Dokumentasi

Postingan saya kali ini hanyalah sekedar sharing kepada para pembaca, betapa pentingnya menyimpan sebuah dokumen yang pernah kita dapatkan tatkala beraktivitas sehari-hari atau berorganisasi. Dimanapun dan kapanpun. Untuk diarsip dalam kardus almari dokumen rumah kita. Dokumentasi adalah kegiatan untuk merekam dan menyimpan berbagai data penting yang dihasilkan dari suatu kegiatan kita sehari hari. Kalau merujuk pada zaman RASUL dulu: Mengapa kaum Muslim berjaya pada masa lalu? Itu karena, mereka memiliki dokumentasi yang lengkap tentang catatan-catatan peradaban, baik pada masa Islam maupun sebelumnya, baik dari negeri- negeri Islam maupun dari negeri-negeri di luarnya. Keruntuhan Islam di mulai persis ketika pusat-pusat dokumentasi itu hancur akibat serbuan tentara Mongol. Buku-buku dan koleksi lain yang di simpan di dalamnya hilang, terbakar, atau di buang ke sungai sehingga konon air sungai di Baghdad hitam pekat oleh tinta. Meski kemudian tentara Mongol dapat diusir kembali.


Eniwei, Contoh zaman rosul dulu dan artikel ini setidaknya serta mudah mudahan bisa membangunkan saudara-saudara atau teman kita yang sedang ‘tidur’ dari kesadaran akan pentingnya arsip pribadi, padahal hari esok adalah akibat dari hari ini, hari ini akibat dari hari kemarin, maka yang ingin esok lebih baik dari hari ini, mempelajari arsip merupakan langkah
yang sangat bermanfaat untuk perbaikan. Dokumentasi juga akan menjadi rekam jejak atau kacamata kita untuk bisa melihat dunia yang gelap di kemudian hari dengan tersenyum. Dokumen yang kita dapatkan hari ini, dapat menjadi sebuah kisah nostalgia penting. misalnya, untuk 10 tahun ke depan. Selembar photo masa SMU atau kuliah yang pembaca miliki misalnya, mungkin kesannya biasa- biasa saja. Namun ia akan menjadi dokumen photo bersejarah 10 tahun kemudian tatkala umpamanya 10 orang dari 20 orang yang terpampang di foto menjadi tokoh nasonal di kemudian hari hehe mudah-mudahan!... Tentunya ada banyak cerita yang bisa kita kisahkan hanya dari selembar photo tersebut.

Arsip-mengarsip dokumen pribadi sesungguhnya menyangkut kegemaran atau sebuah hobby. Seperti halnya ada orang yang punya hobby mengoleksi piringan hitam jadul, perangko, buku-buku best seller, mobil antik, kaset lama dan lain-lain.

Seseorang teman saya yang sempat ikut andil mengobrak abrik kamar saya “memuji” (terima kasih atas pujiannya) tentang kelengkapan koleksi dan arsip dokumen pribadi yang saya miliki. Terutama tatkala satu per satu dokumen itu di pindahkan ke tempat yang lebih aman. Mulai dari Ijazah, raport, piagam pelatihan, piagam penghargaan, kliping bola, buku kenangan, koleksi kaset, koleksi buku, album photo dan bahkan sekitar 30 kilogram tumpukan Tabloid ' BOLA ' jaman dulu masih saya simpen rapih di dalam Almari reott. Jelas dari dulu memang tujuanya untuk di jadikan koleksi yang sekiranya bisa bermanfaat untuk kemudian hari. Hal yang sudah di amini sekarang yaitu sewaktu saya membuka kembali photo-photo ketika menjadi juara badminton HUT RI atau acara Agustusan lima tahun silam. Hehe..

****
Barang, arsip atau dokumen tersebut sengaja saya simpan sebagai kelanjutan dari usaha saya buat merawat dan kemudian menyimpanya baik-baik. Sebenarnya kalau di katakan cukup lengkap tidak juga, karena beberapa dokumen penting kadang tidak saya koleksi dan miliki. Beberapa dokumen penting saat sekolah dulu seperti photo dan sebagainya acap tercecer atau hilang entah dimana. Bahkan ada beberapa photo yang lapuk kena embun dan rusak karena faktor alam yang tidak bersahabat. Kalau sudah begini sangat di sayangkan memang, sedih melihat hal yang jelas merupakan bagian dari sejarah kita itu sudah hilang dan rusak karena kita lupa menyimpan atau merawatnya. Sekalipun saya sendiri sudah menganggap dokumen-dokumen pribadi itu sebagai aset berharga dan telah di pisahkan dalam kardus atau almari tersendiri.

Di blog ini sebenarnya saya sudah menelurkan beberapa artikel, yang sekiranya di jadikan sebagai dokumentasi juga, yang merupakan bagian dari catatan hidup saya dengan menulis buat di baca di kemudian hari oleh anak cucu saya kelak. Hal ini tergantung pembaca menganggap penting atau tidaknya jenis dokumen semacam itu.

Jadi arsip yang kita miliki, sering dan kadangkala berfungsi sebagai “tanda pengingat” bagi pribadi yang kita tulis. Entah kita kirim melalui sms, sepucuk surat/email pribadi, situs jejaring sosial, ditulis dalam blog atau media penyampaian informasi lainnya. Ini bsa menjadi kejutan bagi seseorang, sebagai bentuk perhatian yang tulus dan apa adanya. Sekalipun suatu barang yang mungkin di anggap remeh,
ternyata suatu saat arsip tersebut sangatlah penting bagi pemiliknya.

