Catatan Dari Kota Gwangju


Selesai dari Deogyousan ski resort, rombongan tour silakbar masjid anseong kemudian bermalam di villa penginapan untuk istirahat beberapa jam. Paginya barulah kemudian menuju Kimdaejung Convention Center Gwangju, tempat dimana kami akan menghadiri sholawatan berjamaah dengan ribuan umat muslim Indonesia yang ada di korea, bersama Habib Syekh Abdul Qodhir Assegaf. Di silakbar 2015.

Acara tersebut hasil dari kerja tim panita dari KMI (komunitas muslim indonesia), sebagai agenda rutin tahunan yang sengaja di peruntukan sebagai sebuah wadah syiar dan ukhuwah untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama umat muslim Indonesia yang ada di bumi Korea. Acara tersebut lebih tepatnya adalah lanjutan dari silakbar pada tahun2 sebelumnya.

**
Setibanya disana, tepat di depan halaman gedung KCC, nampak suasana masih belum begitu padat. Hanya beberapa gerombolan orang yang baru datang, tiga atau empat orang dengan jaket berseragam.

*
Ada informasi-- kalau acara ngambil tempat di lantai empat, kami pun mulai bergegas mempersiapkan segala sesuatunya dengan kesibukan masing2. Ada yang ngantri buat ngambil air wudhu dulu (persiapan buat sholat dhuhur), ada yang langsung masuk menuju lantai empat, ada juga yang sibuk poto2, atau ada juga yang sekedar janjian untuk ketemu temannya masing2. Hari itu seperti punya kesibukan sendiri2, berpencar entah kemana.

Barulah pada jam 2 siang acara pun dimulai. Masuk, tidak ada kursi, hanya alas tempat duduk yang sudah di sediakan oleh panitia, semuanya di suruh duduk bersilah. Sampai berjubel hampir tidak kebagian tempat. Setelah selesai beberapa sambutan dari tim panitia dan duta besar Indonesia untuk korea; acara kemudian di buka dengan seremonial penyambutan Habib syekh abdul qodhir assegaf saat jalan menuju stage, dengan diiringi sholawatan dan musik rebbana atau apalah sebutanya. Semuanya di suruh berdiri, bersholawat, dan yang bikin mengganggu itu ketika semuanya pada sibuk mengangkat kamera ponselnya masing2, mungkin buat merekam atau sekedar ngambil gambar, bahkan ada beberapa tongsis yang sengaja terpasang di tengah kerumunan jamaah.



Waktu itu sesi urutan acara di buat random, dua lagu di nyanyikan selesai, di lanjutkan kemudian dengan cerita pendek dari Habib Syekh yang kerap kali menyelipkan petuah penting soal pembelajaran banyak hal buat para jamaah ataupun pengunjung. Kemudian di lanjutkan lagi dengan lagu2 berikutnya. Dan seterusnya...
Sayang, senandung syair lagu2 sholawatan yang beliau nyanyikan tidak di iringi dengan musik gambus nuansa padang pasir, nyawa dari musikalitas arabnya tidak kelihatan-- seperti ketika harus mendengar lewat format mp3. Disitu Habib syekh tidak membawa banyak personil, hanya beberapa orang saja, dan kemudian untuk mengiringi lagu2 solawatan tersebut mereka cukup hanya memainkan tiga atau empat tabuh rebana.

Tapi tetep, semangat dan khidmat bersholawat tetap menggunung hebat. Di tambah suara berat khas Habib Syekh yang begitu menggetarkan seisi ruangan. Dari rangkaian beberapa lagu di nyanyikan; disitu ada puzle-puzle syair dan syiar yang terus berdampingan di kumandangkan bergantian, ada nafas2 ikhlas yang terus menerus memuji kebesaran dan kemuliaan Rosululloh SAW. Semuanya seperti larut dalam kekhusyuan.

Lagu hits ber-genre gambus punya Habib syekh yang sempet duluan di nyanyikan adalah " ya hananna ". Semuanya pada hafal. Kemudian ada juga beberapa lagu lainya. Sayang, lagu Sholattun dan Yalaqolbin belum juga di nyanyikan, saya keburu kebentur dengan jadwal jam pulang, karena harus melakukan perjalanan jauh.

Jam 4 sore barulah rombongan bis cabut dari gwangju, walopun di separuh perjalanan kami pun mampir sejenak di tempat jajanan buat istirahat, sekedar buat makan anget2, sekalian beli minuman seger buat bekal sampe di Anseong nanti.

Setibanya di Anseong dan tepat parkir di bawah lokasi masjid, rombongan pun kembali ke tempat nya masing2, meski ada beberapa yang sengaja nginep di masjid karena jauhnya perjalanan pulang...





Sampai nanti di Silakbar tahun depan :)

2 comments:

  1. Kayaknya rameh.

    .Ternyata di korea banyak juga ya "sekher" mania, bukan di Indonesia saja..

    ReplyDelete
  2. Wah, banyak sekali yang ikutan :)

    ReplyDelete

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More