Berguru Pada Peristiwa Hari Sabtu (Menuju Kuningan)

Mencomot sedikit kalimat dari lagu tenar bang Haji Rhoma; janganlah kau begadang kalau tiada artinya. Tapi saya justru malah melawan arus kalimat pesan bang haji itu. Akhirnya pada hari itu jam 3 pagi saya baru tidur walopun harus kepotong sama adzan shubuh. kisaran pukul 9 pagi, saya bangun dari tidur shubuhnya, kemudian merentangkan lingkaran tubuh saya yang sudah di bungkam beberapa jam. Kubuka mulut hingga lebarnya berkali kali di besarkan. Sebagian tubuh saya terdorong kedepan kemudian bagian lain menyusul. Tiba tiba saja ada bunyi sebuah lagu ”Insya Allah” milik maher zain. Itu artinya ada pesan masuk, tadinya saya kira bukan SMS dari dia yang kemarin sempet minta di anterin ke suatu tempat. Langsung saja ambil jurus manasin motor lebih dulu setelah dia minta memajukan waktunya menjadi pukul 10 siang untuk nuju ke kuningan. Tempat di mana saya, kita atau saudara saudara mungkin akan menantang panasnya matahari di jalanan. Tidak tahu rahasia kalender mana pada saat itu cuaca seakan lebih panas dari hari biasanya saat saya ada di setengah perjalanan menuju tempat yang sudah di janjikan. mungkin lebih menggurutu lagi barangkali buat saya kalau saja pada hari itu saya kehujanan di tengah jalan. dirasa kecewa. Itulah saya yang mungkin bisa mewakili sedikit orang yang kadang bisanya cuma mengeluh ataupun menyalahkan keadaan.. Setelah mencoba berusaha berpikir dengan bijak: sekarang saya sadar, sebenarnya masih banyak pengendara motor lain yang lebih punya jarak tempuh lebih jauh puluhan kilometer dari pada saya. Buat di ambil hikmahnya saja buat saya sendiri untuk lebih belajar menerima.


Akhirnya setelah memakan waktu kurang dari setengah jam, saya bisa nyampai juga tepat setelah beberapa menit dia yang biasa nunggu di berandanya, di kursi kayu memanjang berwarna biru langit. Hari itu dia terlihat lebih cantik dengan kerudung warna putih bermotif kupu ungu sebagai aksennya supaya terkesan terlihat lebih rameh mungkin. Serameh jalanan kota tiap kali terlihat pada hari minggu siang.

Dalam perjalanan, siang itu pun sepertinya saya tersadarkan ketika mata saya sempat melirik ke tempat jajanan pinggir jalan dengan gerobaknya yang bertuliskan bubur ayam. Benar saja otak saya langsung terkoneksi dengan lambung, ternyata saya baru ingat kalau saja sedari pagi saya belum sempet sarapan di rumah. Padahal tidak seharusnya perut dalam keadaan kosong harus di bawa angin anginan berkilo kilo meter, ”resiko di tanggung sendiri kawan”. Kata kata tersebut sering terbersit dalam laju perjalanan di ruang pemikiran saya berkali kali. Ahirnya saya berpikir bahwa tidak selamanya gerobak bubur ayam cuma bermanfaat pada saat ada isinya saja. Artinya gerobaknya saja secara tdk langsung sudah bisa mengingatkan saya untuk lebih bisa memperhatikan kesehatan. Dan kemudian terpaksa saya menyempatkan sarapan merangkap makan siang di jalanan hehe.. Coba di ambil hikmahnya saja mungkin supaya saya bisa belajar untuk lebih peduli pada kesehatan saya sendiri.

Melanjutkan perjalanan tadi setelah transit beberapa jam di warung makan. yaitu menuju daerah kuningan, tepatnya di daerah ancaran. Kalau dari arah cirebon berarti sudah melewati cilimus. bahkan lebih jauh dari terminal cirendang. Dan jalanan pun lumayan menguji adrenalin pengendara motor di mana saya harus melewati jalan yang berkelok kelok dan naik turun. tiba tiba saja yang sebetulnya tidak ada kebun binatang disitu, artinya saya cukup di kejutkan dengan seekor anjing yang sedang menyeberang jalan dengan santainya sambil menjulurkan lidahnya. Seolah dia atau anjing itu sedang melenggak lenggok di catwalk ala para model.

Nah pada saat saya menuju pulang tepat disekitaran anjing itu bermain di jalanan. Ada beberapa orang yang sedang memasukan anjing korban tabrak lari tersebut ke dalam karung putih. Berdarah tentunya karena terserempet keras oleh mobil bus. Pikir saya itu anjing yang kemarin bikin motor saya di buat mengerem mendadak, katanya anjing stres. Dan ternyata benar..

