Bahasa Indonesia Dan Kita



Bahasa adalah sekumpulan kata yang mampu mepersatukan sekumpulan anak manusia, seperti kita. Ya, kebutuhan akan pentingnya bahasa tidak lepas dari tuntutan pada terus majunya peralihan sesi peradaban, sekaligus sebagai alat untuk kebutuhan yang titahnya antara lain buat mempersatukan semua anggota komponen bangsa dan negara. Termasuk indonesia sendiri yang sudah memproklamirkan dan menasionalkan bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan negara indonesia. Simbol dari negara yang di lingkari pulau pulau dari sabang sampai merauke.

 Negara kita tercatat memiliki begitu beragam banyak bahasa. Negara yang sudah di bentang banyak pulau, di bedakan banyak suku, adat, budaya dan agama, dan semuanya adalah bagian dari jejak jejak perjuangan yang mengantarkan pada terlahirnya kemerdekaan buat semua warga negara indonesia, yang semuanya sudah terikrar lewat sumpah pemuda. Yang mengaku dengan berbahasa satu, yaitu bahasa indonesia. 

Bahasa indonesia yang sedianya sudah masuk sebagai identitas dari sebuah bangsa, barangkali manfaatnya sudah banyak di rasakan. Terlebih ada begitu banyak pengaruh positifnya bagi keberadaan kita di ruang alam merdeka. Salah satunya menjadi alat pemersatu semua penduduk negri. dari bahasa pula cara berpikir kita menjadi sedikit maju setelahnya melewati banyak dekade. Karena bahasa selalu mengantarkan pada setiap kebutuhan anak bangsa, yang ingin merdeka dari semua bentuk ketertinggalan.

 Bahasa indonesia juga di rasakan punya manfaat lebih buat diri saya pribadi. salah satunya, yang sudah bisa mengantarkan saya menjadi seperti sekarang, setidaknya saya menjadi sedikit tahu bagaimana saya menulis menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar, saya juga sedikit punya kemampuan bagaimana bisa berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan bahasa indonesia yang bisa di pahami banyak orang, dan saya pikir; bahasa itu bisa menyederhanakan sesuatu yang dulu di anggap masih jauh dari kata paham dan tidak mengerti.

 Kebetulan, saya sendiri di rumah dalam keseharianya tidak melulu memakai bahasa indonesia, alias lebih sering memakai bahasa jawa. Di tengah situasi seperti itu, saya menjadi tersadarkan akan pentingnya bahasa indonesia. Untuk itu perlu kiranya buat saya untuk bisa berbuat lebih guna memaksimalkan kebutuhan saya sendiri dalam menuangkan misi tentang bagaimana belajar bahasa indonesia dalam porsi yang yang seharusnya. Untuk hal hal tertentu, sampai sekarang pun saya selalu membiasakan untuk memakai bahasa indonesia, baik untuk keperluan menulis di blog, di twitter ataupun di media sosial lainya. Bahkan tidak jarang pula saya malah lebih nyaman memakai bahasa indonesia ketika berkirim sms dengan teman yang keseharianya lebih sering memakai bahasa jawa. Itu lebih pada punya tujuan agar tulisan saya bisa cepat di terima dengan cukup pakai pemahaman yang sederhana.

 Bahasa indonesia adalah bahasanya kita, bahasa ibu dari semua bahasa yang ada di seantero indonesia. Jadi sudah sewajarnya saya lebih termotivasi untuk bisa mempelajari lebih jauh lagi bagaimana bisa menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar, baik ketika bahasa itu di terjemahkan lewat lisan, maupun ketika bahasa indonesia itu harus saya tuangkan lewat media tulisan. seperti menulis artikel sekarang, yang sudah saya coba dengan mengemas bahasa se indonesia mungkin.

 Kapan saya bisa berbahasa Indonesia? Untuk pertama kalinya saya kenal bahasa indonesia itu ketika saya masuk Sekolah Dasar atau Taman Kanak- Kanak, maka tidak haren jika apa yang sudah saya dapat dari semua ilmu yang sudah saya ikat semuanya berawal dari peran bahasa indonesia. Sejatinya bahasa indonesia itu pula yang secara tidak langsung mampu membawa sekaligus membangun pada diri pribadi saya menjadi lebih dewasa. Meski masih ada banyak faktor lain yang kesemuanya bisa saling menyempurnakan lewat beberapa peran yang tdak selalu sama.

