Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan (Review)


Setiap kali di sebutkan Nabi Muhammad, dianjurkan untuk membaca selawat.

Seperti yang sudah pernah saya janjikan kemarin, saya akan coba sedikit meriview tentang buku novel yang sudah saya beli beberapa hari kemarin. Sebenarnya lumayan butuh waktu yang cukup lama buat membacanya yang mungkin karena tidak punya porsi waktu yang cukup untuk kemudian harus di bagi dengan aktivitas dan tugas lain. tapi Alhamdulillah hanya butuh tiga minggu saja saya bisa meng-khatamkan buku novel ini, dan pada akhirnya setidaknya saya sudah bisa mendapatkan banyak manfaat. terutama menambah porsi pengetahuan saya tentang sejarah rasul itu sendiri. buku yang bagus dan patut untuk di jadikan sebagai persembahan spiritual buat kita khususnya yang punya identitas beragama muslim.

Sebenarnya untuk melahirkan gubahan sebuah karya lewat buku novel tentang nabi Muhammad SAW itu sungguh tidaklah mudah, perlu adanya diskusi yang mendalam, butuh sebuah riset sejarah yang akurat, penguasaan bahasa yang baik sekaligus waktu yang tidak sedikit untuk menggarap buku yang punya genre novel semacam ini. seringkali di sebut banyak kalangan terlalu beresiko, untuk itu butuh yang namanya keberanian khusus. jika sedikit saja dalam tulisanya mengandung unsur kesalahan, atau ada tulisan yang tidak ber-kesepahaman dan sependapat dengan khalayak umat, ini bisa berakibat punya efek buruk. dan sepertinya hal itu sudah di sadari oleh Tasaro sendiri sebagai penulis. 


Ia bersikukuh untuk tetap bersemangat dalam misi mulianya untuk menulis novel tentang nabi Muhammad SAW. dengan niat dan tujuan yang menurut dia sendiri di yakini sebagai sebuah kebenaran__ tentunya dengan mempertimbangkan banyak hal__ pada akhirnya ia sudah berani menuliskanya. bahkan konon ibunya Tasaro sendiri sempat punya perasaan " khawatir " kalau saja pada akhirnya dan di kemudian hari buku tersebut akan masuk dalam bilik kontroversi dan di cerca banyak orang. tapi Tasaro tetaplah seorang Tasaro. sebagai penulis muda, Ia tetap maju untuk menyempurnakan tujuanya dengan meninggalkan dan menanggalkan semua bentuk kekhawatiran apapun, tidak terkecuali kekhawatiran ibunya sendiri yaitu ibu Umi Dariyah. Berikut saduran sebuah kalimat yang terpajang persis di halaman pembuka dari buku novel biografi ini:



Kudedikasikan buku ini segenap hati untuk perempuan berbalung baja:


Umi Dariah


Engkau begitu pernah khawatir ketika aku memulai proyek ini.
" Bahaya, Le. Bagaimana kalau kamu di cerca orang-orang? " tanyamu.
Kujawab begini hari ini,
" ibu, jika kelak ada orang yang salah paham dengan buku ini,
Aku yakin itu terjadi karena mereka mencintai kanjeng rasul.
Dan, percayalah ibu,

Aku menulis buku ini di sebabkan dengan alasan yang sama. "

 

Sebuah jawaban yang hanya bisa lahir dari orang-orang yang sangat cerdas, jawaban yang sudah mengakomodir semua kekhawatrian keluarga dan teman teman Tasaro. kekhawatiran tersebut cukuplah beralasan mengingat isi dari buku tadi sebagian besar akan bersinggungan dengan masalah agama yang cenderung memicu pada terlahirnya hal hal yang sensitif. apalagi tokoh sentral yang coba di angkat dari buku novel ini adalah seseorang yang sangat begitu di muliakan, nabi agung dari segala nabi, Lelaki penggenggam hujan, Muhammad SAW. Menurut Tasaro sendiri, tercetusnya ide dan lahirnya buku ini salah satunya karena terdorong dari kegelisahan dan rasa khawatir akan banyak munculnya fenomena penghinaan terhadap nabi Muhammad SAW. tentu saja adalah sebuah hal yang salah bagi siapapun yang melakukan penghinaan terhadap siapapun. terlebih kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW. tapi lantas apakah reaksi kita sebagai seorang muslim terhadap penghinaan tersebut harus di sikapi dengan cara cara kekerasan? bahkan pembunuhan? itu yang menjadi kekhawatiran terbesar dari Tasaro.

