengenal dan membaca tulisan orang2 hebat. Kemudian pada akhirnya Vakum? di bilang iya juga tidak hehe soalnya minggu kemarin masih sempet nulis disitu. Ya itulah kalo semangatnya masih fluktuatif. Tapi setidaknya sudah ada yang tertinggal disana. Warisan buat anak cucu kita kelak. *Haha<br />
<br />
Kalo mau berhitung sih, makin kesini makin banyak juga media2 serupa. Tak terhitung malah. Sekarang udah banyak yang punya account berbagi video di <i>youtube</i>, atau berbagi foto di <i>instagram</i>. Belum lagi kemunculan media sosial lain yang menjanjikan banyak menu menarik dan unik. Konon sekarang sudah ada pelayanan jasa wedding organizer dalam bentuk <i>dunia online</i>. Baik kerabat, sodara, atau teman dekat yang tidak bisa hadir di acara resepsi karena keterbatasan jarak dan waktu. Sekarang tidak lagi masalah. Semuanya, dari setiap detail acara penting tersebut konon bisa di nikmati lewat online, baik dalam bentuk foto ataupun video. Tapi kayaknya ada sensasi baru___dan ada moment yang tak biasa___ketika saya harus kondangan lewat dunia online. Barangkali. Ini anti mainstream! Hahaa!<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCGezJNeNfmzxtxUiS28LpzVIzsoQ7K0tFLEkjYFEsMr2DiS0x-M15Gb3dsJXvvfZJrvjB4olG9BXFu-iJkjFOLNJYuvH45E_LgbY1bvBl1__yRRuDcAyzaMTXA7G_gAixeocv6UT6GlEW/s1600/25515_1318019830416_964146_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCGezJNeNfmzxtxUiS28LpzVIzsoQ7K0tFLEkjYFEsMr2DiS0x-M15Gb3dsJXvvfZJrvjB4olG9BXFu-iJkjFOLNJYuvH45E_LgbY1bvBl1__yRRuDcAyzaMTXA7G_gAixeocv6UT6GlEW/s1600/25515_1318019830416_964146_n.jpg" height="476" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Kopdar mig33 room Cirebon</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghaRC3uzTLKwPXBCaQ14VdSmLvd_FK912V5tNtCsFJURcEFr9pFp-p6oSKjmvEqhYsvHP45V9WoEsBQPV3pWJY5AlWcxHFCY7dQ9Af-c9qhQMrgV1KGXXRk32FCebi1cxEIJBZnrxBSNp4/s1600/6931414069_2e6a1a8bae.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghaRC3uzTLKwPXBCaQ14VdSmLvd_FK912V5tNtCsFJURcEFr9pFp-p6oSKjmvEqhYsvHP45V9WoEsBQPV3pWJY5AlWcxHFCY7dQ9Af-c9qhQMrgV1KGXXRk32FCebi1cxEIJBZnrxBSNp4/s1600/6931414069_2e6a1a8bae.jpg" height="422" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Kopdar para blogger</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_vBORaFPTOXLXOP6dC2U19QxIWM_y2-8p4cAran0eW4pncd1JXMEoFVgJNuKXA3HROS60zue3k_pyRgC-W-s-YGfp97XqkORLhs07S5NorfXKCwMFrLejeGN9lgV729jMt9So0bgkSt_L/s1600/6832_1099915911871_5223115_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_vBORaFPTOXLXOP6dC2U19QxIWM_y2-8p4cAran0eW4pncd1JXMEoFVgJNuKXA3HROS60zue3k_pyRgC-W-s-YGfp97XqkORLhs07S5NorfXKCwMFrLejeGN9lgV729jMt9So0bgkSt_L/s1600/6832_1099915911871_5223115_n.jpg" height="480" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Kopdar mig33 Indramayu</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Ciptakan nada ukhuwah meski sebatas ruang rumah petuah hehee </blockquote>
<br />
Salam :)<br />
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
Picture: <a href="http://achmadfirdaus.files.wordpress.com/2011/04/kawat-duri.jpg">google</a></div>
