Terdiam, hanya isi yang bisa menghebatkan
Itupun cuma sekumpulan pertentangan antara keputusan iya dan tidak.
Mata hanya bisa menatap lurus tak bermaksud
Tak pernah mampu mengunyah nyali
Sesekali berkedip
Mensyairkan kehendak tanpa bertindak
Bibir hanya bisa menimbun sepotong keinginan
Melumat yang bukan ingin di buat
Menyimpan sarat sarat tujuan
sedikit melaksanakan, tanpa menuntaskan
Ragu, jejakmu memikul langkah yang mulai berat memangku kiblat.
Di separuh jalan panjang
Memutar kehausan yang sering sering
membiaskan yang sudah pantas, menggandakan yang sudah tunggal.
Aku di persimpangan jalan
Tak ada kawan yang menuntun jalan
Hanya lakumu yang membawaku, laku yang benar benar tak bisa membasuh malu.
Mana ragu itu? titipkan saja pada dalamnya kantong para benalu
Enyahkan dan tinggalkan ia
Sampai suara suara itu memuntahkan firman berayat jelas....
Posted :
Indramayu, 31 juli 2012 (Rm-Yf)Sumber gambar dari sini
ragu ragu sih memang bawaan manusia dari sononya
ReplyDeletekalo ga punya dilema, tar hidup jadi ga asik dong
terlalu lurus bro...
hehe iya sih... tapi kalo ragu2 terus kita akan ketinggalan kereta hehe lg belajar nulis puisi
ReplyDelete