Ia lebih memilih dengan cara cara yang bisa di pertanggung jawabkan lebih, lewat pesan damai yang coba mengadopsi dari prilaku bijak yang pernah di contohkan oleh para sahabat rasul. Tasaro lebih memilih dengan jalan lain yang lebih mengedepankan akal dan pikiranya hingga tercetusnya sebuah ide untuk menulis novel tentang nabi Muhammad SAW. kisah manusia yang sangat Mulia, kisah mulai dari di mana beliau menerima wahyu hingga proses legendaris Fathul Makkah (penaklukkan Makkah). Yang di kemas dalam sebuah buku novel yang sudah di gubah sedemikian bagus dengan tata bahasa yang cukup bisa di terjemahkan. dengan harapan orang orang yang selama ini menghina nabi Muhammad SAW bisa memahami bahwa beliau tidaklah sedemikian hina seperti yang pernah mereka tuduhkan. karena tuduhan sedistorsi apapun, bagi saya beliau akan tetap memancarkan sinar kemuliaanya.

Untuk isinya sendiri, buku novel biografi ini lebih pada penggabungan dua kisah yang berbeda namun sengaja di buat agar bisa berkaitan. antara cerita fiksi lewat peran tokoh seorang kashva yang begitu melelahkan dalam misi petualanganya perihal pencarian nabi terakhir yang pernah di tuliskan dalam kitab Zend Avesta, seperti yang sudah tertulis pada sinopsis buku ini. kemudian adalah kisah faktual perjalanan seorang nabi Muhammad SAW yang terdeskripsikan begitu agung dan sempurna. namun peng-kolaborasian cerita keduanya dalam satu buku tidak mengurangi kekhusyuan saya dalam mengikuti setiap jenak jenak waktu dalam jejak perjalanan Rasulullah SAW yang di tulis begitu runut. 


Di situ tertuang ada beberapa kisah fakta yang umumnya sudah pernah saya ketahui, banyak juga sebenarnya fakta yang belum saya ketahui. layaknya novel laris pada umumya, buku ini di bilang sangat menarik karena terkonsep begitu apik dengan gaya penuturan yang kuat dan tata bahasa yang tidak terlalu sulit untuk di pahami. namun ada juga sebenarnya kalimat-kalimat yang memaksa saya harus membaca beberapa kali. begitu pembaca bisa paham dengan jalan ceritanya seolah olah imajinasi kita akan terlempar pada peristiwa yang sebenarnya__ lewat kondisi alam zaman sejarah dulu yang begitu di dominasi oleh altar dengan bongkahan batu-batu, hutan hutan tua dan hamparan padang pasir. Pembaca juga seperti dapat turut melihat dan ada di belakang rasulullah SAW, salah satunya ketika rasulullah SAW tengah terlibat pembicaraan serius dengan Abu Bakar ketika pecah keributan di luar tenda imbas dari kedatangan seorang penghasut yaitu Nu'aim bin Mas'ud.

Jujur, ketebalan buku yang memakan 543 halaman ini membuat saya berusaha bisa lebih keras untuk menghapal setiap nama tokoh dan setting jalan ceritanya. tapi selebihnya buku ini cukup bisa menggiring pembacanya untuk larut dalam menyelami setiap perjalanan Rasulullah SAW yang begitu menggetarkan sekaligus membangkitkan kecintaan kita kepada sosok beliau. Kiranya buku ini layak untuk di hidangkan (dibaca: di baca) kemudian di kandangkan dalam perpustakaan pribadi mengingat isi dari buku tersebut terkandung begitu banyak proses pelajaran hidup yang pernah di kisahkan dan di pesankan oleh Rasulullah SAW maupun para sahabatnya. 


