Jejak Karya


Apa yang sudah bisa kita "tinggalkan", kalau besok besok kita tidak bisa menulis lagi untuk waktu beberapa hari kemudian? Apa juga yang sudah bisa kita "wariskan" jika saja pada kemudian waktu, kita tidak lagi punya ruang untuk memuntahkan segala bentuk potensi, dan kemampuan imaji yang sudah Tuhan berikan untuk di maksimalkan. serupa titipan Tuhan untuk bisa kita gali dengan sebaik baiknya. Atau untuk selamanya kita tidak pernah lagi punya kesempatan untuk bisa menaklukan dunia dengan terlebih dahulu menyuguhkan sebuah maha karya?

Ya, Pertanyaan itu mendadak muncul dengan sendirinya, seiring sikap iri saya sama orang-orang yang sudah bisa melahirkan banyak sekali karya karya besar, yang kemudian sebagian dari kemasan karya terbaiknya tersebut bisa terus di nikmati oleh banyak orang (dari zaman ke zaman). Meski pemilik dari maha karyanya sudah tinggal menyisakan nama dan pusara. Sebenarnya dunia sudah leluasa__ menawarkan arena besar__ untuk di buktikan oleh kita dengan sebuah jawaban. Seperti yang sudah pernah di hidangkan oleh Chairil anwar dan Leonardo Da Vinci di hulu zaman dan sampai sekarang.

Dari situ kemudian saya mencoba menggali apa yang bisa saya bagikan untuk orang lain, walopun saya sadar tak punya banyak kemampuan untuk itu. Yaaa, minimal pada hal yang punya dampak paling terkecil sekalipun. Sukur sukur nantinya bisa punya manfaat untuk orang orang sekitar, atau paling tidak bisa membuahkan motivasi ganda guna bisa di tularkan buat orang lain atau saya sendiri pada akhirnya.

Yah, dari menulis adalah salah satunya, kalau boleh saya menyebut ini adalah wadah dari salah satu yang coba saya bahas tadi--yang tentunya bisa punya dampak lebih untuk membangun serupa gunukan motivasi__ yang dulu sempet di buat kehilangan sepotong-semangatnya karena banyaknya menu media lain yang buru buru saya rampungkan pada saat hari itu juga. Kesan maksa? Gak juga, lebih karena alasan yang hanya bisa di pahami oleh saya sendiri. Terkesan Egois memang...

Jika saja orang lain itu sudah melihat sebanyak apa yang sudah saya lihat juga. tapi tidak, untuk berapa banyak yang sudah saya kerjakan meskipun kelihatan tak menyisakan dan menyajikan apa apa. Jejak karya boleh tak terlihat, tapi semangatnya itu yang harus di hidupkan terus. Jaga jaga jika saja semangat itu tidak lagi mendapat pasokan yang lebih, lebih banyak dari yang dulu pernah kami timbun berkamar kamar. Hingga kemudian bisa membuktikan, bahwa hasil dari semangat itu kini sudah hadir dan pernah ada. juga diakui. Tidak perlu saya sebutkan hasilnya serupa apa dan bagaimana.

Jejak karya, adalah persembahan waktu__dalam mengikat setiap yang punya hajat untuk mendeskripsikan isi kepalanya dengan memunculkan sesuatu yang sudah di gubah plus punya nilai positif. Kalau hasil itu kemudian pada akhirnya memancing kritik dari orang lain, maka saya cukup menamakanya sebagai bagian dari kerja anak anak tangga (yang terus menaiki tangga yang lebih tinggi), berarti ada orang yang sudah memperhatikan saya dan turut berterimakasih... Kalau hasil itu memunculkan sedikit apresiasi dari orang lain, maka itu adalah bonus, Satu paket dengan pendapatan semangat baru yang coba saya ikat dengan semangat saya yang lain.

Jejak karya, seperti halnya ada pada diri seorang chairil anwar, atau pada sosok yang begitu melegenda macam Leonardo Da Vinci. Nama, dan mahakaryanya akan tetap selalu di kenang dan disimpan, hingga menembus barisan-barisan sejarah dan peradaban.

Dengan menulis, membuktikan bahwa kita pernah hadir dan ada. Dan dengan melukis membuktikan, bahwa kita pernah mampu memaksa imaji itu untuk keluar guna membawa pesan dan pembuktian.




