”Pemikiran dan hidup anda tidak akan berkembang jika dalam keseharian anda cuma di sekelilingi oleh orang-orang yang setuju dengan anda”. Kalimat berbau nasehat ini pernah saya dengar tapi persisnya lupa sumber jelasnya dari mana. dan itu memang mempunyai sisi kebenaran, kita akan belajar dari perbedaan, dari kritik dan tentu dengan orang-orang yang selalu tidak setuju dengan kita. Entah itu pendapat, prinsip ataupun pemikiran. karena bersosialisasi, berinteraksi dan bermasarakat serta bergumul dengan banyak orang akan di mungkinkan punya gesekan sosial antar tiap kepentingan individu. kritik, intrik dan konflik kadang selalu menghadirkan sebuah masalah, itu pasti. cuma tidak semua orang bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan kepala dingin. Alhasil, bukanya bisa meredam satu masalah malah kadang menimbulkan masalah berikutnya.
Dari sekian banyak orang, mungkin tidak sedikit orang yang sebenarnya sudah tahu kalau kritik itu tidak selamanya berpotensi punya penilaian negatif Selama kritik itu tidak punya tendensi untuk menjatuhkan. Itupun kalau kita menyadarinya, namun akal sadar kita biasanya akan mudah tergadaikan jika saja akal sehat kita sudah terkontaminasi lebih dulu oleh nafsu yang berlebihan. Alih-alih kritikan seseorang itu bisa membawa koreksi dan perbaikan buat kita, justru sebaliknya, kadang yang di timbulkan cenderung kita lebih sibuk mencari kesalahan dan keburukan orang yang mengkritik. Simpelnya ada usaha kesumat buat mengkritik balik.
Adalah nazwa, nama yang mungkin bukan nama yang sebenarnya. tiap kali perempuan ini terlihat oleh tetangganya untuk berangkat kerja. Tiap hari itu juga dia mendapati kiriman sms dari tetangganya tersebut. Kemarin pagi katanya penampilanya terlalu tua, make up nya terlalu tebal atau baju gamisnya terlalu menyala. Dari situ, apapun motifnya dari sms yang sudah di baca oleh nazwa sendiri. ITU PAHIT MEMANG, karena terkesan tidak ada apresiasi sedikitpun dari usaha dia sendiri yang sudah sibuk bolak balik di depan cermin buat menjaga penampilanya supaya dapat pujian.
Tapi, bermanfaat atau tidak dari isi sms tersebut, baik atau tidak dari sms yang sudah di terimanya tersebut, dan etis atau tidak etis isi penyampaian dari sms tersebut? Semuanya berpulang pada hati kita sendiri untuk menempatkan sikap yang paling nyaman. dengan mengucap basmallah, Mungkin saja sms seperti itu punya nilai tambah untuk koreksi penampilanya kedepan, atau setidaknya ada signal positif lah.
Begitupun pahitnya karena musibah, kalau kita sabar dan ikhlas niscaya Allah akan melipatkan gandakan pahalanya buat kita-kita yang sedang di uji. Karena sesuatu yang pahit tidak selamanya berharga lebih murah dari pada sesuatu yang manis.
Kalau kata orang bijak sih mestinya tidak ada yang perlu di takutkan dari sesuatu yang di nilai pahit. Termasuk musibah sendiri. Karena biasanya akan mempunyai sisi kemanfaatan kalau kemudian bisa di sikapi dengan ikhlas dan sabar. JAMU yang sudah kita kenal pahit saja bisa punya segudang manfaat untuk bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Buat punya tujuan sembuh dari penyakitnya kadang kita tidak akan pernah merasa menyesal untuk meminumnya. Pun sudah tahu jamu itu pahit, bahkan wajah kita sampai mengerut tak berbentuk karena menahan pahitnya rasa jamu, tapi kita masih berminat untuk membelinya dengan harga yang mahal sekalipun. Karena terkadang pahit juga sangatlah bermanfaat.