buku yang dalam penggarapanya sudah di revisi belasan kali ini menyuguhkan begitu banyak kisah teladan Rasulullah, salah satunya ketika Hindun datang menghadap ke Bukit Shafa pasca Fathul Makkah (Pembukaan Kota Makkah) untuk menyatakan keislamannya. Rasulullah menerima Hindun dengan baik, memaafkan dia tidak menyisakan sedikitpun sifat dendam kepada wanita yang telah merobek dada Hamzah, paman Rasulullah sendiri, setelah terbunuh kemudian mencoba menelan hati dan jantungnya pada peristiwa Perang uhud. sungguh sebuah gambaran penghormatan yang mulia dari Rasulullah kepada kaum perempuan. begitupun ketika beliau sangat menghawatirkan keadaan seekor anjing yang mencoba sedang menyusui anaknya. sebelum rasulullah pergi perang melawan kafir Quraisy, beliau menugaskan sahabatnya supaya menjaga ketenangan dan keselamatan anjing tersebut dari suara derapan langkah sepatu kuda kuda perang. itulah hal kecil yang membuat saya sedikit terharu dan malu sebagai manusia biasa. Rasulullah adalah manusia sederhana yang begitu luar biasa perangainya, penyayang dan jauh dari pendendam ataupun sifat dengki.

Kandungan buku ini sedianya akan lebih bisa mempertajam, mempertegas dan memperjelas bagi para mereka yang sedang mencari hakikat islam itu sendiri, membuka kotak pandora bagi para mereka yang masih mempertanyakan apakah islam pernah mengajarkan ilmu teror, mengekang kaum perempuan atau agama kampungan (terbelakang) seperti yang pernah di proklamirkan banyak media barat. Islam seolah menjadi sasaran kambing hitam dari seluruh setiap peristiwa kekerasan lintas agama akhir-akhir ini. Untuk itu kiranya buku ini menjadi layak untuk kita baca yang mana kemudian kita bisa mengambil pesan pesan historisnya (rujukan dari Al-Quran) sebagai pembekalan diri. dalam bahasa sederhananya kita akan lebih punya perisai diri sebagai sebuah hal yang wajib bagi pribadi kita sebagai seorang muslim yang pernah di contohkan oleh Rasulullah SAW. buku ini juga sekaligus bisa menjawab semua yang pernah meragukan konsistensi umat islam dalam mengkampanyekan toleransi umat beragama. akan ada banyak sekali contoh teladan yang pernah di lakukan oleh rasulullah SAW pada masanya.

agak aneh saja jika kita sebagai seorang yang mengaku punya atribut muslim lantas kita tidak tahu tentang sejarah kenabian Rasulullah dan ajaran nabinya sendiri. jujur saja, saya juga sepenuhnya belumlah di katakan sebagai seorang muslim yang taat. Untuk itu merasa sangat perlu untuk mencari tahu setiap sisi dari sekian banyak ajaran dan pelajaran dari Rasulullah SAW dengan para sahabatnya. setidaknya buku yang bercitarasa sastra ini akan begitu banyak menyimpan pertanyaan pertanyaan lama sekaligus menyuguhkan jawaban-jawabanya.


Semoga bermanfaat :)


Judul Buku : Muhammad Lelaki Penggenggam Hujan
Penulis : Tasaro GK
Penerbit : Bentang
Genre : Novel
Pembaca : Semua Kalangan







--yayackfaqih--


39 comments:

  1. wah... seperti nya buku yg bisa mencerahkan... terimakasih resensi nya sobat...

    ReplyDelete
  2. reviewnya bagus dan menarik mas..saya terdorong ingin tahu meski rasanya ga punya waktu banyak untuk menyelesaikan 543 halaman itu hihihihi
    selamat karena berhasil membuat rangkaian kalimat menarik untuk reviewnya...:)

    ReplyDelete
  3. wah.... jadi ingin baca buku ini deh.... thanks untuk reviewnya yaaa....

