Apakah Manusia di Lahirkan Ambigu?

Ini bukanlah nukilan ayat ayat kisah yang mengkisahkan drama parodi hidup seseorang, ini hanya semata sebagai buah dari jalan pikiran yang mencoba membaca semua detail manusia yang pernah jatuh sakit, manusia yang masih hidup setelah sakitnya, manusia yang sudah mati dan yang akan mati.


Ketika orang itu merasa dirinya belumlah apa apa, dengan segala usaha dan upaya bahkan tenaga yang sudah di lengkapi dengan doa doa--meminta dirinya menjadi kaya, setelah itu kemudian mendapatkan banyak harta, memburu tahta dan menjadi raja, dan menunjukan kepada mata dunia bahwa ia pantas menjadi penguasa digdaya di muka jagat raya.


Setelah menemui masa tuanya lantas ia di pertemukan dengan masa sakitnya yang berkepanjangan cukup lama, sehingga memaksa dia mengatakan ingin mati saja. Bahkan harus melalui jalan bunuh diri untuk mengakhiri penderitaanya.


Lantas kita seraya membatin, ingin bunuh diri tapi ingin masuk surga. Lantas pertanyaanya, apakah manusia di lahirkan ambigu?


Semoga kita di hindarkan dari semuanya, dari penderitaan yang berujung bunuh diri, dan dari sikap ambigu sendiri. Imanlah yang menjadi perisai diri.


:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Imyu 11 februari 2012

9 comments:

  1. mas.. yang font warna hijau sulit banget membacanya... apa karena mata saya yang udah payah nih? ..

    renungan yang sangat bermakna mas, trims sudah mengingatkan..

    Semoga kita di hindarkan dari semuanya, dari penderitaan yang berujung bunuh diri, dan dari sikap ambigu sendiri. Imanlah yang menjadi perisai diri. --> AMIN YRA...

    ReplyDelete
  2. manusia yang seperti itu tidak pernah menemukan arti hidup di dunia yang sebenarnya. .

    ReplyDelete
  3. namanya juga manusia om...
    lihat saja para pejabat kita
    maunya tiap tahun naik haji
    tapi tiap hari korupsi...

    ReplyDelete
  4. masyaAllah
    iman menjadi perisai agar ambiguitas diri tidak muncul :) nice!

    ReplyDelete
  5. pas bgt baca renungan ini di pagi hari, cocok sbg pembuka hari :) thanks

    ReplyDelete
  6. iya itu tuh....manusia kalo senang sifatnya lupa
    kalo susah sifatnya mengeluh...

    Iman yang buat manusia memahami hikmah dari segala peristiwa sehingga gak jadi manusia ambigu...
    Na'uzdubillah jgn sampe kita terlintas tuk bunuh diri.

    Trims pencerahannya...

    ReplyDelete
  7. all@; tidak perlu saya balas komentar satu2 hehe terimakasih semuanya udah mau berkunjung disini :) salam hangat.

    ReplyDelete

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More