Ahirnya saya tersadarkan setelah mengingat anjing tsb sudah meninggal, bahwasanya hari ini atau jam sekarang saya masih bisa bertemu dengan kalian, belum tentu atau tidak bisa menjamin bahwa kesokan hari kita akan kembali bersua menyapa dunia yang maha luas ini. Kontrak umur itu tidak ada yang tahu sekaligus sudah menjadi rahasia Allah. Coba mengambil hikmahnya, dan mungkin sekaligus saya tengah di ingatkan supaya saya bisa lebih berhati hati di jalan.

Sesampainya saya di rumah bibi dia, cuacapun seolah di bius menjadi sedikit dingin hasil dari pengaruh suhu alam sebuah pegunungan (gunung ciremai). Adem kalau orang jawa bilang. Kampung yang terkesan terlihat rapih yang di rindangi pepohonan nan menghijau seolah menjadi daya tarik tersendiri buat di sematkan sebagai sebuah kampung wisata. Kampung dengan jalan utamanya yang naik turun dan sesekali berkelok menyerong. dan berkali kali juga terdengar suara burung menyahut di kanan kiri jalan. Mungkin kalau buat goes sepeda lumayan di bikin repot juga saat hendak melewati jalan tanjakan.

Dan benar saja, tepat di jalan depan rumah saya bertamu. tiba tiba Ada dua orang pria hampir paruh baya yang merasa kecapean setelah mendorong motornya yang mogok melewati sebuah jalan yang menanjak. Bisa di rasakan kalau tidak ada yang mendorong motor tersebut. Lantas mereka pun duduk sebentar di bahu jalan, mungkin buat melepas lelah sambil nyari tahu informasi lokasi bengkel motor. Tidak sungkan salah satu dari bapak tadi menanyakan informasi bengkel terdekat. kemudian saya mencoba menanyakan dua bapak tadi.
”emang motornya kenapa pak?”
Tanya saya. ”ga tau nih mas kayanya mogok”dia jawab sambil ngebuka helm hitamnya yang berlogo nomor 46 (dibaca: rossi)

”maaf mas permisi, kalau ada bengkel motor dimana ya?, atau punya kunci (L) gak? Barangkali bsa di betulin sendiri disini”bapak yg memakai baju batik tsb mencoba menanyakan kepada saya setelah melihat motor saya terparkir dekat teras rumah. Saya langsung meng iya kan yang kebetulan sekali punya kunci (L) plus peralatan motor yg sama yang saya simpen di bawah jok motor.
”Ooh iya bener pak, kebetulan saya punya.. bentar ambil dulu pak”

Saya pun menyuruh dua bapak tadi buat menepi supaya lebih leluasa membetulkan motornya. Di bongkarlah sedikit body motor.Setelah di tinggal saya sebentar buat duduk ngobrol di teras rumah, motor pun sudah bisa di nyalakan lagi____ yang katanya cuma masalah busi sebagai titik biang masalahnya. Rasa bersyukur dan terimakasih pun berkali kali di ucapkan oleh dua bapak tersebut. Saya cuma meng iya kan, Padahal dalam hati saya kepengen sekali mengatakan bak peran para ustadz di film religi: ”berterimakasih lah kepada Allah paak, ini semua buah pertolongan dari Allah, dan saya cuma sebagai perantaranya”. Hehe...

Satu jam setelah dua bapak tadi meminta izin pamit buat melanjutkan perjalananya, Saya berkali kali berusaha mencari tahu atau termotivasi untuk sekedar mengambil hikmah dari kejadian tersebut. Dan pada ahirnya saya lebih membuka pembicaraan dengan hati, bahwa pertolongan Allah itu akan selalu hadir di tengah tengah hambaNya, kapanpun atau dimanapun kita.

Bila di jabarkan dalam bahasa hati yang hendak selalu bersyukur sebagai sunatulloh, sebetulnya ada banyak pesan dan makna dari semua kisah atau setiap kejadian yang sudah di gariskan oleh Allah SWT... Itupun kalau kita mau ada usaha buat mencarinya. Karena ayat dan pesan Allah selalu terselipkan di antara banyak kejadian dan peristiwa sebagai rotasi roda hidup.

Setelah sedikit meminjam kata RENUNGKANLAH sebagai salah satu judul lagu religi, pada setiap perjalanan hari itu, terkesan ada banyak peristiwa yang sebenarnya bisa di konversi menjadi sebuah pelajaran sebagai bentuk wujud hikmah dari Allah SWT. Mestinya saya juga harus berguru pada peristiwa hari sabtu kemarin dari setiap kejadianya, salah satunya buat persiapan diri (hati) menyambut bulan ramadhan yang penuh kandungan hikmah ini. Semoga saja ini bisa bermanfat serta menjadi sesuatu yang punya nilai baik dan membaikan. Wallahu a'lam bisshawab...

