_________________________________ Di sinilah sosok dia sekarang ini yang mulai sering bungkam dengan seribu masalah hidup dan cintanya, sejenak menemukan tempat persembunyianya yang di pagari sekat sekat sepi, yang akan mengingatnya dan turut menjadi saksi untuk sesuatu yang tidak dia sukainya. Antara marah, kecewa, menyesal adalah sebuah satu sangsi di mana dia tidak tahu sekarang harus kemana dan bagaimana mencari titik sebuah sikap agar bisa mendamaikan hati. Haruskah dia melawan sebuah kenyataan yang sudah di rusaknya sendiri, ataukah mengharapkan sesuatu yang tidak lebih dari menjual diri. Mungkin ada hal yang lebih dia senangi dengan tersenyum beberapa menit di setiap harinya. Tapi, pikir dia tidak cukup untuk bisa menjadi obat sakit yang di deritanya malam itu. Malam yang mengantarnya mengamputasi sebuah pemikiranya sendiri apakah yang disana sudah adil atau tidak...?
Dia mencoba bisa berlalu dengan masalahnya untuk sementara waktu saja, tapi dia terkesan belum mampu berlalu dari bayangan wajah itu. Wajah yang dia ketahui oleh hatinya sendiri sebagai penyemangat jiwa jiwanya yang sedang mulai bertunas dulu.
Mungkin dia sedang bertarung dengan jenjang waktu yang gelap, atau juga mencari pusaran waktu yang mengantarnya pada titik jejak pengakuan___ kalau takdir belum mampu hinggap menaungi kisah hidup dia. Bisakah "melupakan" adalah solusi yang bertanggung jawab? Yang bisa menjadi mati hatinya selama berhari hari bisa di sembuhkan. Hanya waktu yang lebih berani menjawabnya, karena waktu lah yang mudah mudahan mampu menjadi penasehat dia.
Hilangnya beberapa dolar menurut dia belum bisa menjadi bandingan yang sepadan dengan hilangnya harapan harapan dia. mungkin saat ini akan menjadi satu catatan dalam sejarah hidup dia sendiri meskipun harus di tulis dengan tanganya yang bergetar tidak wajar dalam banyak alasan.
Hingga kini satu satunya yang di cari dari sosok dia cuma satu yaitu semangat, hingga sekarang semangat itu berkali kali tumbang di simpang sebuah tepi jalan. Jalan hidup dia... entah sampai kapan dia mampu menjaga dirinya sendiri dari keterpurukan? Ataukah harus menunggu kembali dengan waktu agar tumbuh lagi sayap sayapnya yang sudah patah. Ataukah ada jalan lain yang mencari untuk mengerti tentang keadaan hati dia sendiri.
Hitungan hari tidak berkecukupan untuk membeli mahalnya harga hati. Hati yang merindukan pada sebuah nama yaitu kebahagiaan. Dia sendiri telah sadar sekarang bahwa waktu dan cinta adalah sesuatu yang mahal, dia pun berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak memurahkanya dengan kesalahan dan kelalaian yang sama, meskipun barangkali dia sangat sadar dengan sikapnya sendiri waktu itu.
Wahai sahabat dia yang masih bisa membusungkan dadanya dengan nyala nyala cinta. Cukupkan dia dengan semangat dan harapanya menembus cakrawala baru. Gantilah sayap dia yang sudah patah di tempat sana. lebihkan dia dengan bekal perjalananya menuju dunia barunya. Halal atau tidak halal jalan yang akan di laluinya di lorong gelap sana, berilah dia berlipat lipat kertas putih berpijar yang siap menjadi sayap yang menyala nyala untuk menembus sekat dalam kegelapan.
Sekarang, di sinilah sosok ini yang sedang berusaha melunasi semua hutangnya karena kebodohanya. Melawan semua garis yang sudah menjatuhkan sebagai jalan kisahnya. Lalu seberapa hebat keinginan dia untuk menjadi seorang yang lepas dari kebungkaman karena tragedi cinta.
