Mempertanyakan Keadilan Tuhan Sekaligus Bersyukur

Dalam banyak masalah dan utamanya masalah perbedaan atau perselisihan "agama ", tidak sedikit orang kadang permasalahan ini sering menjadi posisi yang sangat mengganggu sekaligus tidak mudah buat di luruskan (sebelum mendapatkan hidayah). mungkin karena menyangkut sebuah keyakinan banyak orang dan sepertinya sering menjadi batu sandungan perjalanan sebuah hubungan seseorang. entah itu hubungan keluarga, pekerjaan atau yang sering menjadi banyak kasus yaitu dalam pusaran hubungan asmara. Biasanya di saat hubungan asmara tersebut akan berlanjut ke arah yang lebih serius: misalnya di saat menuju ke pernikahan yang tentunya harus di dasarkan pada keyakinan yang seiman. Tidak jarang juga sebenarnya pecahnya hubungan keluarga antara anak dan orang tua di sebabkan karena konflik perbedaan agama (pindah agama). kebanyakan apa yang di alami anak tersebut memutuskan untuk pindah keyakinan karena ikut sama agama pacarnya, ataupun kasus lain yang bisa membukakan hati kita bahwa sebenarnya masalah perbedaan keyakinan sering menjadi masalah yang serius, dan hal ini bisa saja terjadi di lingkungan keseharian sekitar kita. berharap dan bersyukur tidak terjadi pada keluarga kita.


Nah, di sini sebenarnya saya mau menghadirkan sebuah bahasan dengan bahasa yang sekiranya bisa di mengerti sekaligus menjadi bahan renungan buat kita, khususnya buat saya sendiri. Tidak ada maksud dan tujuan mau berpolemik ataupun menggiring satu topik ke bahasan yang tidak sehat dan sesat. Pada titik dimana saya memposisikan disini, saya cuma mau mencari garis tengahnya dan mendalami jalan pemikiran saya yang di tuntut untuk mengawinkan alur pikiran saya sendiri dengan logika yang sehat. terlebih cuma mau mengetahui pendapat para pembaca dan tentunya dengan menulis di sini sebagai aktualisasinya. di blog saya, bukan di forum lain.


Saya muslim, dan dari pikiran saya yang sudah terbuang jauh di sana, kadang sedikit punya pertanyaan yang sampai sekarang belum tuntas terjawab oleh saya sendiri dengan semua keterbatasan ilmu saya sebagai hamba yang punya banyak kelemahan di sana sini. Mungkin karena saya menganggap itu sesuatu yg tidak penting. Tapi setelah saya menulis di sini, mudah-mudahan ada satu dua kalimat atau dalil dan sabda yang bisa lebih membenamkan pertanyaan saya tadi, yang sudah sedikit saya sisikan dari alam sadar saya.


Dalam kaitanya masalah agama, apapun konteksnya, ini sering kali menjadi bahasan yang kadang menjadi cukup sensitif sekaligus berpotensi menimbulkan kalimat yang beda paham. tapi saya tidak mengeneralisasi semuanya dengan tujuan menjadi sebuah diskusi yang kontroversi. Tapi lebih pada mau mencari pertanyaan- pertanyaan saya tadi menjadi sebuah tabir pertanyaan sedikit orang untuk mencari ujung jawabanya dengan sebenar-benarnya.

Ada teman saya, menghadirkan apa yang ada di pikiranya_____ entah di sadari atau tidak intinya mempertanyakan sesuatu yang sangat sulit di jawab dan di pahami sebenarnya. Kurang lebih pertanyaannya seperti ini: " kalau kita di lahirkan bukan dari keluarga muslim, belum tentu kita akan menjadi seorang muslim. Banyak orang kafir di sana tentu karena pengaruh doktrin ikut orang tuanya semenjak kecil, walaupun tidak semuanya. Beruntung sekali buat kita. Tapi apakah ini sesuatu yang di anggap sudah adil? ". Hemm... Jelas pertanyaan tersebut sedikit menggelitik hati saya dan secara tidak langsung ada kecenderungan mempertanyakan sifat Allah itu sendiri sebagai dzat yang maha adil dan maha mengetahui segala isi dunia.


Dari pernyataan dan pertanyaan yang coba di bangun teman saya tadi, saya coba mau sedikit menggaris bawahi, maha ADIL itu sendiri sebagai bagian yang tidak bisa lepas dari keagungan sifat Allah. Kalau kita tidak meyakini sifat-sifat Allah itu sendiri___ berarti di situ ada kubangan dosa besar yang menganga. Memang bukan pekerjaan mudah bagi kita khususnya saya untuk sekedar bisa lepas dari yang namanya dosa dan dosa. Tapi saya sadar dengan nalar yang wajar bahwa dosa itu sebenarnya bisa menjadi pengingat kalau kita mau berpikir dengan tepat. Dan coba mengutip dari kalimat dosa besar tadi; apakah sedikit punya mindset dengan mempertanyakan sifat Allah itu tadi (Adil); justru akan punya potensi meragukan sifat Allah itu sendiri? Wallahu a'lam bissawabb...

