Kanjeng Rasul





Wahai, Ya Rasul,
Figur seorang lelaki yang selalu lembut hatinya, apakah yang di rasakan oleh hati-mu, ketika tahu alasan apa yang kemudian banyak dari sebagian umatmu yang tidak lagi mencintaimu. Atau sekedar mengingat-mu. Karena kami tahu, bahwa kecintaan-mu pada umat-mu melibihi dari yang pernah kami percayakan sebagai rasa cinta yang biasa. Karena yang luar biasa hanya ada pada cinta kepemilikan-mu, lelaki yang cintanya tak mampu di tandingi. Seperti engkau menatap Aisyah dengan caramu dan matamu yang sarat akan cinta.


Wahai Ya Rasul,
Lelaki yang selalu membawa lentera lentera ilmu. jika kami tak sempat meminta izin terlebih dahulu, biarkan ajaran dan anjuranmu menjadi pendamping kami dalam usia perjalanan kami yang makin dekat dengan batas usia kami. Di sepeninggal-mu kami banyak keliru. dengan Ilmu-mu, kami harap bisa membantu dalam setiap sujud kami yang masih jauh dari kata khusyu. Untuk melunasi kerinduan menemui-mu.


Ya Rasul,
Wahai lelaki yang panjang doa doa malamnya. Jika kemudian engkau tidak pernah tahu, dengan usia dan isi dari serangkaian malam malam yang sudah kami singgahi. Berikan kami sebarisan kisah kisah kebaikanmu yang lain. Setidaknya ada harapan untuk kemudian bisa kembali, dan kembali merindukan-mu. Merindukan lelaki yang waktunya habis untuk mengingat Tuhan sepanjang malam.


Ya Rasul,
Duhai yang hatinya selalu punya ribuan cahaya. Nurun fauqa nurin. Jika kisahmu di ulang beribu ribu tahun setelah kepergian-mu. Maka, kami akan merasakan kebahagiaan yang luar biasa sama dengan apa yang pernah di rasakan oleh kisah para sahabat-mu dulu. Saat hari harinya selalu dekat dengan sosok kepribadianmu yang begitu mulia, berilmu dan senantiasa tak pernah padam di lenyap zaman.


Wahai, Ya Rasul,
Lelaki yang sebagain waktunya di habiskan untuk ibadahnya. Adakah kemudian kami mau meniru-mu untuk sebuah urusan ibadah-mu. Walopun kami merasa sadar akan hal itu, bahwa kami tak sepantasnya untuk di bandingan dengan segala kelebihan-mu. Karena dengan merindu-mu, Niscaya selalu ada harapan untuk bisa menirumu dengan seluruh kelebihan-mu. karena sebuah rasa cinta yang melahirkan sesuatu yang luar biasa, adalah semata karena bukti kami tak bosan bosanya mengagumi-mu.


Wahai, YaRasul,
Lelaki yang memiliki hati terjaga suci. Jika kehilangan-mu sekarang adalah sesuatu yang bisa di jelaskan dengan lisan, maka hilangnya rindu kami kepada-mu adalah sesuatu yang tidak mudah untuk menjelaskan. Karena rindu kami selalu hadir berabad-abad. Ya, rasul.. Lelaki yang paruh usianya menabung banyak kebaikan. Jadikan rindu kami menjadi satu pesan pada datangnya sebuah keyakinan, yakin jika pada masanya nanti kami akan bisa menemui-mu. Di surga kepemilikan Tuhan-mu, Tuhan kami.


Wahai, Ya Rasul,
Jika merindu-mu adalah halal, maka ada rasa berselingkuh bagi kami jika kerinduan kami yang lain lebih besar dari isi pada merindumu ya Rasul... Satu satunya kerinduan yang menggetarkan. Jika merindumu adalah obat untuk bertaubat, semoga kesembuhan para hati kami semakin dekat dan senantiasa bisa di dapat.