 Saat masuk Sekolah Dasar, pada umumnya kita sudah di wajibkan dan berikan materi pelajaran bahasa indonesia, meski hanya sebatas pengenalan ataupun pembelajaran bagaimana bisa membaca dan menulis dengan kerangka yang benar. Ketika kita memulai mendapatkan materi pelajaran lain, bahasa indonesia itu akan mengantarkan pada porsinya untuk kebutuhan masing masing murid dalam menterjemahkan apa yang sudah di sampaikan oleh para gurunya. Laksana nyawa yang memberi usia lama untuk semua para manusia, bahasa indonesia selalu menjadi kunci dari terlahirnya komunikasi yang baik antara murid dengan gurunya, ataupun ketika komunikasi itu terbentuk antara murid dengan materi pelajaranya.

 Tapi fakta menyuguhkan hal lain, seiring makin mudahnya kebutuhan kita akan mendapatkan akses internet, seiring dengan meluasnya peran media dalam mempengaruhi kehidupan berbangsa dan negara, Akhir akhir ini bahasa indonesia seolah sudah TERJAJAH oleh bahasa asing yang di nilai atau disikapi oleh sebagian orang sebagai sesuatu yang punya nilai gengsi dan gaul. Ada yang beranggapan, rasanya orang akan kelihatan lebih cerdas jika di tengah pidatonya ia selalu menyelipkan kata kata dengan di bumbui sedikit bahasa asing, seperti halnya para pejabat negri ini yang seringkali muncul di layar televisi. Padahal tidak semua orang akan mengerti maksud dari apa yang sudah di sampaikan setelahnya pemakaian bahasa asing tersebut. Contoh lain kian banyak pada apa yang sering terlihat di media sosial facebook, mungkin mereka beranggapan akan lebih terlihat gaul jika menulis kata " Boring " dari pada kata " Bosan ". Atau barangkali orang akan lebih kelihatan keren jika memakai kata bijak-- dalam bahasa inggris-- dari pada mengharuskan pada pemakaian bahasa indonesia asli.

 Bahasa indonesia juga faktanya seperti sudah " terkontaminasi " oleh bahasa bahasa baru yang kadang tidak mengartikan yang seharusnya. Seperti yang pernah di pakai oleh Syahrini dengan " Sesuatunya ", sampai sekarangpun saya tidak pernah mengerti maksud dari tujuan pemakaian kata Sesuatu itu untuk keperluan sebuah kalimat yang punya tujuanya seperti apa. Bahkan terkadang sama sekali tidak nyambung dengan maksud dari tujuan kalimat itu sendiri. Itulah jika sebuah bahasa baru sudah menjadi budaya di kalangan anak muda, tidak lagi masalah selama orang yang mereka ikuti adalah seorang artis terkenal, meski bahasa itu sendiri harus berbenturan dengan kaidah bahasa indonesia yang sebenarnya, mereka tetap akan mengikuti. Barangkali Sebuah hal yang tidak melulu kita anggap sebagai kewajaran. Beberapa fakta di atas, mungkin di nilai tidak sebangun dengan apa yang sudah di cita citakan dulu lewat isi inti dari tercetusnya sumpah pemuda.

 Untuk lebih peduli lagi dengan bahasa indonesia, sebagai warisan yang sepatutnya untuk terus kita jaga. Mari kita pulihkan tentang kesadaran pada bagaimana kita menjaga bahasa indonesia dari kemungkinan terkikisnya sebuah makna yang jauh dari makna bahasa indonesia itu sendiri. Minimal kita bisa membiasakan pada pemakaian bahasa indonesia dengan kata kata atau istilah yang sudah di bakukan. Bahasa dan kita senantiasa akan mengantar pada keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mari budayakan dan membiasakan dengan menempatkan bahasa indonesia sesuai pada porsinya.


Tulisan ini di ikutsertakan pada lomba penulisan di kompasiana

6 comments:

  1. semoga sukses dengan lombanya ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih mbaak, hanya ikut berpartisipasi aja guna memeriahkan dlm rangka bulan bahasa (oktober). salam :))

      Delete
  2. Saya salut kepada mereka yang lancar berbahasa asing, tapi saya lebih salut kepada mereka yang bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, termasuk memilih bahasa yang tepat di tempat dan situasi yang tepat. Dan saya sendiri jelas masih harus belajar dalam berbahasa yang baik dan benar, baik bahasa Indonesia terlebih bahasa asing.

    Semoga tulisan ini sukses di kontes, Mas.

    ReplyDelete
  3. terimakasih mas, salam buat sabilah :))

    ReplyDelete
  4. Saya sempat bikin draft utk lomba ttg Bahsa Indonesia ini, tapi mangkarak sampai sekarang deh..

    Gudluck ya..semoga Bahasa Indonesia makin jaya

    ReplyDelete
  5. kalau bukan kita siapa lagi yang bisa melestarikan bahasa Indonesia

    ReplyDelete

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More