Entah buat tujuan pembonsaian huruf dan kalimat atau sekedar mencari kata kata yang mudah di baca atau kepingin menjadi orang yang lebih tau dari orang lain dalam hal apapun, yang pasti dia punya alasan lain. Tentunya kita masih banyak menemukan orang-orang yang di bilang alay yang sekarang seolah menjadi trend di dunia mayantara, bekalnya cukup dengan percaya diri dan konsistensi. Bahasa alay? Apa tuh??! Saya sendiri rasanya agak risih menggunakannya. Sebenarnya tidak harus di salahkan juga apa apa yang menjadi gaya dan sikap pilihanya dia sendiri selama itu tidak berpotensi merugikan pihak atau orang tertentu, mungkin dia juga sudah merasa nyaman apa yang sudah menjadi pilihanya dia sendiri. Selama ini apa yang sudah saya tangkap dari sekian banyak berinteraksi dengan banyak orang ternyata manusia itu ada banyak keberagaman yang tentunya menjadi sisi menarik tergantung bagaimana kita mengambil dari sisi yang lebih bijaknya saja.
Alay tidak harus di sematkan buat anak anak yang baru gede tapi tidak sedikit juga para orang-orang yang sekalipun pejabat teras negara yang seharusnya bisa menjadi contoh buat generasi muda kadang malah bisa di sebut alay juga, atau mungkin biar lebih gaul dan membumi dengan rakyatnya barangkali hehehe tak ada yang salah,kan??
Dan sekarang yang lagi menjadi berita hangat adalah kicauan kicauan pak menkominfo itu di situs microblogging twitter, ternyata konsisten juga apa yang di lakukan pak menkominfo mulai dari kata-kata pantunya yang sering menghiasi status twitternya ataupun komentar2nya yang sering menjadi bahan perdebatan seperti ketika mengomentari masalah pengidap AIDS, pak mentri ini bilang "salah sendiri akibat ITU nya sih di pakai sembarangan" serta sikapnya yang sering menjadi bahan olok-olokan masarakat yang cukup lumayan luas seperti ketika adegan bersalaman dengan ibu negara michelle obama.
Well, Mungkin saya juga tidak selalu menyamaratakan bahwa sikap alay itu sesuatu yang di anggap negatif tapi setidaknya akan punya potensi tanggapan miring dari orang lain. dan betul itu hak orang per orang tapi ada baiknya kita coba mengingatkan kalau hal tersebut setidaknya jangan di budidayakan karena akan menciptakan iklim sosial yang tidak sehat. Belajarlah berbahasa dengan baik, menulis dengan baik dan sewajarnya, intinya jangan sok tau! Hehe...
Sampoerna Fest: Pesta Musik yang Mengedukasi
1 week ago
Wah, makasih ya mas nasehatnya. Untuk tidak menjadi orang yang sok tau!
ReplyDeleteItu menkominfo kok keterlaluan banget ya? emang pengidap AIDS mutlak salahnya apa??ck
saya paling anti sama orang alay dalam tulisan kaya: cemungudh yha, apa sih ga jelas banget. alphabethnya jadi banyak merajalela:(
ReplyDeletehehhe..curhat deh. alay ga ya saya??hhaha
iya mas...bahasa Alay itu merusak kaidah bahasa indonesia (EYD) , mungkin pengen gaul jadi tulisannya dicampur pake angka & disingkat bahkan ada yang bhs inggris diplesetkan...hehehe
ReplyDeleteklo untuk publikasi baiknya jangan gunakan bahasa yg alay dan lebay begitu, tp ketika becandaan dg sobat terdekat, malah lbh enak ya, kesannya lebih akrab dan santai. Tp, ya..kembali lagi ke personal masing2. semua pilihan tergantung pada diri kita, hehehe :)
ReplyDelete@Ajeng Sari Rahayu:
ReplyDeleteTidak usah berterimakasih atas sebuah kewajiban hehe..
Iya tentunya pak mentri mungkin tidak ingat sama kata pepatah mulutmu adalah harimaumu, dan yg pasti penderita ODHA bukan melulu karena salah menggunakan ITU nya. ;D
@Nova Miladyarti:
ReplyDeleteCemungudh yha mungkin bsa di terjemahkan semangat yaa.. Hehe. Iya kadang suka bingung sma kalimat atau tulisan2 kaya gini ampuun!
Mbak sih jauh dari kesan sindrom alay, :)
@Arief Bayoe Sapoetra:
ReplyDeleteMerusak kaidah bahasa serta mematikan fungsi google translate loh hehe...
iya mungkin biar di bilang lebih gaul dan ikut arus zaman sekarang ;D
@wits:
ReplyDeleteKadang sifat alay tumbuh dgn sendirinya seiring di mana dia memposisikan dirinya buat bergaul. emang itu hak mereka dan tdk sepenuhnya buat di persalahkan..
alay klo ngomong lebay,pilihanny jijai. (lirik lagu dangdut=alay)
ReplyDeleteaq mending jablay aja mas..huahahahaa
ReplyDeleteKalau 'orang kecil' menulis atau mengungkapkan ekspresinya apakah itu di facebook, Twitter atau Blog tentunya tidak banyak yang menanggapinya, namun bila dia pejabat publik, tokoh panutan, pakar, artis atau idola masyarakat akan berbeda. Perlu sikap kehati-hatian dalam mengungkapkan sesuatu hal jangan sampai menyinggung atau menyakiti pihak lain.
ReplyDeletehoho... paling sebel ada friend request FB dengan nama 4QwUUUch Zh4y4nx KhaMmmUuhc..... Fyuhhhh.... Big Ignore!!!!!
ReplyDelete@Rahman Raden:
ReplyDeleteBaru tau kalau ada lagu dangdut kaya gituan ;D
@yanuar catur rastafara:
ReplyDeleteYaileh,, mudu pke modal mas ;D
@Herdoni Wahyono:
ReplyDeleteBetul banget, harus bersikap hati2 jangan mentang2 udah punya twitter lantas kita ngerasa paling tau haha!
sip infonya, semoga saya tidak menjadi orang yang alay..
ReplyDelete:D
wah ada-ada juga gaya bahasa,kita gunakan yang bermanfaat saja
ReplyDelete@Agung A. Kusuma:
ReplyDeleteHehe amiiin :)
@Cerita Tugu:
ReplyDeleteYa tentunya yang positif juga hehe!
Ada kecenderungan org suka bahasa isyarat yang aneh2, keliatan unik. Bahasa jawa juga ada tuh, matamu (kata kasar kalo lagi marah) jadi dagadu. Eh kaos dagadu jadi trendsetter kaos khas jogja...
ReplyDelete