Kalau belajar terbiasa dengan sesuatu yang pahit, maka air tawarpun akan sangat terasa nikmat. apalagi kalau kemudian di pertemukan dengan sesuatu yang manis, sungguh ucapan syukurpun akan selalu terpelihara di bibir orang-orang yang selalu sabar dalam kepahitan. Karena mungkin saja kepahitan itu adalah cara Allah dalam memuliakan setiap hambanya.
☼ ☼ ☼
Semoga bermanfaat. Sekedar untuk berbagi, segala kemungkinan bisa salah, bisa di perbaiki dan semoga di mengerti, kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
sungguh sebuah renungan yang bermanfaat, bener banget, sepahit apapun suatu kejadian/hal, tetap ada hikmah dibalik itu, walau untuk memetik hikmah ini dibutuhkan waktu dan pemikiran yang positif. Salam kenal kembali dan trims sudah mengunjungi rumah maya saya... :-)
ReplyDeletepahit itu perlu juga om
ReplyDeletekalo gada rasa pahit
mungkin kita tak pernah tahu nikmatnya manis
Sepakat dengan paragraf ini;
ReplyDeleteKalau belajar terbiasa dengan sesuatu yang pahit, maka air tawarpun akan sangat terasa nikmat. apalagi kalau kemudian di pertemukan dengan sesuatu yang manis, sungguh ucapan syukurpun akan selalu terpelihara di bibir orang-orang yang selalu sabar dalam kepahitan. Karena mungkin saja kepahitan itu adalah cara Allah dalam memuliakan setiap hambanya.
Jangan takut merasakan pahit bila ingin tahu rasanya manis.
Salam hangat untuk keluarga tercinta.
Dalam kepahitanpun Allah menyisipkan sesuatu yang manis yang harus kita tebak2 sendiri :)
ReplyDeleteTulisan yang sangat menarik dan mengetuk2 pintu hati :)
Bersyukur?
ReplyDeleteItu memang kunci utama kita ketika kita dalam keadaan yang sangat pajit sekalipun..
Salam kenal ya.
hmm,, iya juga ya,, kalau lah kit sdh terbiasa ketemu yg pahit,, maka kelak kalau ketemu yg manis akan menjadi hal yg luar biasa,,
ReplyDeletepostingannya penuh makna filosofi..seperti biasa nih Bang Yayack menginspirsi hati kami..:)
ReplyDeleteselamat pagi Bang dan iijinkan ya jika suatu waktu main kopas hehehe
bagaimana kita bisa merasakan sebuah nikmat bernama manis jika kita tiada pernah mengecap sebuah kepahitan?
ReplyDeleteKritik? tergantung kita menyikapi dan memahami sebuah kritikan itu pada kita. Jika terasa itu demi kebaikan ya sudah jalankan.. Tapi jika kriritk itu timbul karena sebuah rasa dengki pada diri kita, abaikan saja. Tak semua yang berwajah manis itu juga manis di hati mas Yayack.. semoga saja kita bisa peka membaca kondisi siapa sebenarnya teman bermain kita.
”Pemikiran dan hidup anda tidak akan berkembang jika dalam keseharian anda cuma di sekelilingi oleh orang-orang yang setuju dengan anda”.
ReplyDeleteBenar sekali..
"Begitupun saat bersahabat, kalau ingin mendengar dukungan saja darinya tanpa mau mendengarkan kritikan, maka berkawanlah dengan penjilat.."
(hanya kata-kata yang muncul setelah membaca kutipan diatas, koreksi juga bila salah :) )
ow y..Salam Kenal..
Izin Follow..
Jika kita tak tahu rasanya pahit, maka kita pun tak akan tahu nikmatnya manis...
ReplyDeleteMemang pahit pun memberikan manfaat, karena sesungguhnya tak ada satupun yg diciptakan Allah yang tak bermanfaat.
