Mencari Jejak Bumi Korea

Kami berempat, yang masih terus menyisakan sekumpulan semangat…

Saya, Satudi, Sarifudin dan Dedi Mashadi. waktu itu kami sudah meniatkan hadir untuk sekedar ngumpul dan mengisi waktu sisa malamnya dalam wadah ruang ukhuwah. Di gubuk mungil tak berjendela.

Kami yang hanya berempat, malam itu sengaja duduk dalam lingkaran teras yang sama, untuk sebuah misi yang sama, tapi pada setiap bunyi serupuutan kopinya ada kesan punya aroma dan suara yang berbeda. Hehe… Sebagai tuan rumah, saya sengaja membuat empat gelas kopi dengan rasa yang tidaklah sama, namun punya citarasa yang hampir serupa, untuk mengusir rasa ngantuk sampai pagi kembali menyapa. Pagi yang dimana saya dan teman teman lainya akan mencari tahu kejelasan tentang pengumuman kelulusan EPS TOPIK 2013, atau hasil pengumuman ujian test bahasa Korea.

Buat sekedar mengisi waktu luang, kami sengaja menunggu hanya dengan di temani beberapa gelas kopi saja, plus rokok bawa sendiri sendiri, dan cemilan seadanya; seperti gurihnya kacang asin, ataupun jaburan bolu kering, sayangnya gak ada Risols sebagai makanan pendamping. Itupun jaburan belinya hasil dari patungan.. Maaf, saya mungkin bukan tipe tuan rumah yang loyal dan bertanggung jawab kepada para tamunya…Not at all, yang penting dari situ ada sikap kebersamaan yang terus kami tanam, dan lebih mau menciptakan suasana akrab, kehangatan dan kekeluargaan, karena kebetulan malam itu sempat di guyur hujan.

Di sela jeda waktu kemudian, pekerjaan menunggu kami sesekali sengaja di isi dengan bermain internet, kemudian ngobrol ngalor ngidul seadanya; kadang ke babadan, pindah jerman__terus kadang nyebrang juga ke korea selatan. Atau membincangkan sesuatu yang tidaklah serius. Di lanjutkan kemudian berbicara panjang lebar dengan tema yang tidak jauh dari hitungan angka-angka dan kemungkinan. Kemungkinan bisa lulus, atau pada hal yang paling di takutkan sekalipun, yaitu tidak lulus.. Oh noo! Karena sejak sedari awal, setidaknya kami selalu menanamkan rasa optimis lah, dan Haqqul yakin kalau semuanya bisa lulus. Itu harapan bersama, karena kami semuanya berangkat dari cita cita yg sama, dari LPK yang sama, dan dari rasa kebersamaan yang terus kami jaga. Ahh, malam itu barangkali semuanya punya perasaan yang sama, rasa sedikit hawatir untuk mencari tahu hasil pengumumanya nanti.

Dari semenjak jauh hari, kami sebenarnya sudah mendapatkan informasi yang valid, itu informasi umum, bahwa pengumuman kelulusan baru bisa keluar pada tanggal 1 juli 2013, dan berarti malam itu diniharinya sudah masuk tanggal 1 juli, itu artinya besar kemungkinan hasil pengumuman kelulusan akan keluar beberapa jam kemudian. Itulah yang saya tangkap dari info info di luar. Dengan besar harapan kami semuanya bisa lulus. Makanya saya dan teman teman sengaja standby di depan internet semalaman, bahkan sengaja harus lemburan. Yawis hayuu… jare tollone (Sarifudin)