Ada empat pesan Allah yang coba saya tangkap pada perjalanan hari itu;

1. Di ingatkan untuk lebih belajar menerima dan
2. Di ingatkan untuk lebih menjaga kesehatan sendiri
3. Di ingatkan untuk lebih berhati hati di jalan
4. Di ingatkan bahwa sesungguhnya pertolongan Allah itu selalu ada.

*** Berusaha mencari pesan Allah di manapun saya melihat, mendengar dan merasakan.***

27 comments:

  1. selamat mas, dengan begitu sampean lebih peka sama lingkungan dan orang2nya

    ReplyDelete
  2. Ada banyak cara Allah memberi pesan kepada umatnya, tinggal bagaimana kita ada usaha mengartikan setiap pesan tsb menjadi sebuah petunjuk...

    ReplyDelete
  3. dari hal yg kecil sampai hal yg lbh besar semuanya punya pesan yg sudah di tentukan oleh Tuhan. Nah kamu termasuk pintar dlm mencari pesan pesan tsb. Nice post ^_^

    ReplyDelete
  4. subhanallah...tentu tidak semua orang bisa mengambil hikmah seperti itu dalam menyikapi keadaan.
    TFS :)

    mohon maaf lahir dan batin juga, selamat berpuasa.

    ReplyDelete
  5. @Ajeng Sari Rahayu:
    Makasih mbak, semuanya atas dasar keingin tahuan saya ttg pesan2 Tuhan setelah ngebaca blog galang djanuar hehe.. salamingin tahuan saya ttg pesan2 Tuhan setelah ngebaca blog galang djanuar hehe.. salam

    ReplyDelete
  6. @Melati:
    Betul sekali mudah2an petunjuk tsb selalu ada buat org2 yg terus berusaha mencari jati diri yg lbh baik tentunya dengan istikomah sbg pegangan buat memijak langkah selanjutnya. Mksh :D

    ReplyDelete
  7. @Melati:
    Haha pintar ato gak yg penting tdk merasa paling pintar. segala sesuatu msh terus banyak belajar dari siapapun..

    ReplyDelete
  8. @narti:
    Tapi mudah2 semua org bisa. Yg pada akhirnya bsa di bagikan pengalamanya kpda kita dan hal tsb setidaknya bsa menjadi sumber penyemangat sukur2 sebuah inspirasi. Makasih dah mo mampir bu :D salam

    ReplyDelete
  9. Ayat-ayat kauniyah yang terus mengajari kita..

    Semoga selalu bersyukur untuk smua episdo yang ada

    Semangat ramadhan,mas yayack^^

    ReplyDelete
  10. Ayat-ayat kauniyah yang terus mengajari kita..

    Semoga selalu bersyukur untuk smua episdo yang ada

    Semangat ramadhan,mas yayack^^

    ReplyDelete
  11. setiap peristiwa adalah pesan, apa yang kita lihat ,pandang, dengar adalah pesan dan peringatan, yang sering kali kita abaikan, pada saat merenunglah kita baru menyadarinya, atau pada saat ada peristiwa besar

    ReplyDelete
  12. subhanallah... ente pasti orang yang sangat beruntung sob... bisa mengambil hikmah dimana saja dan kapan saja, sehingga bisa menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari...

    ReplyDelete
  13. @Putri Baiti Hamzah:
    semangat juga hehe makasih... salam silaturahiimm :)

    ReplyDelete
  14. @pakde sulas:
    betuul pak dee... seolah kita tdk punya waktu ato kesempatan buat belajar dari pesan tsb untuk mencari tau hikmahnya... mga jd pembelajaran. makasih n salam :)

    ReplyDelete
  15. @zan:
    amiin moga2 aja, tp sya sangat yakin tentunya msh banyak kekurangan di sana sini. mksh sudah mo mampir..

    ReplyDelete
  16. baik hati,salam love,peace and gaul.

    ReplyDelete
  17. semoga banyak rejekinya ya... dan hati selalu bersih untuk menangkap hikmah hidup

    ReplyDelete
  18. @Ami:
    Amiin, mudah2an mbak.. Salam sukses ...

    ReplyDelete
  19. sip, akhirnya merasa diingatkan adalah pahala yang luar biasa untuk orang yang mau berpikir. semoga saya ketularan ...

    ReplyDelete
  20. Assalamualaikum sob,,,

    memang setiap detik waktu yg berlalu dalam peristiwa kehidupan akan mempunyai makna,,, hanya terkadang kita terlalu egois untuk menyadari setiap makna yg terkandung...

    Trims ceritanya sob,, :)

    ReplyDelete
  21. @Nyayu Amibae:
    Wallaikum sallam mbak... Makasih juga udah mo share disini :D disini :D

    ReplyDelete
  22. belajar dari setiap peristiwa, mengambil hikmah dari sebuah pengalaman.

    semoga kita menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur.. amin

    ReplyDelete
  23. @Sukadi:
    Mudah2an di mudahkan semuanya mas.. Makasih n salam :D

    ReplyDelete

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More