    ReplyDelete
  4. Eh kamu dah selesai yah baca buku ini? Wahhhh hebat kamu, saya envy deh... saya beli buku ini dr bulan Juni 2011 dan sampe skr setengah aja belum kebaca :(

    ReplyDelete
  5. tasaro emang jago memilih kata2 dan sumber inspirasi menulisnya. patut untuk dibaca

    ReplyDelete
  6. sepertinya menarik...
    apalagi membaca judunya....
    penerbitnya jg oke...
    :)

    ReplyDelete
  7. Sebenarnya buku ini realease udah lama, bukunya yang terlihat tebal membuat org jd pada males buat ngebukanya apalagi membacanya. Its oke tapi buku ini msh jadi buruan banyak org sayangnya aku sendiri belum pernah ngebacanya.

    Tasaro?, msh muda tp udah menelurkan buku buku bagus kaya macam galaxi kinanthi atau nibiru. Masuknya penulis produktif :)

    terimkasih ya sudah mereview buku ini sdemikian lengkap, awalnya biasa aja stelah baca dsini jadi tertarik buat minjem buku ini kayaknya seru apalagi kata temen2 membaca novel ini spt terbawa nonton film the lord of the rings :D

    ReplyDelete
  8. @zan:
    Itu pasti mas karena buku ini menyajikan rangkaian peristiwa penting setiap perjalanan rasulullah. Tp sayangnya buku ini harus di tuntaskan lewat buku keduanya " muhammad pengeja hujan ". Makasih jg udah mau mampir, salam :D

    ReplyDelete
  9. katty husnia@:
    Terimakasih mbaak..
    wah awalnya saya juga jadi males duluan karena emang bukunya tebel bgt, tapi setelah membaca sampai 80 halaman saya jadi penasaran aja utk terus ngebacanya.

    ReplyDelete
  10. @Cyaam:
    Hehe selesai ga selesai jadi kaya ada deadline buat ngebacanya. dlu juga sma pas baca padang bulan sampai harus 4 bulan. Wkwkwk kalo buku yg ini semangat ngebacanya lbh gede :D

    ReplyDelete
  11. @rusydi hikmawan:
    Setuju, cerdas juga. Terimakasih, salam!

    ReplyDelete
  12. @zone: sisi menariknya karena penggabungan kisah sejarah dan cerita fiksi.

    ReplyDelete
  13. @rusydi hikmawan:
    Setidaknya sudah bsa di sejajarkan dgn penulis2 hebat lainya :D

    ReplyDelete
  14. @difoy:
    Persisnya tahun 2010 ya, tapi kalo mau lebih punya greget sih harusnya di tuntaskan lewat sekuel dari buku ini: muhammad pengeja hujan. Tebelnya sama jadi mudu menyiapkan waktu yang lbh panjang. Hehe.. Duit juga :D

    Makasih jg udah mo share dsini. Salam :)

    ReplyDelete
  15. busyeeet deh ini buku pasti seru bgt ya, gak blh dilewatkan nih.. sob blh minjem gak... hehe..
    *dasar gak modal... plak!

    ReplyDelete
  16. Pengen baca buku dwilogi Kang Tasaro..

    ReplyDelete
  17. setebal itu..?
    angkat tangan dah
    heheh

    ReplyDelete
  18. reviewnya bagus maksudnya bsa sedikit memberi gambaran ttg buku tsb, tapi sayang ada hal kecil yg msh kurang. Ko ilustrasi gambar diatas pakai pic buku pengeja hujanya, bukan penggenggam hujan. Salah ngambil di google ya mas wkwk

    ReplyDelete
  19. @Penghuni 60:
    Fiksinya lumayan seru terutama ttg pelarian kashva yg di buru pasukanya koshrou. Keinginan kashva utk bertemu dgn muhammad demikian besar hingga tak ada sesuatupun yg membuatnya jerih. Bahkan maut yg mengintai dari ujung pedang tentara koshrou tak jg menyurutkan kerinduanya utk bertemu muhammad. ada banyak teka teki terutama ketika tamat membaca buku ini karena harus di lanjutkan dgn seri keduanya, muhammad lelaki pengeja hujan...