<div style="text-align: right;">
180514</div>
<br />
<br />
<br />
<br />Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-78963168178668787582014-05-11T00:06:00.000+07:002014-08-02T07:30:54.913+07:00Attitude<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOLq_hr2g7Vk8mhhyUJFHlZ8PNyvZslsHv5iTHQ2LQvOwYUwvRXgYoEbzP1-i-d9soth4NyBCnJrR64FD4W5uemEs-ftttieC3h12Nsi5mpnFzKXLNLN9pDWPRy2CmxqHFpMg1WJZj_QRa/s1600/10258519_10152151353913717_4605607032617057920_n.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOLq_hr2g7Vk8mhhyUJFHlZ8PNyvZslsHv5iTHQ2LQvOwYUwvRXgYoEbzP1-i-d9soth4NyBCnJrR64FD4W5uemEs-ftttieC3h12Nsi5mpnFzKXLNLN9pDWPRy2CmxqHFpMg1WJZj_QRa/s320/10258519_10152151353913717_4605607032617057920_n.jpg" height="480" width="640" /></a><br />
<br />
Terhitung sejak bergabung pada bulan Januari kemarin, insya Allah hari ini saya sudah menapaki bulan ke empat sebagai bagian dari anggota <i>odoj (one day one juz)</i>. Sebagai anggota tetap group 522 ikhwan. Yang di isi oleh 30 orang-orang hebat.<br />
<br />
Dari serangkaian perjalananya, selama kurang lebih 4 bulan ini, semuanya seperti di paksa untuk menyelesaikan 1 hari 1 juz, tidak apa2. Belajar untuk sesuatu yang serius itu memang harus di paksakan. Dan selama itu pula jatah juz yang saya ambil tiap harinya tidak ada yang pernah di lelang. Alhamdulillah itu hasil dari <i>membiasakan sesuatu yang memang harus di paksakan</i>. Itu artinya saya sudah empat kali khataman.<br />
<br />
Yaa, sebenernya saya gak mau sibuk ngitung2 masalah pencapaian, dan tidak mau di repotkan dengan ngitung-ngitung berapa hari saya ada di odoj, dan berapa hari saya bisa bertahan untuk tetap istikomah. Cukupkan apa yang sudah saya kerjakan itu dimaknai sebagai proses saja, proses menjadi orang yang bisa mengambil hal-hal yang baik, proses menjadi orang yang bisa membagi dan mengambil manfaat dari kehadiran dan keberadaan orang lain. Kiranya semuanya bisa di dapat dari pertalian ukhuwah yang sudah terbentuk selama empat bulan belakangan. Jazakallah.<br />
<br />
Tiap kali saya sudah ada di titik tertentu, sepertinya ada banyak orang yang patut saya ucapkan terimakasih. Seperti ketika saya sudah menemukan banyak sekali teman di group odoj Whatsapp, ada 30 orang. Semuanya hebat. Saya merasa berterimakasih sekali kepada <i>mereka-mereka</i>. Ada Mas Juli sebagai admin, ada ketua group Pak Sudjatiwe, ada Mas Elpinaz, ada Mas Dinar (gitaris Seurieus), ada Mas Cepi yang lagi studi dan punya domisili di Jepang, ada yang dari Cirebon juga Mas Jufri. Dan masih banyak lagi. Hebatnya ada beberapa dari mereka yang hobi menulis dan sudah menjadi penulis. Hehe<br />
<br />
Dari 30 orang tadi, semuanya seperti layakanya satu keluarga, di pertemukan lewat sebuah wadah niat dan tujuan yang sama, dalam ruang ukhuwah___yang satu sama lainya bisa saling berbagi. Keren kan? Hehe Tidak jarang juga kadang masing2 dari anggota group bisa saling mengingatkan jika ada yang lupa dengan porsi tugasnya, bisa saling memotivasi jika ada yang sedang menemukan titik kejenuhnya, dan bisa saling mendoakan jika dari mereka membutuhkan doa dari teman-temanya. Selalu dalam kebersamaan.<br />
