”Menilai” Polisi Pada Selembar Kertas Surat Tilang

” Polisi tidur saja bikin susah, apalagi kalau bangun”. Anekdot tersebut sering terdengar yang mungkin berawal sebagai ungkapan kekesalan, kekecewaan dan kedongkolan banyak masarakat terhadap oknum polisi yang kerap di tuding sebagai pencari masalah, usil dan terlalu banyak mengatur serta sering mempersulit setiap permasalahan. Dengan kata lain stigma negatif polisi Sering menjadi bahan cerita di obrolan banyak warung kopi.


Cerita yang hendak saya kisahkan di sini mungkin akan banyak di alami oleh banyak orang terkhusus buat orang orang yang di penuhi aktivitas keseharianya di jalan raya, apalagi jalan yang menuju wilayah memasuki jalan kota yang sering menjadi tugas polisi untuk mengatur lalu lintas, memeriksa setiap kendaraan bahkan kadang mengamankan setiap kendaraan yang di duga Bermasalah. Salah satunya yang pernah di alami oleh saya sendiri sewaktu di dapati kena tilang.

Awal dari kesalahan saya kena tilang tersebut sebenarnya hal yang biasa, artinya sangat di mungkinkan bisa di alami atau pernah jadi pengalaman para pengguna kendaraan motor lainya. Dari yang ada melanggar karena tidak membawa STNK atau SIM, tidak memakai helm, menerobos lampu merah ataupun kesalahan kecil lainya yang sebenarnya bisa di tawar kemudian bisa di bayar yang ujung ujungnya cuma kena todong 30 ribu saja. lebih di kenalnya sebagai uang damai, atau kalau versi pak polisinya sebagai sidang di tempat.
Awal dari kejadian ini bermula dari keperluan saudara saya yang minta di antar menuju ke kecamatan untuk kepentingan mengurus perpanjang KTP. Jalan yang mau di lewati pun sebenarnya jalan biasa yang tidak ada lampu merah dan jauh dari kantor polisi ataupun pos polisi. entah dengan alasan apa terkesan tidak seperti biasanya tiba tiba hari itu pak polisi dengan atribut seragam kebesaranya rameh rameh memberhentikan tiap laju kendaraan yang mau lewat. Lebih di kenal dengan nama razia tersebut mengambil area Persisnya tepat di depan pasar sebagai pusat keramaian banyak kendaraan yang lewat. Priiiit!!!!! kendaraan saya pun tidak luput dari peluit tanda tilang pak polisi yang artinya harus menepi dan berhenti untuk di periksa semua surat dan kelengkapanya.

Awalnya cuma di tanya suruh memperlihatkan mengenai kelengkapan surat kendaraan, mulai dari STNK, SIM ataupun KTP yang kebetulan pas pada saat itu semuanya komplit ada di dompet pribadi. Hanya saja pas hari itu saya tidak memakai helm dan itu satu satunya pelanggaran yang memaksa pak polisi harus memberi tindakan serius berupa sanksi dengan pasal pasal yg sudah di pegang. Kalau udah kaya gini biasanya ada dua opsi, kalau gak bisa di damai pakai bergaining, ya terpaksa harus menjalani sidang dengan pertimbangan memakan waktu yang lama dan menelan duit yang lumayan gede juga.
Saya berdua langsung di giring ke pos polisi yang sebenarnya bukan pos polisi, hanya sebuah tempat lahan kosong yang di pagari pakai kayu bambu seadanya hehe.. ada ada saja namanya juga dadakan. belum sempat terjadi tawar menawar, entah ini sebuah keberuntungan atau tidak yang kebetulan salah satu dari enam polisi tersebut sepertinya sudah saling kenal dengan saudara saya. Bisa di bilang sahabatan dengan saudara saya tadi.

