Menuju Manusia Pilihan Tuhan



Mungkin ada yang tidak begitu membanggakan dengan sejarah terlahirnya saya di dunia ini, bukan saja karena alasan atas sekumpulan ketidak baikan saya yang terus di tabung, tak terhitung. Tidak juga karena alasan atas beberapa kekecewaan saya terhadap diri saya sendiri. Namun ada hal yang lebih kuat menyodorkan beberapa alasan atas semua yang sudah saya lewati sampai di pertemukanya kembali dengan hari ini, artinya saya tidak cukup mampu untuk sekedar bisa menaburkan benih benih kebaikan yang " Harumnya " bisa menularkan manfaat bagi banyak orang.

Lagi, seperti sudah terputus pada nyala pikiranya sendiri, mendadak tema menu menu kebaikan yang dulu sempat singgah gagah di eja mata dan pikiran, entah kenapa dengan sendirinya perlahan hilang. seperti dahan yang tidak cukup mampu menahan rantingnya sampai berusia lama, atau seperti ada sesuatu yang lepas dari genggaman. Entah karena menggunakan alasan apa yang sepertinya sudah menjadi barang lama sebagai bukti pembenaran atas ketidakmampuan saya.

Pada awalnya, sesekali saya punya sekumpulan nyali untuk bisa membunuh semua yang sedang menghadang jalan tujuan baik saya, mereka menggunakan dengan berbagai atribut atribut menyesatkanya. Namun pada akhirnya tinggal menyisakan nyali itu tersandera di ujung ucap, dan niat. Hanya bisa meniatkan dan memberanikan lewat_ kata_ tanpa mampu mengkonversi nyali tadi menjadi buah nyata yang dulu pernah di petuhkan lewat niat dan keinginan yang kuat.

Terkadang, sebegitu besarnya keinginan yang sudah sempat saya pesankan, tanpa meminta izin datang lebih dulu musuh musuh itu akan terus berusaha mengganggu. mungkin jika suatu waktu saya berusaha bisa berbuat untuk tujuan berbagi dengan orang lain, ada saja keinginan lain yang yang sifatnya bisa menghambat dari tujuan awal saya semula. Atau barangkali jika kesempatan lain__ saya ada niat besar untuk mengebiri semua bendera bendera toghut, dan berusaha menuangkan sisi sisi ibadah saya untuk fungsi dan tujuan saya sebagai manusia yang ber-Tuhan-- bisa saja ada musuh berikutnya yang mampu menawarkan berbagai macam menu lain yang sekiranya bisa mengalihkan pikiran dan sekumpulan niat baik saya. Ahh, barangkali saya sedang di berikan proses pembelajaran untuk di didik menjadi lebih dewasa dalam menyikapi tanggung jawab saya sendiri sebagai manusia yang berusaha patuh terhadap Tuhan-nya.

Dan mungkin saat sekarang, saya mencoba menabung beberapa keyakinan untuk lebih percaya lagi dengan yang namanya proses, Proses untuk menjadi lebih dewasa dalam membentuk kualitas hidup saya sendiri, khususnya dalam membangun pondasi menuju pribadi yang tidak saja punya hubungan baik dengan Tuhan- nya, tapi juga punya hubungan baik dengan manusia lainya. Habluminallah- Hablumminannas. Dan proses untuk menjadi pribadi yang bisa membangun keimanan saya sendiri menuju pada fase yang mendekati ridho Tuhan, pribadi sebagai manusia manusia pilihan Tuhan. Jalan ke arah situ, saya yakin untuk bisa meraihnya butuh akan sebuah perjalanan dan perjuangan yang membutuhkan proses lama dan panjang. Mungkin dari situ nantinya saya akan menjadi tahu; jalan mana saja yang harus saya pilih dan jalan mana saja yang harus saya tangguhkan. Karena semuanya mungkin akan menyajikan dan menghadirkan dengan sesuatu yang tidak pernah sama. Tinggal peran dari saya untuk bisa mengambil yang terbaik bagi saya sendiri merujuk dari pengalaman saya sebelumnya dalam menentukan pilihan. Karena tujuan hidup juga adalah pilihan.

Gambaran untuk menjadi manusia manusia pilihan Tuhan sudah di contohkan dan di ceritakan lewat kisah kisah teladan para tokoh pada masanya sahabat rasul, harusnya saya bersyukur karena apa apa yang harus saya pesankan lewat semua tindak tanduk saya mengharuskan saya untuk berkiblat sama para suri tauladan. Yang selalu mengajak kita untuk menebarkan benih kebaikan di pelataran bumi yang Tuhan titipkan. sekaligus yang Tuhan pesankan, bahwa bumi ini adalah tugas kita untuk menjaga, untuk keberlangsungan pada tujuan dasar dari hidup itu sendiri. Menjadi manusia manusia pilihan Tuhan. Semoga.