***(YF)
_________________________________________________
**Ilustrasi gambar diambil dari sini






24 comments:

  1. Gajah meninggalkan gading, harimau meninggalkan belang, manusia meninggalkan jejak di pasir... eh salah, meninggalkan nama dari karya-karyanya ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo blogger katanya meninggalkan postingan mbak hehe :D

      Delete
  2. Hmmm...
    untuk sementara saya masih ingin menulis untuk menulis, membebaskan pikiran kelangit, berteriak dalam kebisuan. bukan sebagai persiapan untuk dikenang..

    Yayack mau terbitkan buku-kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya menulis mungkin punya tujuan yg tdk harus sama dengan org lain yg sudah pernah menulis. Setiap apa yg sudah menjadi pilihan sya mungkin sya sudah mempersiapkan untung ruginya. Kalopun ada tulisan yg sudah bsa menjadi manfaat buat org lain semoga itu tdk menjadikan sya harus berhenti utk berbuat sesuatu.

      Mo menerbitkan buku? cuma msh sebatas keinginan hehe masih jauh dari rencana.. Dan inilah sya, yg tdk harus melulu sama dgn buah pikiran dan tujuan banyak org.

      Delete
  3. Iya kadang saya iri dengan orang seumurku yang sudah mampu melahirkan buku, sedang saya belum bisa apa - apa. semoga saja saya punya kemampuan untuk itu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iri sekaligus bsa di jadikan sbg sebuah motivasi, intinya sya sih bsa dan mau belajar sma siapa saja. Gak ada batasan apapun selagi itu msh di nilai sbg sesuatu yg mempersiapkan kemanfaatan.

      Delete
  4. Dengan tulisan kita akan memperpanjang usia kita [ dikenang orang lebih lama]. Semoga kita bisa membuat tulisan yang membawa kebaikan bagi semua yang membacanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. sepakat teh, hehe. Mungkin dgn tulisan kita bsa memperpanjang usia nama kita, atau bagian dari warisan buat anak cucu kita nantinya. teruslah menulis :)) karena dunia sudah menawarkan begitu banyak bahan utk di tulis..

      Delete
  5. apa yang akan orang ingat setelah kita tak lagi di dunia ini? Semoga tak ada yang diingat kecuali kebaikan yang telah kita kerjakan, salah satunya melalui tulisan. Insya ALlah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga saja mas abi, pada awalnya kita hanya punya tujuan utk menulis dan menulis, kalo ada manfaat buat org lain pada akhirnya. itulah bonus kita yg sudah menulis yg di lakukan atas dasar tujuan yang baik. semoga karya abi yg sudah di bukukan bsa menjadi dasar tujuan banyak teman lain, untuk apa kita menulis?

      Delete
  6. Pramoedya bahkan pernah berkata, "Orang boleh pintar setinggi langit. Tapi, jika ia tak menulis, maka ia akan hilang dari sejarah dan oleh waktu."

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul banget hehe... seorang Pramoedya adalah bukan siapa siapa kecuali seorang yg sudah pernah menulis, tapi namanya hingga kini msh berumur panjang.

      Delete
  7. berusaha menulis sesuatu yang bisa bermanfaat untuk banyak orang mungkin bisa di bilang sebagai jejak karya seorang blogger ya, semoga kita bisa demikian ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin salah satunya, nulis curhat atau apapun kalo sudah di dasari atas niat baik sih mudah2an bsa punya manfaat bagi yg membacanya :)

      Delete
  8. berusaha sekerasnya biar dikenang :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. biar di kenang sih gak juga haha minimal bsa menjadi warisan buat anak cucu kita kelak. nulis ya nulis kadang tergantung isi dari tulisanya kaya gimana :)

      Delete
  9. ya bener mas berbuatlah walau sekecil apapun yg kelak bermanfaat juga tuk org lain,,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. sedang di biasakan dari sekarang mas, mudah2an, dan tdk hanya pada kegiatan menulis saja sih sebenarnya.

      Delete
  10. waduh aku malah ga pernah mikirin warisan
    pokoke nulis buat diri sendiri doang
    buat lepas unek-unek
    ini kali ya yang disebut karya tiada arti...?

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya, itulah, tdk semua org harus sama mas buat tujuanya masing2... hehe yg konyol bodor kadang enak jg buat ngilangin stess yg ngebacanya. salam buat bueee :)

      Delete
  11. iyah tentunya berusaha yang di tinggalkan adalah kenangan yang baik, biarpun bukan dalam bentuk tersirat seperti sebuah buku dan lainnya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. sederhananya kita punya tujuan yg baik dlm menulis, hasilnya biar mengikuti dari belakang.

      Delete

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More