Perbincangan dua sahabat pun terjadi begitu hangat dari yang mulai nanya kabar, mencoba saling menanyakan punya kesibukan apa sampai hal yang mengarah pada obrolan hobinya masing masing. Saya hanya menunggu diam sambil sesekali mengamati begitu banyaknya kendaraan yang kena tilang dengan beragam macam kesalahanya. masing masing dari mereka kelihatan ada yang coba menelpon keluarganya di rumah, ada juga yang sedang memelas minta di ringankan dari denda kesalahanya. Prit!! Priiit!! Priiit!! Bahkan ada yang sudah mencoba kabur dari bunyi peluit tanda hadangan pak polisi.

Tanda tanda saya akan selamat dari satu pasal gak pakai helm pun akhirnya sedikit terjawab setelah pak polisi menerbitkan surat tilang sekaligus mempersilahkan saya untuk melanjutkan perjalananya. saya pun langsung di kasih satu lembar kertas surat tilang. di untungkan atau tidak? jelas merasa di untungkan oleh keberadaan saudara saya. karena apa yang sudah menjadi kesalahan saya dengan beberapa pasal tertentu nyatanya tidak mendapatkan berupa sanksi atau denda apapun.
Sedikit di buat bingung memang, tapi mudah di pahami melihat bagaimana kerja polisi selama ini kalau bersinggungan dengan sebuah kasus yang rawan di tempel dengan duit.

Saya mencoba menilai polisi dari selembar kertas surat tilang yang saya pegang, telah nampak begitu nyata kalau selama ini citra kepolisian masih di anggap kurang baik. Hanya karena saya mengendarai motor membawa orang yang sudah kenal dengan salah seorang polisi, walaupun saya salah, tapi anehnya kenapa saya dengan mudahnya bisa di bebaskan dari sanksi kesalahan tersebut. Kalau saja waktu itu saya sendirian, mungkin akan lain lagi jalan ceritanya. Apakah ini bagian dari prilaku polisi kebanyakan atau hanya beberapa oknum saja? Saya juga sangat yakin kalau sebenarnya masih banyak pribadi polisi yang jujur dan bener bener punya integritas tinggi. Harusnya saat sekarang tidak ada lagi orang orang yang kebal hukum, termasuk sahabat atau keluarga polisi sendiri, bila perlu sama presiden sekalipun. Sikap TEBANG PILIH atau istilah tumpul ke atas dan tajam ke bawah kini sudah terlanjur menjadi stempel buruk kepolisian.

Mungkin apa yang di alami oleh saya adalah sedikit contoh kecil tentang wajah hukum di negri ini, ironis memang di negri yang katanya hukum di posisikan sebagai panglima. Namun pada prakteknya duit dan kekuasaan yang menentukan. Jika saja kita tidak punya keduanya mungkin hanya doa yang bisa di lakukan, semoga para mereka yang di berikan amanat dan kepercayaan penuh dari masarakat, untuk selalu terus memelihara sikapnya, yaitu adil, jujur dan bijaksana.



kejadian beberapa tahun silam, depan pasar kertasemaya - imyu.

35 comments:

  1. pertamax sob,,,yah begitulah wajah hukum di negri kita sob,,,mqsih carut marut apalagi urusan polisi

    ReplyDelete
  2. mau bilang apalagi ya... menilang jadi obyekan

    ReplyDelete
  3. kejadian semacam cerita di atas pastinya pernah di alami banyak orang dan hasilnya kebanyakan di selesaikan dengan sidang di tempat. Emang susah bgt ya nyari hukum yg bener2 adil kebanyakan harus pke duit dan duit. Hikzzzzzzz....

    ReplyDelete
  4. @al kahfi:
    Selamat untuk pertamax nya hehe...

    Iya sob, banyak dari kita kalo melihat polisi itu konotasinya jadi banyak yg negatif... emang kenyataanya kaya gtu kalo melihat pada pementasan hukum di atas. Sudah degradasi moral !!!

