Berhati-hati Dengan Hati Orang Lain

" Jadi ikut main futsal gak? udah pada ngumpul ", persisnya begitu kira-kira sewaktu saya mendapatkan sms dari salah seorang teman. Sayapun mengiyakan dan langsung meluncur ke sumber sms tadi buat menuju ke lapangan (tujuan berangkat rombongan). Sebut saja seseorang yang bernama andi, dia yang selalu semangat mengumpulkan teman-temanya lewat sms, dia juga yang lebih punya peran dominan dalam mengatur semua masalah tim, mulai dari di mana dia mengatur kekompakan dan kerjasama tim di dalam lapangan sampai pada hal hal yang di luar tekhnis sekalipun; seperti halnya mengkoordinir setiap anggota tim untuk keperluan sewa lapangan ataupun keperluan lainya. atau mungkin lebih tepatnya bisa di katakan sebagai leadhership atau kurang lebih sebagai kapten tim kalau dalam sebuah permainan sepakbola.


Waktu itu jadwal latihanpun sengaja ngambi jam 10 malam. Saat posisi jarum jam menunjukan pukul 9 malam__ di sinyalir ini karena akibat dari kurangnya komunikasi, ada beberapa dari mereka yang sengaja berangkat lebih dulu dari waktu yang seharusnya. harusnya paling lambat itu jam 9 lebih 30 menit. semua yang mau main harus nyampai dan kumpul di lokasi lapangan-- setidaknya supaya punya sisa waktu yang cukup untuk sekedar melakukan pemanasan ataupun buat keperluan ganti kostum.

Saya, andi dan beberapa teman lainya sengaja untuk berangkat tepat waktu. sedikit terkesan buru-buru karena ada informasi konon ada beberapa dari teman yang lainya sudah lebih dulu nyampai di lokasi lapangan. sesampainya tiba di lokasi dan belum tepat jam 10 malam lapanganpun sudah bisa di pakai dari waktu yang sudah di tentukan. Berarti jadwal sewa lapangan yang sudah di pesan pada akhirnya di majukan karena dua lapangan sisa tidak sedang di pakai untuk tim lain.

Alih alih nunggu andi buat masuk ke lapangan lebih dulu, atau setidaknya punya sikap untuk menghargai orang yang punya peran penting buat melakukan pemanasan lebih dulu, pada kenyataanya justru di hadapkan dengan hadirnya pemain asing di dalam lapangan. yang sengaja di bawa oleh rombongan yang sudah datang ke lapangan lebih dulu dan semuanya sudah masuk lapangan tanpa sepengetahuan andi, atau setidaknya punya izin sedari awal sama andi yang notabene sebagai orang yang sudah memesan lapangan sedari siang. apakah andi merasa di lecehkan? merasa di anggap orang yang tidak terlalu penting? atau merasa dirinya kurang di hargai oleh temanya sendiri? Barangkali semuanya mempunyai alasan yang masuk di akal karena buntutnya dia enggan untuk turun masuk ke lapangan (bermain), dan lebih memilih untuk pulang lebih dulu. akibatnya sebagian yang sudah pada turun ke lapangan juga jadi kelihatan tidak punya selera bermain, merasa ada yang salah, tidak ada semangat, tidak ada serua seruan dan pada akhirnya memilih bubar walaupun sempat bermain kurang lebih selama 40 menit.

*****
Buat saat sekarang, saya mestinya bisa lebih berhati hati dengan hati orang lain, baik dalam menyampaikan sebuah pesan lewat peran lisan, tindakan, bahkan untuk sebuah tulisan. karena saya sedikit tersadarkan dari banyak pengalaman: bahwa kedalaman hati tiap orang tidak akan pernah mampu bisa di genggam, tidak pula berseragam, manusia kembar siam sekalipun. karena hukum titahnya, semua tiap diri pribadi manusia itu punya tingkat sensifitas yang berbeda-beda. adakalanya saya punya hak lebih untuk bicara soal apapun, tapi kadang apa yang sudah saya lontarkan lewat sebuah kata kata tidak selamanya bisa di terima atau bisa membuat semua orang merasa senang.