Jika merunut dari awal, sebenarnya perjuangan kami di bilangnya sangat berat dan panjang untuk bisa menemui titik dimana akhir perjuangan nasib kami akan di tentukan, yang berawal dari masa proses pendidikan di LPK hanaman, sekaligus sesi pembekalan atau pemantapan, sampai mengikuti wajib uji kemampuan bahasa korea yang sebenarnya, yaitu sesi test di SMK Yadika bandung dengan puluhan ribu peserta lainya. Selama mengikuti proses pendidikan, praktis selama kurang lebih dari lima bulan kami di tuntut fokus pada materi yang di ajarkan para tenaga didik di LPK Hanaman… Mulai dari tahap cara belajar pengenalan huruf korea (Hangeul), merambat pada fase bagaimana belajar menulis dan membaca dengan baik dan benar, sampai pada sesi materi yang mengharuskan butuh konsentarsi dan daya ingat yang kuat, yaitu hafalan kosakata__ yang kalau bisa saya hitung kurang lebih hampir 3500 kosa kata. Kepala mblengeer itu pasti, tapi itulah mungkin cara yang dirasa cukup efektif untuk bisa membantu dan memudahkan kami dalam mengerjakan soal soal sekaligus bisa mengartikan per kalimatnya. Esensi dari tujuan belajar bahasa kan kaya gituu… Kosa kata harus di hafalin!! itu adalah mantra yang sering di katakan para pengajar. Intinya kami tinggal mengikuti apa yang menjadi kebutuhan kami sebagai peserta didik, agar di kemudian hari bisa kami ambil manfaatnya, dengan sebanyak banyaknya.

Dari serangkaian tadi, ada beberapa yang sudah di rasakan oleh kami sebagai pelengkap dari beban hutang perjuangan… Di samping harus merogoh biaya yang tidak sedikit, korban pikiran juga menjadi andil dari banyak bentuk perjuangan dan pengorbanan lain. Atau juga harus kehilangan banyak waktu, karena kami juga harus bisa membaginya dengan banyak hal lain.

Masih inget sekali bagaimana dulu saya beberapa kali harus hujan hujanan untuk bisa sampai ke sekolah, ataupun harus kejebak hujan dalam perjalanan pulang dari sekolah. Terus baru nyadar tas-nya pernah ketinggalan di masjid setelah sudah nyampai kelas juga__ adalah hal yang mungkin saya anggap sebagai kebodohan haha… atau sekedar mampir di masjid buat sholat jum’at tau-tau mau pulang helm-nya di curi orang… Mudah mudahan orang itu menjadi sadar atas apa yang sudah di ambilnya dulu. Atauu, pernah juga dompetnya ketinggalan di kios potokopian karena buru buru ngejar waktu… Itu adalah beberapa saja dari serangkaian catatan yang tidak ada penting pentingnya buat di baca. *abaikan

Tidak terasa… waktu itu sudah menunjukan tepat jam 12 malam, artinya sudah masuk tanggal 1 juli 2013 dan hari senin, dimana nasib kami berempat atau teman teman lain diluar sana sudah mulai menemui titik temu. Ingiin rasanya cepat cepat tahu hasilnya seperti apa. Apakah lulus atau tidak lulus? Apakah berhasil atau nihil? Perasaan kami berempat waktu itu di buat hawatir, takut, atau ada rasa tegang berkepanjangan karena banyak alasan. Yaa salah satunya karena itu tadi; tidak pede dengan beberapa jawabanya ketika mengerjakan soal pada waktu test di bandung tempo hari. Dari situ saya hanya mencukupkan baca Basmallah, yakin sajaa, tak henti hentinya menyelipkan beberapa butir doa dalam hati kecil saya–semoga saya dan teman teman lain hasilnya bisa lulus, karena pada saat itu sepertinya sudah menemui titik pasrah setelah semua bentuk perjuangan kami sebagai orang yang terus memperjuangkan keinginan dan berikhtiar– rasanya sudah kami bayar lunas semuanya

Ketika Labirin malam masih saja setia untuk menunggu pucuk paginya, saya dan tiga teman lain juga masih saja setia menunggu hasil pengumuman kelulusan. Hehe.. Buat ngilangin sedikit rasa tegang tadi, ada beberapa dari mereka yang sengaja mengisi waktunya dengan teparan, ada juga yang dengan asiknya mainin hape android sambil browsingan, atau ngebuka video youtube sembarangan… Sembari menunggu waktu jam 1 pagi, cuaca dingin malam itu tidaklah menyurutkan niat kami untuk kemudian buru buru segera membuka situs resmi bnp2tki, lebih pada keperluan untuk mencari tahu tentang pengumuman hasil kelulusan. Teman lain yang di luar sana juga sebenarnya banyak yang nelpon guna mencari tahu atau menanyakan tentang informasi hasil pengumuman tersebut. Intinya sama saja, saya atau mungkin orang lain serepublik indonesia yang ikut test juga sepertinya malam itu di buat ketar ketir, ada rasa takut yang terus muncul dan hadir, bercampur hawatir. tentang bagaimana nasib masa depanya masing masing.