    Makasih sudah mo share :)) dalam

    ReplyDelete
  5. @Ami:
    Hehe obyek bisnis kali mbaaak :D

    ReplyDelete
  6. @Puteri:
    Lebih miris lagi hal hal macam kaya gtu sudah di praktekan dari level kebijakan kapolri sampe polisi ecek ecek :D

    Harusnya di mulai dari kita juga saatnya utk mencetak generasi2 yg jujur dan bermoral, pinter nomer dua. Wuuuih bahasanya sok pengamat politik wkwkwkwk

    ReplyDelete
  7. yup awewe bahasanya hasil korban tvone haha. Polisi juga hasil produk masarakat ko,,,

    ReplyDelete
  8. @Puteri:
    Bukan tv One tapi ikrar nusa bhakti hehe...

    Ya iyalah asal dari kita2 juga, tapi kalo sudah di hadapkan dgn pekerjaan jadi polisi kita jg akan tdk mudah untuk bekerja sesuai dgn kebutuhan masarakat!
    # malah jd bela polisi :D..

    Ya iyalah asal dari kita2 juga, tapi kalo sudah di hadapkan dgn pekerjaan jadi polisi kita jg akan tdk mudah untuk bekerja sesuai dgn kebutuhan masarakat!
    # malah jd bela polisi :D

    ReplyDelete
  9. tapi kalo ga kaya gitu jadi repot juga kitanya kalau harus sidang, ada baiknya juga sih buat kita selaku pelanggar lalulintas. :D

    tapi teman saya malah sering ngalamin ditilang tanpa salah apa2, polisinya malah ngada2, kesannya itu kaya ngejar setoran aja.

    ReplyDelete
  10. bukan polisi klo ga nilang... KUHP (kasih uang Habis perkara)

    ReplyDelete
  11. @Akmal Fahrurizal:
    Iya makanya sedikit kesalahan awalnya ada di polisi, kita kena tilang biasanya polisi ngasih dua pilihan kalo kita2 sih nyarinya pasti yg mudah dan murah beres hehe...

    Emang kya gtu kita merasa jd bulan2an apalagi kalo plat kendaraan dari luar kota biasanya akan di manfaatkan oleh pihak polisi. Ora eress!!, kita kena tilang biasanya polisi ngasih dua pilihan kalo kita2 sih nyarinya pasti yg mudah dan murah beres hehe...

    Emang kya gtu kita merasa jd bulan2an apalagi kalo plat kendaraan dari luar kota biasanya akan di manfaatkan oleh pihak polisi. Ora eress!!

    ReplyDelete
  12. @Baha Andes:
    KUHP, kasih uang habis perkara ga ngasih uang di ancam penjara :D pantes penjara isinya cuma orang2 miskin.

    ReplyDelete
  13. Damai itu...30ribuuu...hehhehehehe

    Momen 'diuntungkan' itu memang sering dinantikan kalo saat2 begini,dengan ribetnya birokrasi di indonesia..Tanya kenapa? :p

    ReplyDelete
  14. Damai itu...30ribuuu...hehhehehehe

    Momen 'diuntungkan' itu memang sering dinantikan kalo saat2 begini,dengan ribetnya birokrasi di indonesia..Tanya kenapa? :p

    ReplyDelete
  15. Pernah 2x kena tilang saya ga mau damai xixi. Yg sekali diambilin sodara jd ga byr. Yg kedua udh nyampe pengadilan dicegat oknum byr di tmpt ga jd sidang. Nach bagaimana ini? Hehe

    ReplyDelete
  16. Alhamdulillah, belum pernah berurusan dengan polisi 'bangun', kalau polisi tidur sering, apalagi di dekat pom bensin langganan saya, ada polisi tidur yang gemuk banget dan berbody kotak, hedeu...h bener2 nyusahin.