Artikel yg bagus sekali :)
tak akan merasakan manis sebelum seseorang merasakan pahit. begitu kata pepatah, entah benar atau tidak. bagaimana kalau pahit terus?
ReplyDeleteArtikel syarat makna ttg hidup, bagus sekali
ReplyDeleteKita hidup dlm dunia yg begitu luasnya tdk mungkin kalau cuma di pertemukan dengan sesuatu yg manis saja, satu buah jeruk saja ada beberapa macam rasanya dari yg kulitnya mungkin terasa getir dari yg dagingnya terasa manis dan dari bijinya yg terasa sangat pahit. Apalagi dunia yang begitu luas dan besarnya sungguh Allah yg maha sempurna.
"Manis itu biasa
ReplyDeletePahit juga biasa...
Manis,Pahit semua akan kureguk...!!"
aku jadi teringat kata-kata itu saat masih SMA. Sebuah motivasi yang tak pernah aku lupa dari kakakku yang dituliskan pada balik sampul buku.
Pahit manis kehidupan membuat kita makin bijak, artinya tidak terlalu melo atau berlebihan dalam meluapkan kesenangan.
Nice Share :)
hidup di dunia ini ada susah ada senang tinggal kita bagaimana menjalaninya, trims renungannya
ReplyDeleteYeah... aku bingung mau isi komen apa.
ReplyDeleteTapi nice post, bermanfaat sekali...
@alaika abdullah:
ReplyDeleteTerimakasih hehe..
Memang kadang harus di butuhkan dgn pemikiran yg positif utk menemui sebuah hikmah. Hikmah di balik semua kepahitan akan tersimpan sesuatu yg manis. Thanks buu..
@Rawins:
ReplyDeleteSetuju sekali buat di analogikan dgn buah mangga, buah mangga yg manis juga di awali dari buah yg punya rasa pahit. Sebetulnya banyak alam di sekeliling kita yg bsa di jadikan pelajaran utk memeknai hidup.
Terimakasih, salam
@Abi Sabila:
ReplyDeleteTerimakasih mass...
saya menulis artikel ini juga terinspirasi dari tulisan2 teman salah satunya tema posting yg sering di bahas oleh blognya abi sabilah.
Lomba nulisnya di tunggu mas :)) salam kembali buat dek sabilah.
@uchank:
ReplyDeletedlm bahasa sederhananya kita sbg manusia di tuntut utk bsa menyikapi sgala macam apapun baik itu di rasa pahit ataupun manis sekalipun, semuanya adalah ujian seberapa besar kita bsa menyikapi semua ujian tsb.
Mudah2an kita selalu dlm petunjuk dan hidayahNYa. Makasih
@Kopiah Putih:
ReplyDeleteMemang itu yg sering di tekankan dlm banyak dakwah di surau ataupun di mimbar2 masjid. Bersukur tersimpan banyak kenikmatan.
@al kahfi:
ReplyDeleteMungkin begitu, lebih banyak terbiasa dgn sesuatu yg pahit maka dsitu sikap berpikir manusia akan bekerja sehingga kalaupun sudah di pertemukan dgn sesuatu yg manis dia akan lbh banyak bersukur tentunya. Kalau sebaliknya mungkin akan beda.
Terimakasih, salam..
@ketty husnia:
ReplyDeleteTerimakasih apresiasinya ya, kita dsini di blogsphere semuanya adalah utk belajar dan berukhuwah. silahkan kalaupun di copas hehe.
Terimakasih
@Lozz Akbar:
ReplyDeleteSetuju sekali mas broo. Kita bisa mengkritik maka harus siap jg buat di kritik. Adabaiknya kita bsa menempatkan diri kita sebisa mungkin.
paling suka bagian ini:
ReplyDelete"Kalau belajar terbiasa dengan sesuatu yang pahit, maka air tawarpun akan sangat terasa nikmat. apalagi kalau kemudian di pertemukan dengan sesuatu yang manis, sungguh ucapan syukurpun akan selalu terpelihara di bibir orang-orang yang selalu sabar dalam kepahitan. Karena mungkin saja kepahitan itu adalah cara Allah dalam memuliakan setiap hambanya."
konklusi yg benar2 mantabz. :)
@Irly:
ReplyDeleteYa, sekelumit kalimatnya cukup menarik hehe..