Setelahnya kami dengan sengaja membuka halaman situs bnp2tki beberapa kali, hasil pengumuman kelulusan nyatanya belum juga keluar, pikir saya mungkin besok paginya baru bisa keluar. Huaah… Tapi teman teman saya tidak pernah mengenal kata menyerah, untuk segera mencari tahu informasi dari teman teman lainya di luar sana. Ketika saya sengaja membuka facebook, ada pesan masuk dari sodara Aghfar, teman satu kelas saya yang katanya juga sama, sengaja lagi begadang untuk menunggu hasil pengumuman kelulusan. Sampai jam dua diniharipun hasil pengumumanya belum juga keluar, perasaan tegang saya masih saja terus hadir. Muncul sebuah pertanyaan kecil; apakah memang bener yang menurut informasi dari luar kalo pengumuman kelulusanya akan di undur sampai 10 hari kemudian, itupun katanya jika kedapatan banyak di temukan praktek praktek curang seperti Joki. Tentang benar atau tidaknya informasi tersebut tidaklah terlalu menjadi soal… Intinya tetep saja kami terus coba mencari tahu, dan mencari tahu.

Saat empat cangkir kopi tidak lagi mengepul dengan wangi dan aroma pahitnya, saat yang hampir bersamaan kami berempat mulai di hinggapi rasa putus asa. Ada kabar lain kalau pengumuman kelulusan baru akan keluar pada jam 11 siangnya. Entah apa yang ada di pikiran mereka masing masing, setelah beberapa jam belum juga mengetahui kejelasan nasibnya. Tapi ya, saya terus berusaha dan terus mencoba mencari tahu buat terhubung dengan teman lain yang ada di luar. Untuk mencari tahu informasi paling update. Padahal saya sendiri waktu itu menggunakan fasilitas hape karena laptop sendiri di fokuskan untuk membuka bnp2tki.

Sejurus kemudian titik terang itu mulai sedikit kelihatan. Tiba tiba saja, Hape Androidnya Si Sarifudin (tollon) dapat pesan masuk dari temen nya yang sama sama ikutan test juga, kalau nomor test dan nama mereka berdua di nyatakan lulus. Alhamdulillah!! Tidak tahu informasinya dari mana dan sumbernya dari siapa, Kami bertiga merasa di buat kaget. Kaget kalau nyatanya pengumuman itu sudah ada. Tapi kami tidak langsung percaya begitu saja, dari situ perasaan deg degan kerap kali bermunculan. Karena penasaran, sumber SMS tadi langsung saja minta suruh di telepon, guna menanyakan keseriusan informasi tersebut. Dan, alasanya informasi itu di dapat dari temanya lagi. Informasi estafet… Jelas bingung!!, begitu tahu dan sadar kalau semuanya tidak punya nomer teman yang di maksud.

Antara percaya dan tidak percaya… karena ini adalah urusan yang maha penting, saya langsung nelpon teman saya lagi karena kebetulan dia juga lagi lemburan dengan beberapa temanya. Setelahnya saya punya inisiatif buat nelpon karena penasaran, dia membenarkan kalau pengumuman kelulusanya itu sudah ada… Dan, katanya hasil pengumuman kelulusan sudah keluar beberapa menit yang lalu.

“Mas, ente lulus.. Punya nomer test yang akhirnya 10778 kan? temen satu kelas udah saya cek semuanya, beneran lho! “.

