Pengalaman berziaroh ke makam wali songo

Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah maka tidak seorang pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya. Dan barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha perkasa dan mempunyai kekuasaan untuk menghukum? (Az Zumar 36-37) Itulah kata-kata yang saya temukan dan rasanya pas untuk menuliskan kesan mengikuti wisata ziarah ato wisata religi Walis ongo yang diselenggarakan oleh rombongan jamaah musholla nurul huda yang dipimpin oleh kiyai jafhar shodik.


pengalaman pertama tentu saja mengesankan. Sebelum waktu keberangkatan terhanyut dan mencoba mengira-ngira gerangan apa yang akan terjadi, membayangkan perjalanan tsb. Mencoba menyusun jadwal dan memetakan perjalanan juga seberapa besar pembekalan baik untuk pakaian dan perlengkapannya. Membuat peta, menghitung jumlah kostum dan perlengkapanya, termasuk buku doa, tasbih, duit recehan dll.. banyak.. di itung2 banyak juga.

Pada saatnya hari keberangkatan tiba, di tempat yang ditentukan dijemput oleh Bis pariwisata yang sudah berisi penumpang, kemudian mengambil penumpang lagi … dan kemudian berangkatlah.. diberikan kertas yang berisi doa perjalanan, sholawat, yang di iringi sama lagu-lagu kasidah. Total orang yang berjumlah 56 orang full bangku. Perjalanan ini benar-benar mengesankan, saya merasa beruntung berada di tengah-tengah para jamaah, sodara ataupun teman sekalian, dengan perjalanan ini ada terasa ikatan ini membuhul.