Hakul yakin, pikir dia mampu menjadi kesatria dalam parodi hidupnya sendiri. Karena semua yang sudah menjadi kesalahan dan kegagalanya berimbas pada munculnya tekad baru, semangat baru dan cinta baru.
Maka dia tidak perlu buru buru mengatakan pada dunia tentang kisahnya sekarang, cukup menjadi pengantar dia melawan semua rasa pahitnya menuju kebaikan (manis) yang masih di simpan oleh Tuhan sebagai sesuatu yang masih di rahasiakan. sayap sayap yang patah itu___ mungkin akan menjadi pembelajaran untuk melangkah kepada kisah kisah dia selanjutnya.
Cinta itu bisa membangun.. juga bisa menjatuhkan..
ReplyDeletemoga kita punya semangat untuk terus melangkah hidup dari cinta yang agung..
ke hadrat Ilahi..
yayack saya mau invite kamu ke blog.. bagi ya emel adress ke dygastina@gmail.com
btw bingung... ni cerita atau kisah beneran?
ReplyDeletesemua akan ada hikmahnya mbak..
ReplyDeleteApa kabar mas Yayack, gimana kabarnya....? semoga Allah senantiasa memberikan ksehatan, kemudahan , kebahagiaan dunia akhirat, amin, maaf mas jika baru sekaran sempat mampir kesini, dari cerita diatas saya memetik aura kesediihan namun saya doakan semoga rahasia dibalik rahasia Allah nantinya akan berbuah keindahan
ReplyDeletesaat terpuruk karena cinta, bagai burung patah sayapnya...tak mudah untuk bangkit lalu terbang menjelajahi cakrawala hidup. mempelajari apa yang salah dan koreksi diri juga tetap memelihara semangat, rasanya itu jalan terbaik. Apa yang terjadi di depan cuma waktu yang bisa menjawabnya....
ReplyDelete@A.s.t.i.n.a:
ReplyDeletesemoga dan terima kasih... salam
NuellubiS@; hehe gak usah di buat bingung, ini cerita sekaligus beneran. makasih udah mampir :)
ReplyDeleteamisha@: mudah mudahan, hakkul yakin hehe
Arief Bayoe Sapoetra@:
baik mass. iya semoga ada jalan kemudahan karena segala sesuatu bsa mudah selagi msh bsa percaya sma usaha dan doa yg berkelanjutan :) salam...
Bang Pendi@;
iyee bang hehe koreksi, bercermin lalu melangkah... thanks salam
saya pernah dengar kata "Mati bukanlah kiamat yang paling besar , tapi hilangnya sebuah harapan, itulah yang harus ditakutkan"
ReplyDeleteSemangat ...
"Mari Berkomunitas di Faceblog
Aku datang,, hmmm,,, kata2 dari setiap tulisan indah dan bermakna sob,,,
ReplyDeletememang benar,, cinta dan waktu harganya mahal.... :)
Tetap Semangaaat!!!! :)
@Fahrizal:
ReplyDeletebetul sekali hehe makasih udah mo mampir n makasih jg udah follow...
@nyayu amibae:
ReplyDeletehaha ahirnya nongol juga pdhl dari kmrn2 mo belajar nulis prosa kaya mbak nyayu hehe... makasih jg :)
hem ... saya masih belum bisa menarik benang merahnya
ReplyDeletedunk,..maaf br sempat mampir kesini,..iya nih, saking terpesona dg kata2nya,..aku sampe bingung mau komen apa,..:)
ReplyDelete@John Terro:
ReplyDeleteBenang merahnya apa ya? Hemm met mencari tahu aja hud yg pasti ada maksudnya apa yg sudah sya tulis..
@kenia huwada:
ReplyDeleteHehe oke gpp, makasih jg sudah mo mapir ...