Saya pikir omongan dia masih di anggap sebatas becanda. Tidak serius. Dari situ saya masih juga tidak percaya. Coba buru buru cek lagi di bnp2tki dan ternyata masiiiiiiihh juga belum ada. Akhirnya saya di buat bingung, rasa ingin tahunya semakin menggunung tak terbendung. nyoba nelpon dan nanya lagi berkali kali, dengan pertanyaan yang lebih serius tentunya… Dan kemudian titik terang itu mulai kelihatan, saya di suruh buru buru cepetan buka inbox lagi, dan disitu saya dapet link nya lewat pesan masuk facebook… Ternyata bukan di bnp2tki. Gilaa! Berarti selama ini kami ketinggalan informasi.

Dengan melihat wajah tegang tiga teman saya yang semakin menghawatirkan, di tambah mukanya memikul banyak sekali kecemasan, saya langsung buru-buru ngebuka link yang tadi di kirim teman saya barusan. Bismillaah cah bismillah… Dan link tersebut ternyata langsung ngedownload. Begitu tahu kalau halaman itu memang bener pengumuman kelulusan, dari situlah nafas kami berempat dalam titik terendah pada kata pasrah, Lillahi ta’aala saja… Waktu itu tidak bisa membayangkan bagaimana kalau kemudian hasilnya mengecewakan dan tidak lulus. Bismillah saja dulu… Daan, untuk membukanya, tangan saya seperti ada rasa gemetar. Dan akhirnya kebukalah lampiran halaman excel, disitu sudah tertulis dengan ribuan daftar urut nomor test beserta nama nama peserta yang telah di nyatakan lulus.

Mencari nomer test saya dan tiga teman saya yang lain, dalam daftar ribuan orang lebih yang sudah di nyatakan lulus, tak ubahnya seperti pencarian satu batang emas di tengah gundukan butiran pasir. Mata kami semuanya membaca dan mengeja dengan begitu seksama, mengamati angka-angka dan aksara, menyimak ke layar komputer untuk mencari tahu nasib dari namanya masing masing. Satu persatu kami mencari tahu, dengan perasaan tegang, selanjutnya mencari dengan berurutan. Terkadang di random bergantian. Setelah semuanya ketahuan dan sudah di pastikan LULUS, Blaassss! Isi kepala mendadak menjadi ada banyak rasa, entah barangkali saya tidak punya kemampuan untuk menyebutkanya satu persatu. Seperti ada rasa yang tidak bisa di terjemahkan dengan kata kata, Tuhan seperti sedang mempersembahkan maha besarnya.

Sepeninggal rasa penasaran itu bisa terpenuhi. Dan lulus. Masing masing dari kami merasa cukup legaaa. Terselip rasa haru dan bahagia yang tidak bisa di deskripsi-kan dengan kata-kata, Mungkin BAHAGIA yang sudah lama kami beli dengan keringat dan semangat kami sendiri… Ada banyak ekspresi, ungkapan atau reaksi atas sikap rasa bahagianya masing masing, senang bukan kepalang, Karena ini adalah pertaruhan dari sekian lama cita cita kami yang dengan susah payahnya untuk terus kami bangun… Setelah nama saya di ketahui lulus, saya seperti kehabisan kata kata, mendadak menjadi bisu, hanya menyempatkan berdialog dengan hati saya sendiri, mungkin inilah cara balasan Tuhan dalam mendengar doa doa saya yang terus saya pelihara saban hari. Sebuah kesukuran yang tak terukur dengan nilai apapun… Kemudian langkah selanjutnya saya hanya mencari nasib teman teman saya yang lain.

Ungkapan yang hampir sama juga bisa di baca dari sikap sodara udet (satudi), bedanya dia waktu itu sangat terharu sekali begitu dia tahu kalau dia lulus, wajahnya seketika melongo heran, kaget atau ada kesan seperti tidak percaya dengan apa yang sudah dia baca, kemudian udet hanya tersenyum kecut…sekilas nampak mrengut. Awalnya matanya berkaca kaca, bibirnya bergetar seperti ingin mengucapkan sebuah rahasia besar… Sambil mengucap sukur dengan nada lirih mendadak air matanya muntah keluar. Brebel. Saya tidak tahu persis perasaan apa yang ada di hati seorang udet, yang saya tau dan yang saya lihat dengan jelas dia kemudian menangis, mungkin karena saking bahagianya. Tapi entahlah, hanya udet yang tahu persis dengan bahasa hatinya sendiri. Kemudian sengaja coba saya singgung dengan menanyakan kenapa sampai bisa nangis? Udet cuma punya jawaban singkat. ” Ya embuuh ya, sotene banyu matane metu dewek rang “. Tapi congrats laah.. Setidaknya saya baru kali pertama ngelihat jagoan muasan nangis. Hehe tapi ya barangkali masih di nilai wajar, itu bagian dari sisi lain seorang manusiawi yang tidak lepas dari perjalanan rasa.