<br />
Ada di odoj, buat saya; itu sebuah kesyukuran. Sekaligus bagian dari proses <i>belajar</i> buat diri saya pribadi. Belajar bagaimana dalam menerapkan attitude, belajar bagaimana dalam menjaga sikap istikomah, dan berharap bisa belajar bagaimana mengatur, mendisiplinkan, dan memanage waktu.<br />
<br />
Jujur, menjaga sikap untuk selalu tetap <i>istikomah</i> itu susah banget. Asli. Namanya juga orang ya, yang namanya malas itu ada saja. Kadang kalo lagi semangat ya semangatnya kaya pejuang 45 hehee, sehari bisa melahap sampe 2 juz. Tapi kalo lagi gak ada semangat ya sama saja kaya orang yang sudah langganan kena virus malas, mau nulis laporan hadir saja kadang harus di tunda-tunda. Seperti selalu menyempitkan waktu.<br />
<br />
Tapi, insya Allah dengan terus ada di odoj; saya harap semuanya bisa di minimalkan. Yang tadinya malas buat baca-baca satu atau dua lembar saja, sekarang setidaknya sudah tiap hari saya bisa baca Qur'an 1 juz, yang tadinya tidak bisa sama sekali mengambil pelajaran dari keberadaan orang lain, sekarang minimal saya sudah mendapat banyak manfaat dari banyak teman-teman di group odoj. Barangkali.<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Barakallahu fikum untuk yang terlibat :)</blockquote>
<br />
<i>Attitude</i> itu penting. Seperti halnya ketika saya bisa belajar banyak di odoj, lebih pada mengukur sejauh mana kemampuan saya dalam menentukan sikap ketika memanfaatkan waktu. Maksudnya di odoj kita bisa belajar bagaimana menjaga sikap <i>konsistensi</i>. Seperti berjanji pada diri sendiri, bahwa sebenarnya saya mampu. Kalo orang lain bisa kenapa saya tidak. Kalo teman2 bisa menemukan titik pencapainya seenggaknya saya bisa mengekor dari sikap positif mereka.<br />
<br />
Haqqul yakin, berawal dari niat baik. Apa yang sudah saya buat hari ini semoga saja bisa menterjemahkan sebuah pesan; bahwa niat baik itu tidak akan pernah sia-sia<br />
<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Jadikan Al-Quran hujjah bagi kami.., ya Rabbal 'alamin..</span></blockquote>
<br />
<br />
<br />
Foto diambil dari group odoj (foto pas acara grand launching odoj di Istiqlal)<br />
<br />
<a href="http://www.onedayonejuz.org/" rel="nofollow nofollow" style="background-color: white; color: #3b5998; cursor: pointer; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" target="_blank">www.onedayonejuz.org</a><br />
<div style="text-align: right;">
RIS,100514</div>
Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-34544289205123208312014-05-07T12:23:00.003+07:002014-05-07T22:54:50.614+07:00Mempesiang<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBaNdour-Fk6WXnjDMiRVeO6xmeEDAXc5sK3yvXbrWyJUEjkciTNOrkf3yo2JLPu1988U0AEvuhqZm-A1sA-9O8Y1oANtAgTci-ptAkaIjS_ZKkLZbV7zZhcH8xEhKNiwkr7DvJ7M7Ktdf/s1600/time1211.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBaNdour-Fk6WXnjDMiRVeO6xmeEDAXc5sK3yvXbrWyJUEjkciTNOrkf3yo2JLPu1988U0AEvuhqZm-A1sA-9O8Y1oANtAgTci-ptAkaIjS_ZKkLZbV7zZhcH8xEhKNiwkr7DvJ7M7Ktdf/s320/time1211.jpg" height="356" width="640" /></a><br />