Begitupun dengan aktivitas menulis, salah huruf atau salah eja tentu masih dapat di maklumi, tapi kalau sudah salah dalam menilai orang lain dengan tendensi yang tidak baik, bukan pujian yang siap di dapat__ tidak di hujat saja sudah di katakan sangat beruntung. apa saja yang sudah pernah di alami oleh prita mulyasari ataupun mengaca akibat dari beberapa statement bapak marzuki ali? setidaknya saya sudah di kasih waktu agar bisa belajar dari sana.


28 comments:

  1. hati seseorang tiada yang tahu,kecuali sang pencipta. Berusaha dan berhati2 dalam bertingkah laku,berkata2. Salah satu kunci menjalin keakraban dengan orang lain.

    ReplyDelete
  2. Yayack, aku kena banget dengan tulisan ini. Akhir-akhir ini aku suka protes sana protes sini. Sebetulnya aku tahu semua ini akan terjadi. Soalnya menjadi orang yang peka akan semakin kuat ujiannya apalagi di tahun 2012 banyak gambaran begitu banyak bencana.

    Bukannya aku marah-marah pada mereka, aku hanya marah pada emosi dan ego mereka. Tidakkah mereka menyadari bahwa walau ilmu tinggi tanpa kebersihan hati maka cahaya tidak akan ditunjukkan oleh Allah.

    Terima kasih atas tulisannya yang inspiratif ya

    ReplyDelete
  3. nasihat yg bagus....
    :)
    memang sudah seyogyanya dan seharusnya kita berprasangka baik kepada orang lain....

    ReplyDelete
  4. iya betul kak.
    kedalaman hati stiap orang tak pernah ada yg tau. hingga seringnya hati tersakiti oleh ucapan yg sharusnya bukan mrupakan kesengjaan.
    salam kenal
    Kalo sempat mampir comment n follow blog sederhana Fyrdha ya,,,Makasih :)

    ReplyDelete
  5. namanya kok Andy mas,itu nama saya loh :(
    yang terpenting adalah ambil segi positifnya aja dari kejadian tsb

    ReplyDelete
  6. @tito Heyziputra:
    Ya, setuju sekali sob, adakalanya kita punya masalah dengan temen salah satunya karena di picu adanya kesalah pahaman. Termasuk salah satunya adalah kurangnya hati2 kita dlm bersikap maupun berucap. Makasih. Salam :))

    ReplyDelete
  7. @Ami:
    Protes sebenarnya sah sah aja selagi dalam batas kewajaran tapi kalo ada yang salah dalam mempersepsikan protes tsb bisa jadi timbulnya satu masalah. Adakalanya sikap hati2 sangatlah perlu utk di perhatikan. Terimakasih mbak sahre-nya mudah2an bsa bermanfaat. Salam

    ReplyDelete
  8. @zone:
    Terimakasih, ya sangat setuju sekali. Met aktivitas :)

    ReplyDelete
  9. @fyrdhazakaria:
    Setuju, salam kenal juga, terimakasih udah bersedia mampir disini. Di rumah petuah.

    ReplyDelete
  10. @Andy:
    Ya itu tadi mas, hal positifnya udah saya share disini. Kalo nama andi sendiri ga tau knapa ya itu cuma minjem sebentar doang mas lagian andi-nya gak pakai andy. Haha

    ReplyDelete
  11. iyap bener faqih kita mesti berhati2 ngomong dengan cara apapun pada orang lain karena bahkan omongan bermaksud baik pun tidak mendapat tanggapan yang serupa

    gak cuma itu saja, kita dan orang lain itu pula juga perlu lebih berhati2 agar tidak cepat tersinggung. lebih selektif memilah maksud candaan atau yang lain ;) adil toh