Beda lagi apa yang sudah di lakukan dedi, begitu udah ada kejelasan kalau nama dia masuk dalam daftar orang orang yang lulus, nyaris tidak ada komentar apapun, apa memang saya tidak mendengar… Ujug ujug dia langsung punya spontanitas ngambil posisi nungging, dan sujud sembari mengucapkan rasa sukurnya berkali kali. Yang saya lihat kemudian dia muter muter tidak jelas, dan saya hanya bisa melihatnya dengan beribu ribu pertanyaan. sujud ngadep ke kiblat, terus ganti ngambil arah utara, terus ganti lagi menghadap ke timur sambil mulutnya komat kamit kaya dukun _ngeburak_ setan tanpa ampun… terus muter menghadap kiblat lagi. Pikir saya barangkali dia dalam fase menemui rasa bahagianya yang luar biasa. Dengan bahasanya dia sendiri. Dan, ada kejadian lucu yang saya tangkap disitu. Saking senengnya, dengan cara melampiaskanya mas dedi kemudian merangkul sodara udet (Satudi), tanpa permisi.. Udet hanya bisa diam, dan terkesan seperti ada perasaan menolak dan risih atas perlakuan dedi yang tiba tiba merangkulnya dari belakang. “Ikiiih, kiene lagi apa apa’an kiih, ya sotene aja ngerangkul reang, mono tollon bae kuuh “. Kemudian Dedi langsung sujud lagi sampai sampai saya tidak mampu meghitungnya berapa kali. Ada beberapa kalimat yang saya ingat betul “Alhamdulillah ya Allaaah Alhamdulillah ya Allaaah”. Itu yang kerap kali di ucapkan berulang ulang oleh mas dedi dalam nada suara yang bergetar, sembari dua tanganya yang masih gemetar kemudian di lanjutkan dengan mengusap ke wajahnya berkali kali… Entahlaah, saya tidak bisa menyimpulkan seberapa besar bentuk rasa bahagianya dia setelah mengetahui kalau dia lulus.

Yang pasti semuanya larut dalam suasana kebahagiaan. Dengan cara dan tingkahnya masing masing. Semuanya punya cara yang tidak seluruhnya sama. Kalau sodara Sarifudin (Tollon) dia lebih terlihat biasa biasa saja, padahal nama Sarifudin lah yang pertama kali muncul di barisan paling atas dan terbaca dengan jelas di banding kami bertiga. cuma waktu itu matanya sedikit memerah, mukanya kelihatan sepet, itupun akibat dari kelamaan nuncep nonton goyang pantura lewat video youtube-nya. Dia terkesan tidak ada reaksi yang berlebihan, hanya saja dia mendadak sakit perut setelah tahu dia lulus, atau barangkali bisa jadi sakitnya itu efek samping dari kebanyakan minum kopi yang ternyata punya rasa pedas! cegg kuuh tuman!… begitu tahu kalau nama dan nomer testnya bener bener ada dan di nyatakan lulus, dia lantas melongo sebentar, telinganya mendadak lebar, seperti ada rasa takjub dengan dirinya sendiri. Sekali dua kali mengelus perut. pengen nangis tapi gak bisa nangis. Terus dia menelpon siapa persisnya saya kurang tahu, mungkin orang tuanya, atau orang orang terdekatnya. Yang pasti malam itu kami bertiga seperti punya perasaan yang persis sama, rasa bahagia berjama'ah, untuk sebuah cita cita yang sama, dan tujuan yang sama. Setelah kami berempat sudah bener benar di vonis lulus, kami segera mencari tahu nasib teman teman yang lain, yang tidak sempat membuka internet semalaman.