    ReplyDelete
  20. arr-rian@:
    Buruan sob, kalo mau minjem ngantri no urut 6 :D silahkan duduk dlu wkwk

    ReplyDelete
  21. @Rawins:
    Loh kenapa mas? Maklumlah programmer super sibuk nih :D

    ReplyDelete
  22. @difoy:
    Yealah haha maaf iya salah nyuri gambar di google, pas ngepostnya terkesan buru2 ada juga sebenarnya kalimat yg kepotong hiks... Makasih atas koreksinya yah :D makasih jg atas kunjunganya.

    ReplyDelete
  23. wah saya pernah baca novel tentang sirah juga berjudul pengikat surga. untuk yang ini belum baca

    ReplyDelete
  24. Tebel juga yak bukunya @_@

    ReplyDelete
  25. waaah, krn asyik mengurung diri di rumah, jadi gak tau nih buku...keknya asyik novelx, jd pengen punya jg..makasih ya mbak.. :)

    ReplyDelete
  26. Review yang menggoda...
    Kapan bisa kebeli itu?Tumpukan buku yang belum dibaca juga masih banyak..Ada buku tentang Rasulullah SAW juga..tapi ini menarik..dalam bentuk novel..

    ReplyDelete
  27. @fifin:
    Pengikat surga? Dalm bentuk novel juga ya?, Kapan2 nulis resensinya ya. Makasih sudah singgah dsini :)

    ReplyDelete
  28. @Untje van Wiebs:
    Kenapa ya, kalo bukunya tebel org2 jadi males duluan apalagi dlm bentuk novel tentunya ga harus di potong2 buat ngebacanya. Tapi cover buku ini lumayan tipis ga kaya buku La-tahzan.

    ReplyDelete
  29. @amisha:
    Ga asik lagi tapi menggetarkan. Woalah mbak jeh? :D ga tengok kanan kiri dulu ya.

    ReplyDelete
  30. @Irly:
    Mbak irly merasa tergoda ya? Makasiih, buku ini lbh beda dari kebanyakan buku2 yg menceritakan sejarah nabi Muhammad, karena sengaja di buat dlm bentuk novel jadi di bacanya tdk terlalu membosankan. Om tasaro termasuk jeli hal ini... terimakasih, salam :D

    ReplyDelete
  31. @Irly:
    Mbak irly merasa tergoda ya? Makasiih, buku ini lbh beda dari kebanyakan buku2 yg menceritakan sejarah nabi Muhammad, karena sengaja di buat dlm bentuk novel jadi di bacanya tdk terlalu membosankan. Om tasaro termasuk jeli dalam hal ini... terimakasih, salam :D

    ReplyDelete
  32. aku dah beli bukunya, cuma belum sempat membacanya :(

    ReplyDelete
  33. Insya Allah komentarnya masuk ini
    Soale kok kayaknya beda ama yang kemarinnya kotak komentarnya.

    Bukunya tebel banget katanya, bisa untuk bantalan hehehe

    Terimakasih sudah review :) semoga nanti bisa membacanya...

    ReplyDelete
  34. Terimakasih review-nya, Mas.. Saya tertarik untuk memiliki dan membacanya, tapi di tempat saya masih sulit menemukan toko buku yang komplit, yang banyak buku untuk sekolah hehe

    ReplyDelete
  35. @Ay Ay:
    Mudah2an bsa cepet selesai dan dtunggu resensinya. Makasih, salam :D

    ReplyDelete
  36. @anazkia:
    Alhamdulillah udah masuk, iya bsa di pakai buat bantalan. Mbak anaz pastinya gak ketinggalan buat baca buku skrg kan? :D...

    ReplyDelete
  37. @Sukadi:
    Saya juga harus nyari di luar kota atau kalo bsa tinggal nitip sama temen yg tinggal di kota2 besar. Makasih udah mau singgaj disini :) salam

    ReplyDelete

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More