Menghitung Nikmat




Jika harus di paksa untuk menyebut dan menghitung keinginan apa saja yang ingin di dapat setahunan ini, Jawabanya sampai ngantri buat di tulis satu persatu, bahkan mudah sekali untuk di jawab... Tapi jika harus di paksa untuk menghitung nikmat dan rejeki apa saja yang sudah kita dapat dalam setahunan ini, adaaa saja yang lupa untuk di jawab. Hehe betul apa betul? itulah satu dari banyaknya kelemahan manusia dengan sepaket penyakit pelupanya. Kayaknya emang sudah bawaanya kali yaa hehe..

Tulisan di atas agaknya berlaku juga buat saya, seperti sudah menjadi sebuah kewajaran--bahwa nikmat dari Tuhan itu kerap kali susah buat di akui, padahal nyata sekali terlihat dan di rasakan, giliran mendapati sebuah penyakit pusing sedikit saja-- tidak sedikit orang buru2 mengabarkan ke halayak luas, dengan harapan bisa segera sembuh karena sudah membagi kabar tentang sakitnya kepada orang lain. Ah itu cuma fenomena biasa yang barangkali sering terlihat di media sosial duniamaya.

Contoh2 yang saya sebut tadi berawal hasil merujuk dari ketika keseharian saya melibatkan dan di pertemukan dengan banyak orang, tidak menutup kemungkinan hal2 tadi semuanya bisa terbaca dan terlihat di sekitar kita, semuanya adalah hasil dari serangkaian dinamika hidup yang mau tidak mau sudah menjadi satu paket dari bagaimana saya bisa terus melanjutkan perjalanan usia saya sampai menemui titik nasibnya. 

Saya masih bisa terus menulis disini juga di artikan sebagai sebuah kesukuran yang luar biasa, masih menyukai sekaligus menemui alam semesta yang harganya tidak akan pernah terbayar dengan berapapun itu harga, masih bisa merasakan bagaimana bisa bertemu dengan hal2 yang menyenangkan, masih bisa terus membagi kisah dan cerita yang bisa bermanfaat buat orang lain; itu adalah bagian dari cara saya dalam menghitung nikmat yang saya rasakan bener sampai sekarang. Alahmadulillah...

Nikmat itu anugerah, nyata dan ada, bahkan bisa dirasakan untuk semua usia, seperti magis cinta yang tiba2 di turunkan dari Tuhan lewat jalur langit, kemudian jatuh dan bersenggama dengan tanah, dan tumbuhlah buah dari pohon2 yang bisa di rasakan kapan saja. Nikmat Tuhan juga tidak akan pernah mampu saya hitung satu persatu, saking banyaknya, atau mungkin ini adalah bukti nyata dari bagaimana cara2 Tuhan dalam menunjukan maha besarnya.

Nikmat Tuhan itu nyatanya sudah terlalu banyak untuk bisa saya hitung berulang-ulang, atau sudah terlalu lelah untuk saya sebut satu persatu, atau bahkan sudah terlalu tebal untuk saya tulis dalam sebuah buku tentang kenikmatan2 lainya. Semuanya tersaji dan terbungkus serta sengaja dikirim dari tangan Tuhan sebagai sebuah kenikmatan dan anugerah. Agar manusia bener2 bisa mengelola kesadaranya, bahwa kenikmatan yang sudah di rasakan itu tidak akan pernah terhitung angka dan jumlahnya.

Terimakasih Tuhaan, anugerah dan nikmat-Mu tidak akan pernah mampu saya lukis dengan kata2, juga tidak akan pernah mampu saya hitung bilangan jumlahnya. Hanya cinta kepada-Mu lah yang bisa terus saya pelihara, hanya cinta kepada-Mu lah yang bisa terus saya jaga, dan hanya cinta kepada-Mu lah yang tidak akan pernah menemukan kata akhir. Ya Tuhaan, anugerah dan nikmat-Mu sungguh bisa saya rasakan kini, jika kenyataanya banyak orang lain di luar sana sungguh2 mencintai-Mu, maka saya sengaja menuliskanya disini karena alasan yang sama. Ingin menjaga untuk selalu Mencinta-Mu.



 

video: youtube

8 comments:

  1. banyak nikmat yang sudah diberikan pada kita tapi kadang kita lupa bersyukur ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul buu, tiada yg bisa mengambil pelajaran dari sebuah rasa nikmat kecuali orang2 yg berakal heheee

      salam :)

      Delete
  2. mendapat teman barupun merupakan nikmat,
    jazakallahu khoir sudah berkunjung, saya folow balik

    ReplyDelete
  3. Pembelajaran juga. Krn, Saya juga masih sering bergalau nih. Hehehhee

    Yuuuk ah, singkirkan keluhan dan perbanyak bersyukur.

    ReplyDelete
    Replies
    1. galau boleh, tapi porsinya gak usah berlebihan :D

      Delete
  4. Surat Ar Rahman juga menohok "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
    Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang selalu bersyukur.... aamiin....

    ReplyDelete

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More