Kalo pemimpin negara cuma mau memelihara sebuah pujian dan pujian maka kebangkrutan siap menjadi masa depan dia sendiri. Barangkali pas bgt dgn kondisi negri kita skrg. Maunya terlihat manis kalaupun ada kritikan dia latah menjadi paranoid :D semoga saja ada perubahan hehe ko jadi melebar ya ngebahasnya maaf kebawa tayangan metrotv.
Terimakasih udah mau jd followers.
@catatan kecilku:
ReplyDeleteTerimakasih mbak reni.. berkesimpulan--> manis ataupun pahit tentunya akan punya nilai dan manfaat karena segala apa yang sudah di tentukan oleh Allah adalah atas dasar tujuan yg punya kemanfaatan, tinggal kita sbg org yg berakal harus bsa memaksimalkan kemapuanya.
@Muhammad A Vip:
ReplyDeleteKalo pahit terus rasanya sya harus mengatakan itu tidak adil. Kalaupun itu pahit terus jika bersabar dan ikhlas dan pahitpun msh terus berlanjut maka Allah akan membalasnya dlm kenikmatan lain yaitu di akhirat.
@Puteri:
ReplyDeleteHehe maknanya bsa di kerucut dalam satu buah jeruk ya. Iya terkadang buah jeruk yg manis dgn di banderol mahal juga awalnya dari yg pahit2 dlu. oke makasih :))
@iffa hoet:
ReplyDeleteMoga2 saja hehe reguklah terus mbak selagi apa yg akan di hadapinya adalah sebuah proses menjadi pribadi yg lebih bijak. Manis dan pahit satu paket yg harusnya tdk boleh di pisahkan karena adakalnya keduanya punya manfaat yg saling melengkapi. Buat smentara itu pendapat sya.
Terimakasih udah jauh2 dri jember mampir kesini :) salam
@Cerita Tugu:
ReplyDeleteBetul sekali pak, hidup itu adalah pilihan tinggal bagaimana kita bsa memilih tujuan terbaiknya buat kita. Terimakasih...
@Sitti Rasuna Wibawa: gpp terimakasih mbak una. Btw ini pengalaman pertama una masuk kesini ya hehe <-- jadi nyontek syarat ikutan give awaynya.
ReplyDelete@Accilong:
ReplyDeleteTerimakasih hehe semoga konklusi atau kesimpulan pendapat tsb bsa bermanfaat buat kita yg sudah ngebacanya hehe..
Thanks, Salam buat semuanya.
syukur dan sabar.. hmm, betapa suliiiitt sekali menggapai itu semua.. tapi setuju sob, kalo kita terbiasa dengan pahit maka tawar pun akan terasa nikmat.. salam semangat selalu dari Palembang :)
ReplyDeletekritik memang terkadang terasa pahit, klw manis itulah pujian.. :D
ReplyDelete-salam kenal-
saya sebenarnya masih ngga ngeh dengan bagian nazwa yg mendapat sms dari tetangganya mengenai penampilan itu..
ReplyDeleteTapi isi dari tulisan mas yayack super sekali *hallagh*
rasa pahit yang mengajarkan kita lebih menikmati dan mensyukuri rasa manis :)
@dhenok habibie:
ReplyDeleteKadang harus terbentur dgn sesuatu yg suliiit, tapi sesulit apapun kalau msh punya usaha atau kemauan utk lepas dari kesulitan niscaya Allah akan membukakan pintu jalan terbaiknya. Setiap kesulitan pasti akan di barengi dgn kemudahan.