<br />
<br />
Untuk mempesiang hari ini, tidak banyak kata yang buru-buru harus saya tulis, tidak banyak kalimat juga yang harus saya muntahkan untuk mewakili bunyi hati hari ini. semuanya berjalan mengikuti <i>proses</i> seadanya, semuanya hanya sebentuk ungkapan dari perasaan; bahwa hari ini saya hanya ingin menulis.<br />
<br />
Itu saja, hehe.. barangkali dari titik ini loh saya bisa menemukan sekumpulan semangat baru. Semoga. Karena awal mula dari konsep yang membesar selalu di awali dari serangkaian proses-proses kecil.<br />
<br />
Ya, ibaratnya saya sedang ketakutan ketika semangat itu pelan-pelan mulai memperkecil suaranya. Tapi masih percaya ko, bahwa <i>waktu</i> yang saya miliki sekarang, rasanya masih bisa di gantikan dengan hal-hal yang baik. Bisa di konversi menjadi sesuatu yang bisa di jual. Mahal. Barangkali.<br />
<br />
Cengiir :D<span class="fullpost"></span><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
pic:<a href="http://static.ciputraentrepreneurship.com/thumbs/stories/news/des11/time1211.jpg"> google</a></div>
<div style="text-align: right;">
070514</div>
<br />
<br />
<br />
<br />Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-18079288767476831642014-04-29T07:01:00.000+07:002014-04-30T18:08:20.767+07:00Sok Penting<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: right;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieQ3QAUf2vzzsPmtVAEd4DZcySwrjObHhT229yaL_Gt1Eqdm74N8JtGc0Ge39ehGnf3JSHT9-uEMw3L5EBd0QrFiD26Oaf0X3vAm6a4j9wqXAwgyt3Hfdq4faeACeQniKhuhe6MB5L4rXX/s1600/kamar-kost.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieQ3QAUf2vzzsPmtVAEd4DZcySwrjObHhT229yaL_Gt1Eqdm74N8JtGc0Ge39ehGnf3JSHT9-uEMw3L5EBd0QrFiD26Oaf0X3vAm6a4j9wqXAwgyt3Hfdq4faeACeQniKhuhe6MB5L4rXX/s1600/kamar-kost.jpg" height="426" width="640" /></a></div>
<a href="https://www.google.co.id/">google</a></div>
<br />
<br />
Kadang ya, kalau saya berpikir lebih keras, berpikir yang bisa saya sebut untuk sebuah <i>project besar</i>, khususnya untuk tujuan tertentu dan untuk hal-hal yang di anggap perlu, biasanya segala sesuatunya itu merasa perlu di anggap <i>penting</i>. Mulai dari cara saya bagaimana mengatur waktu dan jadwal-jadwal penting, memanage semua tentang keluar masuknya duit, atau sekedar menjaga pola hidup sehat supaya pada perjalananya tidak jatuh sakit. Sederhananya lebih pada bagaimana menjaga semuanya supaya agenda2 yang sedang saya bangun itu bisa sukses. Amiin.<br />
<br />
Kalo bisa saya ambil pelajaran dari semua jejak waktu yang sudah tertinggal di sana. Apapun. Saya mau segala sesuatu yang sudah saya kerjakan di project panggung rencana2 saya itu adalah penting... Karena hasilnya jelas, atas dasar ingin membuahkan sesuatu yang penting. Sesuatu yang bisa mempertemukan dengan mimpi saya, yang bisa saya katakan sebagai sebentuk <i>pencapaian</i>. Ingin merasakan sesuatu yang bisa di hasilkan dari tangan saya sendiri.<br />
<br />