    ReplyDelete
  12. sepakat mas,,kedalaman hati seseorang kita tdklah tau,, intinya kita2 sebagai externalnya yg hrs lebih hati2 dan mawas diri

    ReplyDelete
  13. sukur ada yang ngingetin di sini. memang hidup mesti hati2 bicara. soalnya kalo hati udah terluka gitu, sulit ngobatinnya

    ReplyDelete
  14. @Ninda Rahadi:
    Sangat adil hehe bahkan tujuan baik pun kadang hasilnya belum tentu akan baik. Setidaknya utk bsa meminimalisir adalah dgn bersikap hati hati. Terimakasih udah mo mampir. Salam...

    ReplyDelete
  15. @al kahfi:
    Di ingatkan utk punya batasan, becanda bsa juga bsa di persepsikan oleh teman2 kita dengan sesuatu yg serius, harus punya batasan lah dlm hal apapun itu akan menjadi lbh baik tentunya. Makasih... Salam

    ReplyDelete
  16. @rusydi hikmawan:
    Menjadi lbh baik kalau bsa belajar dari pengalaman. Terimakasih mas.. met BW :)

    ReplyDelete
  17. Ah ya, memang sangat mudah melukai hati orang lain. Aku juga baru punya pengalaman soal itu beberapa waktu yg lalu.
    Makasih sharingnya ya... :)

    ReplyDelete
  18. hati memang susah diduga
    tapi hati gampang ditipu

    ReplyDelete
  19. catatan kecilku@:
    kadang tujuanya becanda juga bsa di persepsikan dgn beda dan ujung2nya bsa salah paham. Makasih jg udah bsa share disini.

    ReplyDelete
  20. @Rawins:
    Wah bener sekali mas hehe thanks komentarnya. Salam.. :D

    ReplyDelete
  21. setuju kang.. dimanapun, kapanpun.. kita emang harus berhati-hati menjaga sikap (lebih ke dalam diri sendiri)

    ReplyDelete
  22. hmmm..., setuju banged bang.., jika hati seseorang sudah terluka susah mengobatinya kecuali ada maaf dari yang bersangkutan.

    ya berhati-hati saja dalam bersikap dan berucap. Jikalau itu terjadi diluar kendali sebaiknya segera meminta maaf.

    ReplyDelete
  23. Adduh, aku ketampar masuk sini. hehehehe... baaruuu aja seseorang tersinggung dg candaanku, aku kiranya kami akrab tapi ternyata candaan sesederhana itu ditanggapi serius olehnya. bahkan sampai nangis.

    saya sepakat kata kamu, dalamnya hati seseorang gak ada yg tahu. mulai skr sy pun musti menjaga apa-apa yg ada dlm diri saya. gak bercanda pd sembarangan org ;)

    ReplyDelete
  24. @Belajar Photoshop:
    Ya makasih udah mo mampir dsini :) salam

    ReplyDelete
  25. @iffa hoet:
    bener, mungkin dengan minta maaf semuanya akan menjadi kembali baik2 saja. Thanks mbaak baru keliatan lagi skrg. Hehe

    ReplyDelete
  26. @Cyaam:
    Wah sama, banyak juga yg awalnya punya tujuan becanda tapi pada akhirnya dpt di respon dgn serius musti ujung2nya ada salah satu yg merasa ga nyaman.

    ReplyDelete
  27. Wah bener banget tuw, ngga' dihujat aja udah untungnya bukan bain, biasanya si di lempar bata... hehehehehe....

    ReplyDelete
  28. jadi takut juga nih membaca postingan ini, celaka sekali bila ternyata tulisan-tulisan yang dibuat itu membuat pihak lain ada yang tersinggung walaupun tidak ada maksud untuk menyinggung, namanya juga manusia.
    salam kenal

    ReplyDelete

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More