Menitipkan Ikhtiar Pada Siang



Pernah suatu ketika, teman saya menceritakan kisah teman-nya yang lain. Ia punya teman yang di kisahkan sebagai seorang pekerja buruh. Hasil perkawinanya dengan teman sekolahnya dulu, ia kemudian di karuniai satu orang anak. Walaupun hidup dalam banyak keterbatasan dan kesederhanaan, nampak mereka menikmati sisa sisa hidupnya penuh dengan Rasa sukur. menerima segala sesuatunya dengan sikap zuhud.

Hidup di tengah kota, tapi ia seperti tidak terbawa arus oleh hal apapun. Separuh harinya untuk bekerja, dan separuh harinya yang lain semuanya semata di dedikasikan untuk keluarganya tercinta, isteri dan satu orang anaknya. Tentu tanpa mengurangi rasa cintanya pada orang orang terdekatnya yang lain.

Harapan untuk mendapatkan penghasilan lebih, adalah sebuah harapan setiap orang. Tidak terkecuali ia, yang hampir punya kesamaan dengan banyak orang tentang bagaimana bisa membahagiakan orang orang terdekatnya dengan berusaha mencukupi kebutuhan sehari harinya. tentunya dengan ikhwal dan niat__ bagaimana bisa memenuhi hajat hidup kebutuhan keluarganya sendiri. Untuk bisa memenuhi semuanya, ia merasa sudah melakukan apa yang sudah menjadi kewajibanya sebagai seorang kepala keluarga. Yang ia sendiri tidak ingin melanggar apa yang sudah ia janjikan sebelumnya, janji sesudah ia secara sah menjadi suami dari istri yang sudah di nikahinya. Di hari bahagianya.

Di tengah tumpukan hidup yang semakin butuh akan materi yang lebih. Sebaliknya, musibah malah datang menghampiri. Satu anak semata wayangnya jatuh sakit, dan harus di bawa kerumah sakit. Tidak ada jalan lain kecuali menyiapkan uang yang tidak sedikit demi untuk kesembuhan putera kesayanganya.

Setelahnya anak itu di rawat 4 hari, sang ayah mulai memikirkan tentang bagaimana uang pengobatan yang akan ia dapat. Sedangkan sisa uang simpanan sudah menipis dan hampir habis. Jalan satu satunya adalah dengan berhutang. Namun ia tidak tahu harus minjam hutang sama siapa.

Di tengah rasa kebingungan dan kecemasanya yang terus menguasai. Ia mencoba mencari jalan keluar guna menutupi kekurangan sisa sisa tabungan, ia kemudian memutuskan untuk pinjam beberapa uang kepada temanya. Ia terpaksa harus meninggalkan anak dan isterinya di rumah sakit untuk sebuah ikhtiarnya. Ia menitipkan ikhtiarnya pada siang. Dengan bekal cintanya kepada anak, ia langsung menuju rumah temannya dengan memanfaatkan perjalanan angkutan umum.

Dalam separuh perjalananya di dalam mobil, di tengah kerumunan banyak penumpang, nampak ia sudah duduk tepat bersebelahan dengan seorang pria setengah baya dalam posisi yang tidak sama. Ia kemudian bersedia memberikan kursinya pada pria tadi. Ia pikir dirinya masih lebih kuat berdiri lama lama di bandingkan bapak paruh baya tersebut.

Setelah kemudian di niatkan untuk berdiri di dalam bus, kakinya tiba tiba menginjak selembar daun kertas. kertas itu kemudian di bacanya, Tidak ada yang aneh dengan kertas tersebut, bahkan bisa di bilang serupa koran yang berisi sebuah tulisan panjang. Tapi gambar dari kertas itu yang menarik perhatian ia untuk mengambilnya. Ia kemudian membacanya, ada paragraf yang membuat ia meneteskan air mata setelahnya di baca. " Jika memikul berat mengatasnamakan cinta dan sebuah tanggung jawab, jawaban untuk menemukan jalan kemudahan selalu hadir meski harus mencarinya dengan beratnya perjuangan ". Kalimat itu seperti punya kesamaan dengan apa yang tengah ia alami. Atau memang benar, Tuhan sedang mengirimkan pesan untuk ia sendiri. Melalui tulisan di kertas koran tadi.