Finally, Serangkaian perjalanan hidup saya itu adalah menu penting. So, karena kesempatan kedua tidak selalu datang tepat waktu...<br />
<br />
Hal-hal kaya gini, ada sifat urgent juga buat sekedar di jadikan sebagai sebuah catatan penting; bahwasanya hidup itu hanya akan bisa bertahan dengan mengambil keputusan2 penting, selebihnya hanya awal mula dari sebuah cerita tentang datangnya keputusan2 penting.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Ini so penting :D<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
#2904</div>
</div>
Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-12504761366813303412014-04-20T16:22:00.001+07:002014-04-20T18:17:26.583+07:00Heart<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPhoBqmXsJzFLPnLJEEbmx2v_r_cISaGmcIPkKvu7x_Bb0jWCcsxot2ZxK3QVIndL3mjXV4K2n_PSQOkOH0-rD02s2P_8rRYAsNhzPVL9AE5O5NhiXHoKRM66hxTrhkMpV_Xs0WFSYzbpy/s1600/10260039_10203428720869670_9214873862127204267_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPhoBqmXsJzFLPnLJEEbmx2v_r_cISaGmcIPkKvu7x_Bb0jWCcsxot2ZxK3QVIndL3mjXV4K2n_PSQOkOH0-rD02s2P_8rRYAsNhzPVL9AE5O5NhiXHoKRM66hxTrhkMpV_Xs0WFSYzbpy/s1600/10260039_10203428720869670_9214873862127204267_n.jpg" height="640" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<h3 style="clear: both; text-align: center;">
Sejauh apapun perjalanan hati itu mampu melukis dan membungkus kisah para pemiliknya, sejauh itu pula harga dari sebuah kepribadian bernilai mahal. </h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<h3 style="clear: both; text-align: center;">
Serangkaian perjalanan hati itu milik siapa? Entahlah... Mungkin pribadi, sang penggubah dari semua lagu-lagu perjalanan hidupnya. tidak semua orang berhak tahu, dan tidak sembarang orang bisa tahu.
Biarkan apa isi yang ada di hati itu, apapun, sepenuhnya milik sendiri. Hanya dengan kesederhanaan, jujur, dan kedekatan; Bisa jadi sisi lain dari hati itu akan membuka seluas-luasnya.</h3>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
Ash, 20042014</div>
Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7568933549726917848.post-35146065565481202992014-04-17T22:12:00.001+07:002014-04-19T18:27:28.409+07:00Dejavu Dari Sebuah Lagu<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM94LnZB2e3Vs6BdVsmCDNc03rjGABiNsN0iwxgho9_BeNuNWA4adncXz_w1EDKo7REW40GCQMyITbWE2BAhKd_hUt5IF7TwP98An17Xkmzs1LLYUFkH22qSCJTssrqQjtlLeHI1MEfKWa/s1600/127861666_640.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM94LnZB2e3Vs6BdVsmCDNc03rjGABiNsN0iwxgho9_BeNuNWA4adncXz_w1EDKo7REW40GCQMyITbWE2BAhKd_hUt5IF7TwP98An17Xkmzs1LLYUFkH22qSCJTssrqQjtlLeHI1MEfKWa/s320/127861666_640.jpg" height="360" width="640" /></a>
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Bisa di puter disini</div>
<iframe frameborder="no" height="166" scrolling="no" src="https://w.soundcloud.com/player/?url=https%3A//api.soundcloud.com/tracks/2212832&color=0066cc&auto_play=false&hide_related=false&show_artwork=true" width="100%"></iframe>
<br />
<br />
<i>Falling In Love At A Coffee Shop</i>, lagu ini bagian dari maha karya atau Masterpiece seorang Landon Pigg.