Bangga kepada para peserta jamaah yang semuanya disiplin, patuh terhadap ketentuan dan kesepakatan yang dibuat. Iyaa.. memang pengalaman ini begitu indah, Ya Mushowir … Ya Rahman, Ya Rahim,Ya Hadi… Ya Bari .. di tata sedemikian rupa. Pengalaman yang begitu mendalam. Usia saya memang masih muda, namun umur saya mungkin baru 2 tahun dalam mencoba memahami keimanan, mendekatkan diri pada sang khalik saat mencoba mendekat, maka begitu kuat rangkulanMu selalu mendapatkan hikmah dan begitu banyak hidayah.. semakin mendekat, seakan semakin memberikan pengalaman batin. Tetapkan kami dalam petunjukMu, lekatkan selalu pada jalanMu. Untuk itu pertama-tama puja dan puji syukur kehadirat-Mu Ya Allah, atas segala nikmat dan berkah yang Kau curahkan dalam setiap hembusan nafas yang Kau berikan.. semuanya adalah kehendakMu, ya Allah ….terima kasih. Saya juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan untuk orang-orang yg mengajak saya ataupun yang memberikan informasi tentang adanya perjalanan wisata ini. Terima kasih juga kepada keluarga yang memberikan ijin sehingga saya bisa bergabung dalam wisata religi ini. Terima kasih atas kerjasama dan perhatian yang diberikan oleh para peserta lain yang tergabung, saya bangga dan bersyukur atas kesempatan berkumpul bersama dengan 58 orang lainnya full book untuk kursinya.Terima kasih atas kebersamaan, kerjasama, dan saling bahu membahu memberikan pengalaman tersendiri, semuanya membahagiakan. Bagaimana orang- orang bertawasul padaMu, berdoa dalam pencarian jati diri (barangkali). Alhamdulillah, Subhanallah, Allahu Akbar. Ya Allah hanya padaMu kami meminta, Engkaulah Ya Allah yang memberikan, mengabulkan, segala doa… hanya padaMu kami sembah menghadap, hanya padaMu kami curahkan harap, bimbinglah dan tuntunlah kami selalu. Meminta hanya padaMu Ya Allah, bukan pada yang lain. Hal ini mengingatkan bahwa semua yang hidup akan mati, mengingat alam akhirat. Di samping itu mengambil suri tauladan baik dari bacaan, ungkapan cerita dari pembimbing, atas kontribusi yang diberikan oleh para pahlawan yang kita ziarahi. Muncul pertanyaan yang sangat mengganggu, amal apa yang saya tinggalkan sebelum ajal menjemput… betapa kagumnya saya atas kehadiran para penziarah bukan karena jumlah orang yang seperti bah terus menerus mengalir dan mendoakan bagi arwah yang diziarahi. Seberapa banyak kah investasi untuk kehidupan yang kekal nanti, apa yang sudah dipersiapkan, mungkinkah orang-orang akan menziarahi kuburan kita. Sumbangan apa yang kita berikan, amal apa yang bisa menjadikan kita berbahagia, terang menderang pada saat hidup di antara masa transisi di alam Barzah untuk datang ditimbang untuk kehidupan yang kekal tersebut. Makam para wali, para Ulama, para syuhada bahwa keteladanan yang dapat disaksikan oleh mata kepala sendiri adalah: orang-orang yang semasa hidudpnya berbakti kepada Allah berjasa kepada masyarakat, beramal dengan ikhlas hanya semata-mata karena Allah, beliau akan tetap terhormat sekalipun sudah meninggal. Selama perjalanan ini, saya sempat di nina bobokan dengan ajaran-doa-doa yang disampaikan oleh ustadz zafhar sodhik serta di tutup dengan lagu2 kasidhah … Hal-hal yang saya peroleh dari perjalanan ini adalah: - Menyaksikan betapa Allah memberikan keindahan atas alam indah yang terhampar pada bumi pertiwi ini. Subhanallah... Keyakinan yang lebih dalam atas ke-khaliq-an Allah SWT atas alam semesta ini dan atas kehendak - Mengetahui dan melaksanakan adab dalam berkunjung menziarahi kubur. Apa yang sudah dipersiapkan untuk kepastian yang akan datang yaitu mati? Bagaimana rencana mengisi pembekalan diri selanjutnya. - Mendapatkan pengetahuan akan ilmu-ilmu agama yang diperoleh diantaranya saat kyai mengupas hal- hal yang tepat dalam pengucapan dan arti dari doa- doa yang dipanjatkan. Mendapatkan motivasi untuk menggali ilmu secara mandiri dan pada saatnya untuk dikonfirmasi kemudian apabila ada keraguan dan ketidaktahuan. Memotivasi diri untuk ikut dalam pengajian, menyisihkan waktu untuk lebih mendalami ilmu agama, insyaallah …. Sehingga berjanji pada diri setiap bulan menghadiri pengajian kalaupun ada hehe.. serta meluaskan persaudaraan seiman dari peserta yang ikut.
Belajar dari para peserta tentang hal-hal yang baik yang ditampakan oleh mereka dan juga mendekatkan diri dengan para peserta yang beragam, mengasah kembali, dalam pergaulan Pengalaman makan ganyong, ataupun kripik sukun, umbi-umbian yang bisa dimakan tetapi berserat... Selama perjalanan ini, berikut ini adalah makam- makam yang dikunjungi:
1. Makam Sunan Gunung Jati
2. Makam Radeh Fatah, - Sunan Kali Jaga
3. Makam Sunan Kudus
4. Makam Sunan Muria
5. Makam Sunan Bonang
6. Makam Sunan Drajad
7. Makam Sunan Giri
8. Makam Sunan Gresik
9. Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim
10. Makam Sunan Ampel
11. Makam Syech Kholil di Bangkalan Madura
12. Makam K.H abdurrahman wahid (gusdur)
13. Makam Bung Karno
14. Makam siapa lupa namanya di perbukitan daerah perbukitan kogja.