Ya Rasul,
Lelaki yang di hati dan lidahnya tak pernah dusta. jika sepeninggal-mu di perjalanan kami adalah meneruskan jejak tapak perjuangan-mu. Maka kuatkan kami dalam misi yang mulia ini. Wahai, Ya Rasul.. Tidak kah engkau pernah tahu ya Rasul. Jika kisah-mu adalah serangkaian pesan yang mendamaikan, jika jalan hidup-mu adalah pesan tentang kemuliaan, jika riwayat hidup-mu adalah pesan tentang ke-Agungan, jika kepemimipinan-mu adalah pesan tentang kewibawaan seorang penjaga umat. maka segala tentang-mu adalah sekumpulan pesan yang sudah sepatutnya kami kagumi. Mengagumi seorang nabi dari segala nabi. Muhammad SAW!


Wahai, ya Rasul,
Lelaki yang seringkali memancarkan sinar kemuliaanya. Lelaki yang tak pernah berhenti memikirkan umatnya. Di paruh nafasmu yang menyisakan tinggal sedikit saja, dalam getar yang tertahan, sebelum engkau meninggalkan dunia menghadap Tuhan-mu. Engkau masih sempat memanggil semua umat-mu, seperti kami__yang paling engkau cintai. Ummatku, Ummatku, Ummatku. Itulah ucapan - engkau - di akhir dari sisa sisa nafas engkau yang terakhir. Bukti dari kesungguhan engkau yang begitu besar dalam mencintai semua umat-mu, seperti kami.


Wahai, Ya Rasul,
Jika kepergian-mu, kehilangan-mu, dan kematian-mu, adalah awal dari kesedihan yang dirasakan banyak umat dan para sahabat. Dirasa umat seperti kami juga ikut merasakan hal yang sama. Sedih, karena alasan kami yang tak sempat bertemu rasul, orang__ yang paling sempurna dari semua manusia yang pernah ada. Junjungan nabi besar Muhammad SAW.


Jika ada begitu banyak orang, yang mengagungkan nama-mu karena alasan pada rasa cintanya kepada kanjeng Rasul, Maka saya sengaja menuliskanya disini di sebabkan alasan yang sama.




--Pengagum Kanjeng Rasul--



RM/YF
Pinjam gambar dari google

10 comments:

  1. Rasul selalu dikagumi dan diteladani

    ReplyDelete
  2. Wahai, ya Rasul,
    Lelaki yang seringkali memancarkan sinar kemuliaanya. Lelaki yang tak pernah berhenti memikirkan umatnya. Di paruh nafasmu yang menyisakan tinggal sedikit saja, dalam getar yang tertahan, sebelum engkau meninggalkan dunia menghadap Tuhan-mu. Engkau masih sempat memanggil semua umat-mu, seperti kami__yang paling engkau cintai. Ummatku, Ummatku, Ummatku. Itulah ucapan - engkau - di akhir dari sisa sisa nafas engkau yang terakhir. Bukti dari kesungguhan engkau yang begitu besar dalam mencintai semua umat-mu, seperti kami.

    mudah mudahan kita jadi salah satu bagian dari umat kanjeng rasul ya.

    ReplyDelete
  3. Terima kasih ya Mas untuk pencerahan dari artikelnya semoga ini menjadi acuan hidup bagi kita.

    ReplyDelete
  4. Beliau lah utusan Allah yang harus kita teladani sepanjang masa.

    ReplyDelete
  5. setelah membaca semuanya, aku juga jadi makin rindu sama Rosulullah. nice share mass :)

    ReplyDelete
  6. aku makin menggebu2 mengaguminya sob, apalagi setelah baca tulisanmu.

    ReplyDelete
  7. dan lebih baik,jika dikagumi sekaligus ditiru perilaku beliau :)

    ReplyDelete
  8. Subhanallah..berkunjung kesini dapat pencerahan yang bagus.

    ReplyDelete
  9. Muhammad itu memang pantas di jadikan idola .
    bukannya justin bieber atau yang lainnya .
    heran sama remaja remaja muslim jaman sekarang

    ReplyDelete

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More