Misteri Sebuah Kardus


Kemunculan dan kehadiran kardus kecil yang tergeletak di pinggir punggung jalan, membuat semua orang yang sudah lewat dan melihatnya, mendadak muncul punya pertanyaanya masing masing. Itu kardus punya siapa? Itu kardus isinya apa? Atau yang terlalu menaruh kecurigaan lebih: jangan jangan kardus itu berisi bom?? Semua orang yang sudah melintasi pinggang jalan tadi mendadak menghadirkan pertanyaan sekaligus penasaran. Hingga pada suatu ketika ada seorang pejalan kaki yang melintas di jalan tersebut kedapatan dan kebetulan menemui kardus kecil yang terserak di pinggir jalan. Di sinyalir kardus itu milik orang yang sedang lewat kemudian terjatuh tanpa sepengetahuan sang pemiliknya.

Seorang pejalan kaki tadi tidak serta merta kemudian mengambil kardus yang sudah ada di depanya. Ia lantas tengok kanan kiri dulu, sekilas mencoba mengamati bentuk kotak berwana cokelat muda tadi, kadang punya perasaan senang, terkadang timbul punya rasa takut juga--kalau kalau isi di dalam kardus tersebut bisa membahayakan dirinya sendiri. Ia memberanikan diri hingga niatan untuk membukanya bisa di lakukan, dan, ternyata kardus itu cuma kosong alias tidak punya isi. Kardus itu di kembalikanya lagi di tempat semula.

Sang pengendara motor pun lewat, mendapati kardus yang sedikit menggangu para pengendara motor lainya membuat hatinya tergerak untuk memindahkanya sekaligus ingin membukanya, siapa tahu isi dari kardus itu adalah serupa barang yang bernilai harta. Tidak perlu tengok kanan kiri dulu iapun langsung membukanya, dan ternyata kosong. Kardus itu di kembalikan lagi di tempat yang sedikit minggir dari badan jalan.

Orang ketiga yang kedapatan menemui kardus misterius tadi adalah seorang pengemis, ia menyambangi setiap ruko dan toko untuk mengharap belas kasihan orang lain, hingga di pertemukan pada sebuah kardus kecil saat di mana ia mau meneruskan perjalananya menuju ruko ruko lain. Di bukanya kardus itu, dan ternyata kardus itu tetep saja kosong. Sang pengemis meninggalkanya tanpa mau peduli kardus itu punya siapa. Karena yang ia cari adalah uang dan makanan.

Untuk yang kesekian kalinya kardus itu menyisakan pertanyaan dan penasaran banyak orang, tidak terkecuali dua pemuda pengamen jalanan. Keduanya saling berebut dan berharap isi dari kardus itu adalah sebuah barang yang cukup berharga. Rasa penasaran kedua pemuda itu cuma bisa di jawab dengan perasaan sedikit kecewa. Karena setelah di bukanya kardus itu dengan hati hati, dan ternyata tidak mendapati apa apa. seperti yang sudah di alami oleh tiga orang tadi.

Kardus itu tetap utuh dan berbentuk seperti semula, hanya saja kali ini kardus itu agak sedikit ringsek karena sudah berkali kali di buka dan di periksa oleh empat orang tadi. Dan orang yang kelima yang berhasil mendapati kardus misterius tersebut, adalah seorang pemulung. Ia nampak lelah karena sedari pagi cuma mendapati beberapa barang rongsokan saja. Begitu menemukan kardus utuh di pinggir jalan, ia juga sama dengan beberapa orang sebelumnya yang di hinggapi rasa penasaran ketika harus di pertemukan dengan sebuah kardus yang nampak kelihatan punya isi. Seketika si pemulung ini mencoba membukanya, begitu kardus ini sudah terbuka, ia langsung bersujud simpuh tanda terimakasih sebagai perwujudan dari sikap rasa sukurnya, bahwa rejekinya sudah ia genggam sekarang. Sudah ia dapat dari sisa sisa yang di anggap oleh orang lain sebagai barang bekas.

Mungkin bagi keempat orang tadi, kardus kosong tetep saja kardus yang tidak mempunyai manfaat apa apa. Tapi bagi pemulung, kardus bekas adalah bagian dari memperpanjang jalan rejekinya, sekaligus penyumbang dan penyambung hidupnya.

Semua orang tidak melulu punya penilaian dan perlakuan yang sama pada sebuah kardus tadi, ada saatnya bagi kardus bekas ini mendapat perlakuan yang spesial dari orang lain. menganggapnya, bahwa kardus itu punya nilai yang cukup mahal untuk di jual. Begitu juga ketika orang lain harus menilai kita, bersikap sama kita, dan memperlakukan kita. Tidak semua orang menganggap kita adalah biasa biasa saja dan gak terlalu penting. Saya masih percaya, dan berkeyakinan; selama kita masih bersikap baik dan berbagi dengan banyak orang, selama itu pula kehadiran kita masih layak dan pantas untuk di butuhkan oleh orang lain.






14 comments:

  1. Wah, jadi nggak kecil hati lagi..
    Pasti ada orang yang menganggap kita "penting" bagi mereka. Minimal keluarga, lah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya, minimal bsa memberi kepercayaan diri dan semangat baru; bahwa kita masih bsa memberi manfaat dan di butuhkan oleh org lain.

      Delete
  2. Wahhh sip sippp xD
    Penting memang relatif ya... :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. benar sekali teh unnaa, penting utk di ingat sebenarnya kita punya sisi terbaiknya utk bsa memberi manfaat bagi org2 sekitar. :D

      Delete
  3. jadi pendapat dan pandangan orang berbeda2 ys

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul, org akan memperlakukan berbeda jika punya kepntingan yg berbeda juga.

      Delete
  4. Replies
    1. terimakasih udah mau mampir dimari :) salam

      Delete
  5. setiap orang memang mempunyai perbedaan pendapat satu sama lain,tapi yang terpenting adalah menghargai & menghormati pendapat orang lain itu yang jarang atau bahkan tidak ada dinegeri ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. padahal beda pendapat itu wajar ya, agar bsa membuka lubang untuk bsa di tutupi...

      Delete
  6. sebuah filosofi yg indah. Belajar bijak n tak meremehkan sesuatu atau orang lain. Apa yg kita lihat remeh kadang ternyata lbh bernilai.

    Btw, jadi ingat para pemulung yg datang tiap pagi saat aku tinggal di ruko sentra bisnis. Sungguh trenyuh...saat melihat mereka bergembira tiap menemukan kardus di bak sampah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mbaak, terkadang tdk sedikit orang untuk menilai orang lain itu hanya mengambil sampel pada pengamatan sekilas, artinya baru kenal sebentar sudah menilai org lain dgn alasan2nya. Pdhl, sekalipun orang itu nampak bodoh ada baiknya kita bsa menilai org tsb dari sisi yg lain...

      Delete
  7. I like this quote, "Saya masih percaya, dan berkeyakinan; selama kita masih bersikap baik dan berbagi dengan banyak orang, selama itu pula kehadiran kita masih layak dan pantas untuk di butuhkan oleh orang lain." :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. mbak anaz juga tentunya, kehadiranya di dunia maya msh sangatlah layak untuk di butuhkan oleh banyak orang hehe.. Tanya tuh sama anak anak maluku yg sudah kena dampaknya langsung :D

      Delete

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More