Buku Dan Perempuan


Ketika inget buku fenomenal "Bumi Manusia" karya Parmoedya Anantha Tour, (meski belum pernah membacanya), ingatan saya seolah terlempar jauh kesana ketika pas pernah membaca blognya mas Yusran Darmawan dengan judul "Kupinang Kau dengan karya Pramoedya A Tour".

Cuma membagi cerita sederhana; di situ Mas Yusran mencoba mengkisahkan bagaiamana dulu pernah menghadiri acara sakral ijab kabul pernikahan temanya. Dari kisah tadi seorang mempelai pria sengaja memberi Mahar kepada calon isterinya berupa seperangkat alat sholat, dan sebuah buku maha karya dari bapak Pramoedya (Bumi Manusia). Yang sekarang entah buku super best seller itu belinya dimana. Buku lama yang sampai sekarang masih di cari banyak orang.

Pemilihan buku itu, mungkin di nilai spesial buat kedua mempelai (khususnya mempelai pria), karena alasan apa saya juga tidak tahu. Padahal mau tahu banget hehe. Dan, bisa jadi karena ada sesuatu yang membuat keduanya memutuskan untuk menikah dan memilih buku sebagai maharnya adalah karena punya nilai pesan historis dengan buku tersebut. Itu asumsi saya hehe. Dan menurut saya itu kerenn banget, kreatif sekaligus bisa mengirimkan pesan bahwa__ nilai sebuah karya sastra itu sangat dekat sekali dengan sisi romantisme. Bukankah ini amat indah? Sastra memang indah. Amat indah. Sastra juga punya kekuatan menjebol segala daya yang meledakan gunung ketinggian hati, lalu melapangkan jalan bagi dua hati yang hendak bertaut.

Di banyak tempat, ketika saya tidak secara sengaja menemui orang yang sedang membaca buku, entah itu di taman atau tempat2 tertentu Hemm.. Kelihatan seperti ada nyawa lain dari sisi nilai humanitas dari orang tersebut. Ada beberapa bahasa yang saya tangkap secara bebas, antara lain adalah; keren, cerdas, dan ada pesan seperti mengirimkan sebuah magnet positif. Kiranya bagi saya itu seperti sepotong motivasi, karena saya sendiri masih suka males buat membaca buku lama2, apalagi yang punya ketebalan sampai 500 halaman, Kadang juga kadung kebawa males duluan. Kalo ngebaca status di media sosial mah wiihhh, suka penasaran.

Buat sebagian orang yang punya passion di dunia baca dan menulis, kemudian aktif di media dan forum2 tertentu. Maka sesuatu yang biasa jika keberadaan mereka kemudian di pertemukan dengan orang2 yang punya hobi dan jejak pikiran yang sama, atau ada kesamaan pada kebiasaan2 yang di lakukanya ketika menemukan titik jenuh, atau pada satu titik dimana menganggap buku itu adalah teman baiknya sehari-hari. 

Buat hal2 tertentu, pernah juga keberadaan dari koleksi buku2 itu sengaja di jadikan senjata baru, tapi tanpa menghilangkan esensi dari buku tersebut. hehe *mikir

Bukan senjata beneran loh. Terus apaan? Yaa__ Seperti alat perantara. Lebih pada mencari bagaimana supaya bisa lebih dekat dengan orang yang memang perlu di dekati. Haha, Buat lebih akrab. Kayak seperti sengaja nawarin buku buat di pinjemin, barter, atau bisa jadi buku itu bisa menjadi bahan topik yang sangat seksi buat di bahas ketika punya kebutuhan untuk saling bercerita dan berbagi. Seperti kedekatan saya dengan empat orang yang bisa di bilang pernah punya tempat.

Tahu alasanya kenapa harus dengan buku? Ya itu tadi, saya selalu menulis berkali-kali, sepertinya buku akan selalu hadir untuk mampu mendeskripsikan dan menterjemahkan banyak hal.



Imyu, 20032014




6 comments:

  1. kalau sekarang banyaknya yang bawa gadget ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. pake buku, masih tetep terlihat lbh keren hehe

      Delete
  2. dari yg suka baca buku, behaviour nya jg akan keliatan :)

    ReplyDelete
  3. baca buku kala dalam perjalanan / menunggu biar ga mati gaya, tapi otak tetap kerja :)

    ReplyDelete

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More