Terimaksih buat semuanya para rombongan jamaah, Saya merasakan secara langung berziarah, dengan tujuan melihat betapa kagumnya orang-orang yang mendoakan para walisongo..
mungkinkah kelak pabila saatnya nanti, onggokan tanah dengan nisan terukir nama saya akan ada yang mengunjungi? Wallahu-allam bizawab Dari perjalanan itu, yang saya rasakan adalah Ketenangan dan ketentraman jiwa menyebabkan
akan mampu mengendalikan lidah sehingga tidak
berkata-kata, kecuali dengan penuh pertimbangan
dan hati-hati tanpa didorong emosi.

Hal hal yg paling mengesankan dalam ziarah wali songo ini sebenarnya cukup banyak di mana ada banyak catatan yg saya tangkap... Yang paling khusyu buat saya di mana pada saat ziarah ke makam sunan maulana malik ibrahim, tidak seperti makam wali songo pada umumnya, makam maulana malik ibrahim tidak berada di dalam ruangan artinya kita para peziarah bisa melihat secara langsung makam tersebut tanpa di tutupi sekat kain atau apapun, subhanalloh... di situ bener2 khusyu, khidmat berdoa bahkan saya sempet menitikan air mata sebagai renungan bahwa sesungguhnya semuanya pasti akan kembali ke tanah, ya.. Allah ya.. rahman ya.. roohim, semoga semuanya di berikan keselamatan...

dan makam sunan ampel juga sebenarnya sama artinya bisa terlihat batu nisannya, tapi yang membedakanya kalau lokasi pemakaman sunan ampel terlihat banyak lampu2 berkelip yang menurut saya pribadi sedikit akan mengurangi kesakralan...dan tentunya yang paling menantang buat peziarah mungkin saat hendak naik ke lokasi pemakaman sunan muria yang berada di atas bukit, ya robbi..apakah saya mau pakai jasa ojek atau menaiki tangga yang katanya bsa menempuh 1 km? Subhanalloh semoga saya di beri kekuatan ya Allah...dan dua duanya mempunyai tantangan tersendiri.

Di satu sisi kalau pakai jasa tukang ojek yang sudah jalanya belok belok dan naik turun, para tukang ojek masya Allah.. bener pada kebut2an yang bikin miris para penumpang. Tapi ahirnya saya memutuskan menaiki tangga yang menempuh waktu kurang dari 1 jam, masya Allah dengkul kaya mau copot yg harus menaiki kurang lebih 800 tangga. Tapi ya alhamdulillah bisa sampai ke atas dan bersukur ahirnya bisa ziarah juga ke makam sunan muria dengan khusyu dan khidmat yg sangat2 di penuhi banyak peziarah dari berbagai pelosok daerah, subhanalloh... Banyak sekali hikmah dari wisata ziaroh kali ini, ada banyak pelajaran, manfaat, tausiyah, perenungan, pembekalan dan tentunya penambahan iman dan islam kita sebagai pengikut ajaran2 wali songo, dan tentunya untuk menutup dari tulisan saya ini walopun masih banyak cerita cerita atau asupan ibadah yg mau saya bagikan, tapi saya mau menitik beratkan pada perspektif islam moderat bahwa sesungguhnya msh banyak sekali orang2 yang sebenarnya tidak tahu makna atau isi kandungan ziarah itu sendiri, wallohu a'lam hanya Allah yang tahu semuanya...Semoga kita sebagai umat sebenar benarnya umat, berharap selalu mendapatkan petunjuk dan tuntunan dari Allah SWT, sebagaimana yang di berikan kepada para syuhada syuhada islam kita yaitu wali songo. Amiiiiin....
Semoga semuanya mendapatkan barokah berkah dan hidayah wassallam....

2 comments:

  1. assalamu'alaikum.. :)
    blogwalking sambil baca2, follow balik ya pak di www.andyonline.net
    terima kasih.. :)

    ReplyDelete
  2. semoga saya bisa ziarah ke wali songo juga nantinya, amin...
    salam dari banjarmasin

    ReplyDelete

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More