Salam, makasih
@Yan Muhtadi Arba:
ReplyDeleteIya, tapi yg pasti pahit juga sangatlah bermanfaat bahkan terkadang lbh bermanfaat dari sekedar sebuah pujian. Terimakasih. Salam kenal juga..
@Miss 'U:
ReplyDeleteOwh itu sbg bagian dari contoh saja. Bener sob kepahitan secara tdk langsung sudah mengajarkan kita, karena dari kepahitan org akan menjadi lbh menghargai kegagalan.
Terimakasih sudah mo mampir hehe salam...
Salah satu bukti kecintaan Allah pada umatnya adalah dengan memberi suguhan yang pahit2..disitulah Allah menguji ketangguhan iman dan takwa kita sebagai umat dalam menjalani hidup..jadi tetaplah syukuri... sepahit apapun, niscaya ada unsur zat manisnya yg kita tidak tahu namanya....nice post sob,,,sukses sll
ReplyDeletesaya suka sama analoginya..
ReplyDeleteJamu pahit, tapi menyehatkan !
hanya saja memang terkadang hal-hal seperti itu -menerima rasa pahit- sangat sulit untuk dilakukan, seperti saya saat ini. :D
@Putri Omsima:
ReplyDeleteYa sesungguhn apa yg Allah berikan buat hambanya pastinya ada makna dari setiap tujuanya tsb, makasih. Salam
@Awaluddin Jamal:
ReplyDelete@Awaluddin Jamal:
ReplyDelete@Awaluddin Jamal:
ReplyDeleteTerimakasih hehe semoga saja rasa pahit yg skrg sudah dialami akan mudah di pertemukan dgn jalan manisnya. Amin :D
sangat bermanfaat sekali artikelnya, agar kita bisa belajar maka kita harus siap menerima kritik dan masukan
ReplyDeleteAssalamualakum sahabat ku, pa kbr?
ReplyDeletehidup ini memang syarat makna,,, ada manis, ada pahit,, dan seua itu indah dan mesti di syukuri.... :)
@ibnu:
ReplyDeleteTerimakasih, bener sob kritik tidak melulu harus di konotasikan dgn sesuatu yg negatif, mungkin dari sebuah kritik kita akan belajar menjadi org yg punya derajat.
@Nyayu Amibae:
ReplyDeleteWallaikumsallam mbaaak, hehe kabar baik..
Tul, semoga saja hal hal yg indah dan baik itu akan terus berkelanjutan. Terimakasih. Sudah aktif ngeblog lagi kali ya :D
Assalamu'alaikum...
ReplyDeleteHehehe.. jadi bingung mau komentar apa. Soale baca tulisan kemudian dilanjutkan dengan membaca komentar2nya itu justru melengkapi dan rasanya, komentar saya sudah tak perlu lagi :)
Inget buku motovasi, kepahitan merupakan sebuah motivasi juga. Motivasi sekunder *katanya. Kalau motivasi primer itu kan berbentuk semangat dan kata2 bijak
@anazkia:
ReplyDeleteWallaikum sallam...
Setuju sekali kalo di katakan motivasi sekunder, soalnya banyak org yg tertekan dan lagi punya masalah yg berat kemudian bsa menemukan jalan keluranya dgn baik. Contohnya ada seorang napi malah bsa menelurkan banyak buku dan sudah di kenal banyak org.
Makasih mbak anaz, salam :)
bukan pahit yang saya lalui
ReplyDeletememang tidak ada rasa lagi untuk hidup
setelah pahit itu meyatu di tubuhku
hitamku pudar menjadi putih
...........
seperti kata ayahku kalau ingin hidup manis
tanamlah tebu di belakang rumah
ty:ayah zahar
pahitnya hidup tidak berasa lagi
ReplyDeletesetelah pahit itu menyatu di tubuh ku
hitam pun berubah putih
terang yang ku lalui manis yang kurasakan