Setelahnya turun dari mobil, ia tak sengaja mendapati seorang kakek kakek yang hendak menyeberang jalan. Hatinya merasa terpanggil, ia kemudian menuntunya kakek tadi sampai ke ujung jalan. Setibanya sampai di depan gang menuju rumah temanya tadi. Lagi lagi ia di pertemukan dengan sebuah ujian yang membutuhkan tentang kesabaran, keikhlasan dan tentang niat baik. Ia lalu di pertemukan dengan seorang pengemis tua, dari pesan wajahnya nampak pengemis tua itu sedang dalam kelelahan. Ia kemudian berusaha menuntunya sampai ke sebuah tempat untuk istirahat.

Akhirnya sampai juga di mana ia akan berharap sekali bagaimana keinginanya itu bisa di kabulkan. Bisa terpenuhi. Akhirnya siang itu menjadi serangkuman cerita tentang ikhtiarnya yang berbuah manis. Berawal dari niat baik, terus di hadapkan dengan deretan kejadian yang mengharuskan untuk tetap memberi pesan baik, hingga bisa menabung banyak kebaikan.

Di situlah yang mungkin menjadi nilai lebih dalam usahanya mencari kabar baik bagi keluarganya sendiri. Yaitu kesembuhan untuk anak kesayanganya. Setibanya di rumah pemangku tamu, ia layaknya seorang tamu yang hendak memberikan kabar baik. Padahal misi tunggalnya hanya ingin mendapatkan pinjaman uang. Tidak lebih. Dan kabar baik itu seperti hendak menularkan pada orang orang yang selalu memberi kabar baik. Ia kemudian mendapatkan uang lebih dari yang ia inginkan. Bahkan uang itu bukan atas nama sebuah pinjaman, tapi santunan.

Di tengah situasi yang serba cemas dengan masalah keluarganya, khawatir dan selalu di buntuti oleh waktu. Ia seperti berusaha untuk selalu menanamkan hal hal yang baik, dimanapun dan kepada siapapun. berikhtiar__ semata tidak saja pada kebutuhanya sendiri, tapi juga berusaha untuk tidak melepaskan tanggung jawabnya sebagai sesama. Meski harus di sikapinya sebagai sesuatu yang memberatkan. Dari ragam ikhtiranya yang sudah di titipkan pada siang, doa dan harapanya seperti merasa sudah terkabulkan. Anak semata wayangnya bisa kembali sehat.




gambar dari sini

10 comments:

  1. kasihan sekali anaknya semoga diberikan kesembuhan dan ketabahan bagi orang tuanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Insya Allah ada kebaikan selagi selalu menyelipkan hal hal yg baik bagi orang lain.

      Delete
  2. intinya, org yg selalu berbuat baik kepada siapa saja maka tuhan akan membalasnya dengan kabar baik pula. semoga crita di atas bukan cma fiksi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tuhan selalu ada dimana saja, tdk perlu hawatir akan semua yg sudah di janjikan oleh sang maha melihat :)

      Delete
  3. sampai panjang bacanya hheehe. .. tp tersentuh juga dgn deretan cerita di atas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih sudah meluangkan waktu membacanya sampai selesai, semoga ada kemanfaatan setelahnya selesai membaca. terimakasih :D

      Delete
  4. Jika memikul berat mengatasnamakan cinta dan sebuah tanggung jawab, jawaban untuk menemukan jalan kemudahan selalu hadir meski harus mencarinya dengan beratnya perjuangan >>>> suka sekali membacanya. Sebuah kisah yg luar biasa. Bagaimanapun kebaikan akan menghadirkan kebaikan juga. Asalkan kita tulus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya, jika ingin sesuatu yg baik maka harus di awali dengan niat baik dan tindakan yg baik pula,

      Delete
  5. terkadang saat diberi cobaan kita lupa untuk melakukan perbuatan baik lainnya, terutama saya, wew :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. tidak juga kau hehe saya juga. kita lbh cenderung memperhatikan diri sendiri ketimbang apa yg sedang di alami orang lain.

      Delete

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More