Semoga kita, saya dan semua yang membaca tulisan ini sesegera mungkin di jauhkan dari penyakit "Seudzon ". Berhusnudzon lah selalu senantiasa kita dalam garis petunjuk dan naungan serta selalu dalam lindungan Allah SWT.


Semoga bermanfaat (...) Sekedar untuk berbagi, segala kemungkinan bisa salah, bisa di perbaiki dan semoga di mengerti, kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

10 comments:

  1. hhmmm...Alhamdulillah memang kita dilahirkan dari keluaarga yang sudah menganut agama Islam,coba kalau saya dilahirkan pada keluarga yang bukan muslim...apakah saya masih beriman padanya...entahlah...

    ReplyDelete
  2. kumaha yah kang ??

    saya juga kurang ngerti kalau soal agama, ilmu saya masih cetek, he he he.

    terlebih dahulu tentu saja kita harus memahami apa sebenarnya yang dimaksud "adil" itu, tapi dalam memahami keadilan hendaknya disini sebagai seorang muslim kita harus memahami keadilan sesuai dengan ajaran Islam, bukan dari doktrin ajaran-ajaran di luar Islam.

    kalau sudah begitu, mungkin pertanyaannya bisa dijawab. :D

    ReplyDelete
  3. sebetulnya kurang paham masalahnya dimana nih. manusia lahir suci. tumbuh besar dengan pengaruh lingkungan. saat dewasa akan banyak pertentangan batin mencari kebenaran. dan Allah akan memberi petunjuk atau hidayah, dialah manusia beruntung. coba baca blog saya tentang manusia beruntung menurut Al Qur'an, www.safirasafitriaulia.blogspot.com

    ReplyDelete
  4. @I-one:
    Iya berarti kita sudah di takdirkan sbg muslim yg di tuntut utk mempertanggung jawabkanya di hari kemudian hehe mksh udah mau share....

    ReplyDelete
  5. @Awaluddin Jamal:
    Iya mas makanya sya juga mau nyari tahu dalam mencari jawaban apa yang sempet di tanyakan oleh teman sya sendiri...

    ReplyDelete
  6. @Ami:
    Intinya mau sedikit mencari maksud dari pertanyaan itu tadi hehe... Kalo masalah kaya gini sya juga kurang paham meskipun saya coba menulis disini. Cuma saya kadang mau dapat banyak masukan dari org2 yg udah ngerti. Hehe makasih udah mo berbagi artikel :)

    ReplyDelete
  7. Banyak hal di dunia ini yang masih terselubungi oleh misteri dan suatu hal yang pelik. 'Satu masalah' bisa timbul pendapat yang beragam dan tidak sama. Namun prinsip dasar yang kita pegang dalam menghadapi sesuatu adalah 'serahkan sesuatu pada ahlinya'. Tanyakan dan diskusikan 'sesuatu' pada ahlinya. Kami sebagai orang yang awan dalam masalah tersebut tentu saja tidak berkompeten untuk menjawabnya. Menurut hemat kami, hendaknya kita tidak menilai keadilan Tuhan dengan 'standar adil' menurut manusia. Sebab apa-apa yang ada di langit dan bumi ini seluruhnya adalah milikNya. Mau diapakan 'miliknya itu' adalah terserah yang memilikiNya. Namun disisi lain, manusia itu oleh Tuhan dikaruniai hati, akal, pikir, mata, telinga, lesan dan sebagainya. Dengan perangkat yang sempurna itu manusia hendaknya mencari 'arti hidup ini'. Trims sharingnya Sobat. Salam sukses. Selamat beraktifitas dan bermalam minggu happy and enjoy selalu.

    ReplyDelete
  8. @Herdoni Wahyono:
    Garis tuhan seprtinya sudah menciptakan manusia dgn otaknya buat berpikir dan berpikir, dengan memberinya bentuk masalah buat di selesaikan, dgn memberi segala ilmu harus di sampaikan dan tuhan memberi segala sesuatu yang kurang di pahami oleh manusia saya rasa pasti ada jawabanya tinggal bagaimana kita bsa memaksimalkan apa yang sudah kita lakukan skrg.... Mungkin apa yg sempat terlontar dari teman saya setidaknya menjadi semacam signal buat saya untuk berpikir. Makasih sodara yg budiman atas komentarnya. Tetap semangat... :))

    ReplyDelete
  9. Hmmm... iya juga ya?
    memang byk pertanyaan yg gak bisa kita jawab alias hanya allah yang tau..
    jadi kita harus tingkatkan keimanan kita..

    ReplyDelete
  10. @AnakBaik82: Iya makanya saya mencoba untuk terus percaya sbg bentuk keimanan bahwa Tuhan itu maha tahu. Bentuk iman kita tdk cuma parcaya tapi kita juga mengamalkanya dengan mencari tahu ilmu2 untuk di bagi kepada org lain...

    ReplyDelete

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More