Hanya sebatang
Satu bilangan
Tegap memajang
Dan telanjang
Yang meniup garang dalam terang
Yang teronggok kokoh dalam ruang
Yang melawan alam di samar bulan
Maksud ia melempar arti
Meski hanya membasuh sepi
Dalam sepotong jari jari
Pantang takut meleleh mati
Ia tandang merahkan malam
Mencumbu malu ke hulu bintang
Tertatih di tamu angin
Lenyap punah mengancam usia
Bukankah usia aku begitu cepat
Kata api, di badan lilin
Dalam lirih ujarnya yang di ikat sepi
Hanya sebatang
Memangku firman Tuhan
Hanya telanjang
Nyalamu menitipkan pesan
Memberi terang siapa insan
Kumandangkan malam
Membesarkan nyala kunang kunang
Sungguh manfaatmu beribu ribu
Meski tubuh terpaku satu
Setelahmu di gilir mati
Terangmu mengabadi
Manfaatmu tak punya jeda untuk di hitung
Meski kata para mereka...
Badan bulatnya gemar mematung
Hanya sebatang
Satu bilangan
Dan telanjang
Titipan nyalanya...
Membungkus pesan ke langit surga
gambar dari google
puisi yang abstrak namun sarat makna, sekilas tersirat pesan bahwa dalam hidup yang sesaat ini kita harus menjadi berguna walau sering di anggap remeh...
ReplyDeletegaya tulisan mu asyik sob...
kerenya bisa buat puisi :)
ReplyDeletesound great..
ReplyDeleteasyiklah yah, klo bisa berbicara dlam bahasa makna. :)
assalamu'alaikum, Kang....
ReplyDeleteSebelumnya minal 'aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin ya, Kang. :D
Salam hangat selalu.
hmm, sudah baca ini di FB
ReplyDeletetapi belum bs menangkap yack, hehe... maklumlah gak bgitu ngerti dg puisi yg banyak pake kata2 khiasan :)
eh, btw... km apa kabarnya? lama euy sy gak main kesini
Syairnya begitu OK punya. saya memperhatikan kalimat atau suku kata belakang kalimatnya sangat runut.
ReplyDeletenice poem...thanx
ReplyDelete