<br />
<br />
Jika harus memutar ulang dan mendengarkan lagi lagu ini, berapa kalipun, entah tersebab apa; syair dan <i>musikalitas</i> nyawa lagu ini sangat berasa banget. Kuat sekali. Soulnya dapat. Ingatan saya tentang lagu ini nyaris tetap sama dan tidak pernah berubah. Seperti Dejavu yang terus di ulang. Dan di ulang. <br />
<br />
Ketika mendengar suara musik intronya saja, barangkali ingatan rekam jejak saya langsung terlempar berada di sebuah tempat sepi dan dingin. Di ruangan kamar. Bayangan di jalanan diluar sana nyaris seperti tidak ada kehidupan. Sepi. Di barengi dengan suara hujan yang mulai berhenti pelan pelan.<br />
<br />
Disini, saya tidak sedang menjelaskan dari isi dan cerita lagu tersebut, saya hanya coba menterjemahkan dari syair lagu tadi. Nada-nada yang sengaja mereka pilih hingga mampu membentuk sebuah orkestra lagu yang utuh__seperti di bangun dari tangan-tangan musisi klasik. Dan itu bener-bener sesuatu yang hidup dimanapun musik itu akan di perdengarkan. Dan itu mampu menaklukan sisi sentimentil manusia. Apalagi pas ketika ngambil vokal di bagian reffnya, suara valsetonya menjadi sesuatu yang berkelas. Sebagai seorang penyanyi. Walopun secara keseluruhan lagu ini kayaknya tidak memerlukan banyak nada tinggi, hanya saja harus dengan produksi vokal dengan tehnik bagus. tapi tetep terdengar nyaman, enak, dan sederhana.<br />
<br />
<i>Dejavu</i> yang saya tangkap saat saya sedang mendengarkan lagu ini; masih tetap sama. Seperti berada di kamar seorang diri, di bungkus rindu, dengan dua buku warna biru di samping bantal yang siap di baca bergiliran. Cuaca di luar sana lumayan dingin karena habis turun hujan. Tidak ada suara gaduh, tidak ada nyala televisi, tidak juga terdengar suara radio. Hanya suara lagu ini saja yang punya nilai magis dan historis. Dan lagu ini kerap menenggelamkan pikiran saya hingga pergi jauh kesana. Di negri Skandinavia. Mengejar cinta. Omg!<br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: left;">
Falling In Love At A Coffee Shop</div>
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">I think that possibly</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">Maybe I'm falling for you</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">Yes There's a chance that I've fallen quite hard over you</span><br />
<br style="font-family: verdana; font-size: 11px;" />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">I've seen the paths that your eyes wander down</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">I want to come too</span><br />
<br style="font-family: verdana; font-size: 11px;" />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">I think that possibly</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">Maybe I'm falling for you</span><br />
<br style="font-family: verdana; font-size: 11px;" />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">No one understands me quite like you do</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">Through all of the shadowy corners of me</span><br />
<br style="font-family: verdana; font-size: 11px;" />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">I never knew just what it was about this old coffee shop I love so much</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">All of the while I never knew</span><br />
<br style="font-family: verdana; font-size: 11px;" />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">I think that possibly</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">Maybe I'm falling for you</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">Yes there's a chance that I've fallen quite hard over you</span><br />
<br style="font-family: verdana; font-size: 11px;" />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">I've seen the waters that make your eyes shine</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">Now I'm shining too</span><br />
<br style="font-family: verdana; font-size: 11px;" />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">Because</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">Oh</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">Because I've fallen quite hard over you</span><br />
<br style="font-family: verdana; font-size: 11px;" />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">If I didn't know you I'd rather not know</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">If I couldn't have you I'd rather be alone</span><br />
<br style="font-family: verdana; font-size: 11px;" />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">I never knew just what it was about this old coffee shop I love so much</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">All of the while I never knew</span><br />
<br style="font-family: verdana; font-size: 11px;" />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">I never knew just what it was about this old coffee shop I love so much</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">All of the while I never knew</span><br />
<br style="font-family: verdana; font-size: 11px;" />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">All of the while</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">All of the while</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: verdana; font-size: 11px;">All of the while it was you, you!</span><br />
<span style="font-family: verdana; font-size: 11px;"><br /></span>
<span style="font-family: verdana; font-size: 11px;"><br /></span>
<span style="font-family: verdana; font-size: 11px;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: right;">
<span style="font-family: verdana; font-size: 11px;">skandinavia, 17042014</span></div>
<span style="font-family: verdana; font-size: 11px;"><br /></span>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Yayack Faqihhttp://www.blogger.com/profile/06760556398501068664noreply@blogger.com5