    ReplyDelete
  17. @Putri Baiti Hamzah:
    jalan damai sebenarnya sma2 di untungkan, polisi untung dpt duit tanda kutip yg di tilang jg untung ga buang duit banyak dan waktu apalagi kalo lagi buru2 0_o

    ReplyDelete
  18. @Tarry KittyHolic:
    Weleh weleh.. Intinya tidak ada MAKAN SIANG GRATIS DI NEGRI INI,,, mo di pengadilan mo sidang dtempat ttp aja ujung2nya duit :D

    ReplyDelete
  19. @Abi Sabila:
    Mudah mudahan jangan sampai hehe hilang kambing lapor ke polisi siap2 jg akan hilang sapi :D

    ReplyDelete
  20. aku sih sudah sangat sering mendengar kalimat "panglima kita adalah aturan/hukum"... tapi pada kenyataannya tidak spt itu. #prihatin

    ReplyDelete
  21. Indonesia adalah negara hukum.
    Itu dikarenakan banyak yang melanggar hukum.
    Kalo gak ada yang melanggar, pasti gak dibuat hukum. wkwkwk.

    *komentargakjelas :p

    ReplyDelete
  22. polisi oh polisi,love,peace and gaul.

    ReplyDelete
  23. @catatan kecilku:
    Tingkat kepercayaan masarakat terhadap aparat hukum sudah rendah. Sekptis akut!! Hukum sudah jd dagangan bsa di perjual belikan :o

    ReplyDelete
  24. @Danu Akbar:
    Hehe mirip wangsalan itu mah :D yg pasti, Kepastian hukum sebagai salah satu tujuan hukum dapat dikatakan sebagai bagian dari upaya mewujudkan keadilan. …

    ReplyDelete
  25. @saryadinilan:
    Salam gaul juga ah haha makasih sudah mo mampir :D salam

    ReplyDelete
  26. saya duga, karena ada oknum yg masuk polisi musti nombok, outputnya yang begini

    ReplyDelete
  27. he he..

    memang ironis, tapi sudah menjadi seperti kewajaran di negara kita tercinta ini. saya jadi ingat sebuah anekdot yang pernah dikeluarkan oleh alm. Gusdur.

    katanya di Indonesia ini hanya ada 3 polisi yang jujur, yaitu Polisi Tidur, Patung Polisi dan Pak Hoegeng Iman Santoso. :D

    ReplyDelete
  28. Tukang cOlong@:
    Iya makanya sistemnya amburadul, masuknya pke duit pelicin alias suap kerjanya pke setoran ke atas :D

    Tragis!! Suap menyuap sudah menjadi budaya baru di negri ini!!!

    Tukang cOlong@:
    Iya makanya sistemnya amburadul, masuknya pke duit pelicin alias suap kerjanya pke setoran ke atas :D

    Tragis!! Suap menyuap sudah menjadi budaya baru di negri ini!!!

    ReplyDelete
  29. Awaludin jamal@:
    Memang bener apa yg di katakan bapak Gusdur. berkaca dari kasus perkasus, ada org yg baik sedikit saja akan di singkirkan

    ReplyDelete
  30. kalau gak dapat nilang orang serasa tugas belum lengkap.

    ReplyDelete
  31. Iya emang gitu deh, kalau kita kena tilang sebut aja nama polisi yang kita kenal dan disatuan apa. otomatis langsung lancar deh dan gak akan bayar lagi..

    AKu juga pernah kena tilang gara2 gak pake helm. dan waktu itu tahun 2003, aku udah kena tilang 60ribu aje. Padahal aku masih kelas 1 SMA dan gak punya banyak uang *nangis dipojokan*

    ReplyDelete
  32. Bukan polisi namanya kalau gak aneh begitu :p

    ReplyDelete
  33. @niee:
    Realita.. Hehe harusnya kalo cewek yg ganjen sih bsa ngerayu polisi otomatis ga jadi kena tilang. Itu pengalaman tetangga sya :D

    ReplyDelete
  34. @iam:
    Tapi sebenarnya msh banyak oknum polisi yg baik dan jujur. tapi itulah penilaian banyak masarakat ttg polisi yg seharusnya sbg pengayom masarakat.

    ReplyDelete

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More