## RM/YF
## Sumber gambar dari google

24 comments:

  1. tulisan yang inspiratif mas,

    salam kenal ya mas ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal juga, terimakasih sudah singgah di mari... salam ukhuwah yg tak berkesudahan hehe..

      Delete
  2. Semoga kita bisa menjadi manusia-manusia pilihan, yang mengajak diri sendiri dan orang lain untuk menebarkan benih-benih kebaikan dan perbaikan. Amin.
    Sebuah renungan yang mengingatkan saya pada tema-tema kebaikan yang gagal berbuah jadi kenyataan. Saling mengingatkan,menguatkan dan mendoakan, Mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga mas, ladang ibadah bsa di dapatkan dimana saja, termasuk utk saling mengingatkan, menguatkan dan mendoakan. salam :))

      Delete
  3. semoga kita juga menjadi manusia pilihanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. insya Allah jalan ke arah situ msh di bukakan, semoga buuu :D

      Delete
  4. Setiap orang pasti melewati proses untuk kematangan jiwa. Semoga mampu tumbuh menjadi dewasa seiring menuanya raga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mudah mudahan mas, karena sesuatu yg bsa mengantarkan utk menjadi lbh dewasa adalah lipatan proses,, salam ukhuwah

      Delete
  5. Saya rasa semua orang akan mengalami hal yang sama Kang. Saya juga merasakan dalam setahun terakhir ada kesulitan menerjemahkan yang terpikir dan yang terlintas. Padahal, saya sendiri sudah pernah menyimpulkan, bahwa ketika pikiran dan sandaran kita mulai menjauh dari Nur illahiah, maka jalan kemudahan untuk memberatkan makna perkataan dan tulisan ada semacam rintangan. Dan sebaliknya ketika suasana hati dan cinta kita terus bersandar pada Alloh Ta'ala dan terus mendekat denan segala upaya, maka kebanyakan tanpa kita sadari panca indera kita memancarkan segala kebaikan dan dengan sangat mudah mengimbaskan kemanfaatan.
    Wallohu'alam

    ReplyDelete
    Replies
    1. sepakat dan sependapat kang, tdk ada yg bsa menyediakan tempat utk jiwa yg lelah selelah lelahnya. kecuali bersandar pada Illahi robbi... terimakasih kang utk silaturahminya, semoga di beri kemudahan utk segala urusan.

      Delete
  6. aku ga mau kepilih ah
    mikir enaknya sih iya
    tapi bebannya itu yang berat banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. sangat berat mas hehe tapi bukan berarti tdk bsa di angkat, karena yg berat berat harus segera di angkat insya Allah menyelipkan manfaat.

      Delete
  7. tidak ada yag sia-sia atas penciptaan segala mahkluk dijagat ini ya sob, meskipun toh barangkali hanya sekedar nyamuk yang dimata manusia ini hanyalah sekedar biang penyakit, padahal dengan sakit itulah manusia dapat peringatan agar kembali kejalan selaras, manusia pilihan hanyalah manusia dengan posisi optimal kemanfaatannya terhadap makhluk yang lainnya, semakin bermanfaat berarti tingkat keterpilihannya semakin tinggi (bukankah : khoirunnas anfaulinnas)

    ReplyDelete
    Replies
    1. sepakat, betul sekali mas.. terimakasih sudah melengkapi tulisan saya hehe.. salam

      Delete
  8. /Mmm. btw bagus bgt kata2nya..
    mantap blognya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih, terimakasih juga sudah mampir disini :)

      Delete
  9. Menjadi manusia manusia pilihan Tuhan. Semoga, Amin.
    salam kenal ya mas,

    ReplyDelete
  10. mendadak ingat petuah dosen jaman kuliah.
    "jangan pernah berorientasi hasil tp belajarlah untuk lebih menghargai proses"

    yah, sejatinya perjalanan itu proses bukan tujuan. maka berbahagialah yang bisa memetik hikmah dari setiap proses / perjalanan hidupnya.

    ReplyDelete
  11. ya Alloh Tambahkan keimanan kita, sagar kita termasuk menjadi manusia-manusia pilihanMu .. aamiin ....

    ReplyDelete
  12. Replies
    1. terimakasih sudah mau nengok dimari... salam kenal ya

      Delete

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More