Berpijak dari bacaan atau artikel ringan ini, sudahkah pembaca dari sekarang membiasakan arsip mengarsip dokumen pribadi itu? Hal-hal lain yang terkait dengan postingan ini, kami mohon masukan dan share dari pembaca blog sekalian untuk menjadi bagian dari arsip dan dokumen yang akan siap menembus ruang sejarah kita. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

18 comments:

  1. makasih postingannya,saya termasuk orang yang gak rapi..

    ReplyDelete
  2. kalo ijasah dkk masih ada kok mas, malah buku2 jaman SMA juga masih ngangkrak di almari. ibuku malah sebel ngliyat itu, katanya kenapa ndak dibuangi aja buku2 yang udah ndak kepake. tapi saya tetep kekeh nyimpen tuh buku2 :D

    ReplyDelete
  3. sebenarnya saya kurang suka menyimpan arsip. majalan, koran, yg udah lama palingan saya kasi ke tukang loak. tp kalo buku novel, komik, itu sih ga mungkin saya buang. tugas2 kuliah dulu juga udah pada saya buangin dan kilo-in. hehe

    ReplyDelete
  4. saya tidak suka simpan arsip yg tak terpakai terlalu lama. spt majalah, koran..biasanya saya jual atau kasih ke teman2 yg mau. kadang novel juga saya kasih ke teman kalo sudah selesai dibaca.

    ReplyDelete
  5. wah keren bisa nyimpen mpe sedetail-detailnya gitu..... kalo aku paling susah nyimpen buku pelajaran ato catatan pas kuliah.... maunya nyimpen diary aja...hehe

    ReplyDelete
  6. memang arsip penting sekali mas, sewaktu-waktu kita butuh dalam hal apa saja enak tinggal nyari aja bila semuanya rapi pasti lebih gampang, terima kasih tipsnya mas yayak...:)

    ReplyDelete
  7. saking pentingnya dokumentasi, terkadang bisa menjai barang bukti yang krusial dalam persidangan atau kasus.. makanya, di beberapa tempat kebijakan administrasi mewajibkan untuk menyimpan bukti-bukti tidak lagi terpakai dalam kurun waktu tertentu sebelum pada akhirnya dimusnahkan. semakin besar potensi dokumen, masa waktu penyimpanan semakin lama.. itu sih setahu saya

    ReplyDelete
  8. assalamu'alaikum Kang,
    wah pas sekali postingan sampean Kang, karena arsip sangat membantu saya dalam menangani kerusakan data di HD. Coba kalo ndak ada arsip fisik, dari mana saya memasukkan datanya.
    trims sharenya

    ReplyDelete
  9. kalo ingat dokumentasi saya jadi jengkel, banyak barang yang jadi simpanan saya hilang atau dicuri orang. semoga suatu saat kembali

    ReplyDelete
  10. @I-one:
    Makasih kembali hehe tdk rapih menurut saya bukan karena tdk bsa dan tentunya harus ada kesadaran diri kalo sewaktu2 dokumen ato arsip tsb bsa sangat di butuhkan. Emang sikap dan org itu beda2 sih ya sya cuma sharing aja buat berbagi mdh2an bsa diterima. Makasih...

    ReplyDelete
  11. @Ajeng Sari Rahayu:
    Iya kalo ibu2 malah buku2 sya jaman dulu sudah di tuker sma krupuk hehe

    ReplyDelete
  12. @Meutia Halida Khairani:
    Novel mah sayang kalo di buang ya mbak soalnya penting buat di jadikan koleksi. Makasih udah mau berkunjung :)

    ReplyDelete
  13. @Sang Cerpenis bercerita:
    Iya padahal sih emang ribet nyimpen2 barang yg udah terlalu ga perlu buat di baca. Tapi kadang ada banyak org yg suka nyimpen barang tsb sbg tdk lbh dari kenangan, termasuk saya sndiri. Makasih ya dah mau share nih :D

    ReplyDelete
  14. @Aina:
    Itu juga cuma sebagian yg sekiranya emang perlu buat di simpen, tapi kalo barang lain mungkin sma suka kebuang entah di mana :D

    ReplyDelete
  15. @Arief Bayoe Sapoetra:
    Iya bener sekali mas, kaya kemarin aja ada temen saya minta photo acara agustusan enam tahun silam dan kebetulan msh sya simpen rapih. Satu point udah bsa bermanfaat buat orang lain ;) tahnks udah mampir...

    ReplyDelete
  16. @Gaphe:
    Iya kaya dokumen pda kasus suap di tubuh kemenpora mengenai pembangunan wisma atlet seagames. Konon dokumen2 tsb sampe 3 lemari :D
    Itu setau saya hehe.. Makasih bro blog saya ga jadi di amputasi nih :D dah 5 hari koma..!!!

    ReplyDelete
  17. @Djangan Pakies:
    Wallaikum sallam kang...
    Menyimpan dokumen atau arsip seperti halnya kita bersikap mengantisipasi pada hal2 yg sewaktu2 bsa di butuhkan kmbali mungkin seperti yg di alami oleh pak kies hehe.. Makasih pak haji sharenya :D alhamdulillah blog saya udah normal lagi.

    ReplyDelete
  18. @Muhammad A Vip:
    Mungkin di mulai dari sekarang untuk bersikap lbh hati2 hehe mdh2an maling dokumennya bsa ketangkep ya :D thanks mass....

    ReplyDelete

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More