Tidak terasa, waktu itu putaran jarum jam sudah hampir mendekati titik shubuh, akhirnya perasaan kami berempat di buat legaa. Perjuangan kami selama ini seperti sudah terbayar lunas. Tidak ada kata lain yang bisa mewakili perasaan kami saat itu selain rasa syukur yang tak terukur. Rasa yang yang hanya menyisakan kesukuran kesukuran lain. Dan dunia sepertinya sedang gemar mengirimkan kabar baik buat kami.

Seperti pada sinopsis empat cangkir kopi kami, yang hanya tinggal menyisakan ampas ampasnya saja. Namun tidak dengan secangkir SEMANGAT kami, yang akan terus kami jaga dan di pelihara sampai berusia lama.

Setelah benar benar tahu kalau kami sudah lulus semuanya, atau setelah benar benar yakin kalau perjuangan kami selama ini tidaklah sia sia. kiranya kami haturkan juga rasa terimakasih kami kepada semua pihak, yang sudah melibatkan diri dalam perjalanan proses belajar kami sampai mengantarkan kami bisa lulus, yang namanya tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Kamsahamnidaa… Utamanya kami ucapkan juga rasa terimakasihnya kepada Ibuu; selaku orang yang telah berusaha mendidik kami, ibu yang telah berjuang untuk terus mensuport kami, ibu yang tidak pernah bosan bosanya menanamkan dan menumbuhkan semangat kami, ibu yang telah memberikan begitu banyak amunisi hingga kami bisa melewati fase titik perjuangan yang sebenarnya. Dan Ibu, yang semua dedikasinya telah mengantarkan kami menemukan jawaban atas filosofi hidup banyak orang; bahwa sejatinya keberhasilan itu di dapat dari tangan tangan yang tidak pernah diam untuk berjuang, dari nyala semangat belajar yang tidak pernah padam, atau dari tangan tangan yang tidak pernah lupa akan adanya keberadaan tangan Tuhan (dibaca: do’a).

Alhamdulillah.. malam itu seperti menjadi awal pertanda baik dari serangkaian kerja keras kami selama ini, sekaligus memberi jawaban atas semua doa doa kami, yang sedari lama kami himpun saban hari.

Harapanya sih semoga saja pada langkah kedepanya bisa lebih di mudahkan, Tidak ada hambatan apapun dalam melanjutkan satu paket dari cita cita kami. Pada sebuah tujuan yang lebih baik. Insya Allah. Karena perjuangan dan kerja keras kami setahunan ini, adalah nama lain dari pencarian jejak bumi Korea.




( Para tenaga pengajar LPK Hanaman)
Dari arah kiri: Pak Targono, Mas Ali, Mas Radi, Mbak Iis, Ibu Fatikhah yazidy, Mas Jamil, Pak Apip









6 comments:

  1. Panjang banget tulisanya hehee...

    Tapi, okelah.. di situ terselip banyak sekali pelajaran ttg arti sebuah perjuangan, kebersamaan atopun bagaimana memelihara semangat.

    ttp semangat lah utk mencari sesuatu yg lebih baik. semoga sukses :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wallaikumsalam...
      terimakasih untuk doanya, karena tulisan juga adalah nama lain sebentuk doa heheee salam

      Delete
  2. Semoga berhasil kawaan.
    segala sesuatu harus di awali dgn perjuangan. dan bekerja di luar negri itu tdk mudah Jendraal!!! kasahamnida

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin....
      betul, dari satu titik menuju ke titik lain adalah bagian dari proses yang mudah2an saja bsa mengantarkan sya pada tujuanya semula. mksh :)

      Delete
  3. Hmmm teman saya udah lulus kang tapi masih pending.. semoga sampean secepatnya segera budal ke negeri ginseng ya..

    Ojo lali oleh-oleh koin won hehehe

    met lebaran Kang

    ReplyDelete
  4. Amiin kang, makasih buat doanya hehee

    selamat lebaran juga, semoga selalu dalam tali silaturahmi :)

    ReplyDelete

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More