My... And... God

Saat pertama kali engkau punya niat untuk menemui seseorang yang di sayanginya disana, saya tahu wajah engkau berseri seri menyiratkan kebahagiaan sepenuhnya. Saya juga tahu pada ahirnya engkau akan memohon dan berbicara kepada saya meminta keselamatan dalam perjalanan di kubangan gelap malam yang saya ciptakan. Karena saya maha tahu dan tahu segalanya setiap kali apa yang engkau lakukan pasti akan berbicara terlebih dahulu kepada saya, memohon kepada saya, walaupun terkadang lupa, dan itu sebagai sifat manusia. Saya juga bahagia dan senang karena selama ini engkau masih mau melibatkan dan percaya sama saya sebagai dzat yang di agungkan. Kalaupun engkau lupa dan sering mementingkan yang lainya di bandingkan saya, saya cuma bisa bersabar, ngerti dan sesekali mengingatkan bahwasanya saya tahu apa apa yang sedang dan yang akan engkau lakukan. Salah satunya ketika lampu motor engkau mati tak bernyala di separuh perjalanan engkau menuju suatu tempat. Saya tahu wajah engkau mengartikan kesal, panik, bingung dan takut dalam perjalanan gelap. Dimana para pemilik bengkel sudah saya suruh tutup untuk waktunya bersuci dan menghadap kepada saya. Namun ada orang lain yang saya tugaskan untuk menolong engkau setelah engkau benar benar merasa tersiksa sepanjang bentang setengah perjalanan.


Di situlah sebenarnya peran saya untuk menguji kesabaran engkau, dan saya pikir engkau akan sadar bahwasanya engkau tidak lebih dari sebutir debu yang berterbangan di sepanjang jalan. Pada ahirnya engkau bisa melewati kesabaran yang sengaja saya kasih. karena saya sempat mendengar ucapan lirih luhur hatimu ketika engkau meminta kepada saya untuk memberikan waktu dan kesabaran seluas luasnya.


Tidak apa-apa, masih banyak waktu yang saya kasih dan saya sisakan dan saya berharap engkau masih mau berbicara kepada saya sepanjang perjalanan untuk selalu ingat kepada saya. setibanya di tempat tujuan saya lihat engkau merasa lega, bahagia dan senang, saya tahu itu. Saya sudah menyiapkan manusia wanita cantik buat di pertemukan dengan engkau. Mudah mudahan engkau masih sadar dan ngerti serta bersyukur kalau saya selalu berbuat adil buat engkau. Karena saya selalu ada di manapun engkau melangkah.


Saya kembali menanti, saat engkau sedang bersiap, engkau tahu akan ada sedikit waktu bagi engkau untuk berhenti dan menyapa saya. Tetapi engkau terlalu sibuk dengan kebahagiaan engkau dengan wanita cantik itu. Saya tidak perlu cemburu dan mengusik apa yang sedang mereka bicarakan, selagi mereka masih tidak melakukan apa yang sudah di larang dan di dalilkan oleh saya.


Di satu tempat, mereka duduk beberapa jam membicarakan banyak hal, pun tentang cinta. Saya pasti mendengar semuanya dan tidak perlu engkau sembunyikan dan di rahasiakan. Kemudian engkau mencoba membukakan leher dan mukanya ke atas menuju langit. Saya berpikir engkau akan berbicara dengan saya karena bersyukur merasa bahagia bisa bertemu wanita cantik itu, tetapi engkau malah menghawatirkan hujan dengan langit yang saya hadirkan tidak mendung. Hanya saja saya nyalakan angin angin supaya mereka hangat menikmati malam itu. Indahnya malam engkau bersama mahluk cantik ciptaan saya seakan bukti refleksi kecintaan saya kepada engkau. Ini sebuah balasan saya karena sifat sabar engkau ....


Saya telah bersabar lebih lama dari yang engkau sadari. saya bahkan ingin mengajarkan engkau bagaimana bersabar terhadap keadaan dan sikap orang lain. saya sangat mengasihi engkau, setiap hari saya menantikan sepatah kata, doa atau pikiran atau syukur dari hati engkau. Tidak lebih dari itu...


Syukurlah... Engkau bisa segera pulang dan kembali menemui waktu engkau di rumah bersama rindu rindu engkau dengan saya dalam latar sajadah. Saya akan terus menanti dengan penuh kasih bahwa saat di mulainya hari ini engkau akan mempunyai banyak waktu dengan saya untuk berbicara banyak hal dalam ruangan hati. Semoga hari engkau menyenangkan dari yang selalu menyertai engkau setiap saat, setiap waktu dan setiap nafas engkau.

24 comments:

  1. baguuus..

    >>tapi penggunaan kata 'engkau' agak gimana gitu ya? tapi bagus!! thumbs up.. :)

    ReplyDelete
  2. @Huda Tula:
    Haha lagi belajar maaf, jadi malu sma org yg udah mo menghasilkan buku ^_^

    ReplyDelete
  3. jiaaaaaaaah jangan begitu...

    soal 'engkau' itu cuman pendapat saya aja. siapa tahu pembaca lain malah lebih suka. after all, this one is great..

    ReplyDelete
  4. hahah ... kug malah malu dengan Huda? :P

    ReplyDelete
  5. @Huda Tula:
    Engga ko mas, saya cuma begini jeh :D pemilihan kata engkau biar lbh religi haha...

    ReplyDelete
  6. @John Terro:
    Iya sob soalnya huda nya ada dua disini :D

    ReplyDelete
  7. hm...itu engkau nya itu siapa ya? hehe...cukup menarik...Salam Kenal

    ReplyDelete
  8. Pilihan kata yang menawan Mas,,

    ReplyDelete
  9. menarik jga sob, wah artikelnya bagus-bagus, jinkinjeng lihat-lihat dulu ah, heheheh, oh iya mampir balik juga yah, salam dari jinkinjeng

    ReplyDelete
  10. @horizonwatcher blogdetik:
    Hehe engkau itu seseorang yg sedang mencoba berdiskusi dengan Tuhan nya :D

    Makasih n salam kenal kembali...

    ReplyDelete
  11. NICE infonya my friend,
    visit me too...
    http://dollardarineobuxcomtanpareferal.blogspot.com
    http://www.apha.co.nr

    ReplyDelete
  12. Wah.., keren juga tulisannya. Suka aku bacanya.
    BTW, maaf banget telat mampir kesini. Sedang berantem nih dg internet yang koneksinya bikin darah tinggi :(

    ReplyDelete
  13. Aku memang harus banyak2 bersyukur nih... terima kasih sudah mengingatkan. :)

    ReplyDelete
  14. @uli:
    Makasih juga sudah mampir :D

    ReplyDelete
  15. @catatan kecilku:
    Msh banya belajar mbak hehe makasih mbak reni udah mo nengok sini :)

    ReplyDelete
  16. waah yang sabar aja yack, toh nanti segala sesuatu akan indah tepat pada waktunya. ya tho??..

    maaph baru sempet mampir lagi disini, secara lagi sibuuk. hohoho

    ReplyDelete

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More