Keutamaan mati syahid

Islam mengajarkan kita agar memandang kematian
sebagai suatu perkara yang tidak bisa dihindari.
Kematian merupakan taqdir yang sepenuhnya di
dalam rahasia pengetahuan Allah. Tidak ada
seorangpun yang tahu di bumi mana ia akan
menemui ajalnya. Demikian pula ia tidak tahu pada usia berapa kematian akan menghampirinya
”Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Luqman ayat 34) Seorang mukmin tidak sepatutnya berfikir untuk
menghindari kematian apalagi lari daripadanya.
Sebab pada hakikatnya tidak mungkin hal ini
dilakukan. Cepat ataupun lambat kematian akan
menghampiri setiap manusia.


”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. ” (QS Ali Imran ayat 185) Bahkan Allah memperingatkan manusia bahwa
dirinya tidak mungkin menghindar dari kematian
sekalipun ia berusaha melakukannya sekuat tenaga
dan fikirannya. Kendati ia berusaha menghindarinya
dengan tinggal di dalam sebuah benteng yang super
kokoh bagaimanapun keadaannya.
”Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam
benteng yang tinggi lagi kokoh. ” (QS An-Nisa ayat 78) Oleh karena itu maka Allah menyuruh seorang
mukmin untuk selalu memperbaharui komitmennya
dalam hidup di dunia yang fana ini dengan berikrar
bahwa segenap kesibukannya harus ditujukan hanya
untuk meraih keridhaan Allah. Baik itu yang
menyangkut sholatnya, berbagai ibadahnya, berbagai aktifitas hidupnya bahkan hingga kematiannya.
”Katakanlah: "Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb
semesta alam.” (QS Al-An ’aam ayat 162) Maka seorang mukmin yang faham dan sadar akan
hal ini akan senantiasa berharap hidupnya berakhir
dalam keadaan husnul-khaatimah (happy ending/
akhir yang baik). Bahkan seorang mukmin akan mengembangkan the
art of dying (seni menjemput kematian). Dan di antara
salah satu seni terbaik dalam menjemput kematian di
dalam ajaran Islam ialah mengembangkan kerinduan
untuk meraih mati syahid. Di antara sahabat Nabi
Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam adalah Umar bin Khattab radhiyallahu ’anhu yang menjelang kematiannya berdoa: ”Ya Allah karuniailah aku mati syahid di bumi RasulMu
(Madinah).” Maka tidak lama semenjak doa dilantunkan Allah-pun mengabulkannya. Sehingga
ketika Umar memimpin sholat subuh tiba-tiba Abu
Lulu’ah Al-Majusi menusuk berkali-kali tubuh mulia Sang Khalifah dengan pisau belati sehingga darah
mengalir dengan derasnya dan tak lama kemudian
Al-Faruq menghadap Ilahi Rabbi dalam keadaan mati
syahid. Subhaanallah.
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barangsiapa memohon
syahadah (mati dalam keadaan syahid) dengan
sungguh-sungguh, maka sungguh ia akan diberi
pahala seperti pahala mati syahid meskipun ia tidak
mati syahid." Yang satu ini sehingga ia berharap kepada Allah agar
dirinya dapat dihidupkan kembali ke dunia agar dapat
merasakan dirinya dibunuh musuh Allah berulang
kali. Apa sebenarnya yang menyebabkan seorang
mukmin merindukan mati syahid? Dalam sebuah
hadits Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam menyatakan bahwa satu-satunya kelompok manusia
yang setelah menemui ajalnya berharap dapat
dihidupkan kembali ke dunia hanyalah orang yang
mati syahid. Sedemikian mulianya kematian jenis ini.
(BUKHARI - 2586) : Telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin Muhammad telah bercerita kepada kami
Mu'awiyah bin 'Amru telah bercerita kepada kami
Abu Ishaq dari Humaid berkata aku mendengar Anas
bin Malik radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidak ada seorang hamba pun yang meninggal dunia, di mana di sisi Allah dia
mendapatkan balasan, yang lebih baik sehingga
membuatnya berhasrat untuk kembali lagi ke dunia
dan sungguh dia mendapatkan dunia beserta isinya
kecuali orang yang mati syahid karena dia melihat
keutamaan mati syahid. Sungguh dia menginginkan dapat kembali ke dunia kemudian dia (berperang) dan
mati syahid sekali lagi." Ya Allah, karuniailah kami mati syahid di jalanMu.
Amin ya Rabbal ’aalamiin
>>

0 komentar:

Post a Comment

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More