Di Gombal Politisi


Ilustrasi dari @rumahpetuah


Sejauh yang saya tangkap dari info-info di luar, seperti halnya obrolan warung kopi, atau sebatas gurauan bapak-bapak di bilik surau; rasanya tema obrolan itu tidak jauh-jauh dari perkembangan isu politik masa kini. Semuanya seperti terhipnotis dengan jejalan rayuan yang bernilai uang dengan dalih urusan kampanye, tidak sedikit orang seperti di buai dengan beragam janji-janji surga. Apapun pilihanya, siapapun yang akan terpilih nantinya; Nyatanya saya juga seperti merasakan kondisi yang tidak jauh beda dengan orang kebanyakan. Merasa sudah di gombali para politisi. Ahh gombal itu bener-bener ada dan nyata! seperti menjalar kemana-mana.

Jujur, saya kadang kadung kena alergi duluan kalau harus di paksa bicara bebas tentang politik, bukan karena saya tidak suka politik, malah kerap kali suka nonton acara_acara yang berbau politik, kadang punya porsi waktu yang lebih di bandingkan harus nonton acara reality show yang sekarang lagi booming, tapi saya merasa politik itu bukan dunia saya. sebatas kepengen tahu aja. Ya, barangkali hanya di sini saya bisa membagi semuanya. Suka atau tidak suka, realita sekaranglah yang memaksa saya untuk berbicara.

Katanya politik itu keras, emang bener. Katanya politik itu laki-laki, ya emang betul. Dan katanya politik itu tidak mengenal siapa itu kawan dan siapa itu lawan, dan kapan kita kedatangan rival. Yang ada hanya soal kepentingan, dan selalu memilih orang-orang yang sejalan. Aman.

Kalau merujuk dari kurun satu bulan belakangan sih, tepat dimana kita-kita menjadi mangsa dari para calon pembeli suara, tepat dimana mendekati hari pencoblosan; langit Indonesia seperti di bebankan untuk segera menurunkan hujan buatan, lalu siap menjatuhkan berlembar-lembar uang, menebarkan barter suara yang sudah di pesankan. Well, rasanya saya tidak terlalu ngoyo untuk bisa kebagian uang dari para caleg-caleg dan politisi tertentu. Takut menjadi beban hebat dimana kejujuran dan ketulusan saya akan di pertaruhkan. Mbok yaa, kalau saya ambil uangnya saja__terus saya melanggar kesepakatan perjanjian__ketika harus memilih apa yang harus saya pilih. Itu sama saja dengan kebodohan yang sia-sia. merasa diri saya di jual bebas dan murah meriah. Dan idealisme saya tumbang hari itu juga.

Kalaupun nanti sudah punya niat bulat untuk datang ke TPS, dimana sudah ada hak yang melekat bagi saya sebagai warga negara untuk memilih (dan itu rahasia). saya siap memilih dengan hati.

**Cukup kali ini saja, saya merasa di gombali politisi.

Bismillah, semoga saja apa yang sudah saya pilih nantinya, berharap bisa membangunkan bangsa dari tidur panjangnya, beraharap bisa menyembuhkan Indonesia dari sakitnya. Setidaknya ada setitik manfaat dari apa yang sudah saya pilih (suarakan). Semoga.


Imyu, 07042014



9 comments:

  1. gombalnya selalu kelihatan. tapi kk mereka PD banget ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. gombal memang pede kan, hehe

      Delete
    2. ini udah bukan ngegombal lagi, malah terang2an masuk ke rumah ngasih sesuatu. tapi dengan syarat harus pilih si dia * nyinyir asli

      Delete
  2. saya masih belum yakin kalo nyoblos kali ini akan menghasilkan politisi yang negarawan. saya masih bingung. tapi saya pasti nyoblos Insya Allah

    ReplyDelete
    Replies
    1. walopun tdk ada pilihan sama sekali, sya juga merasakan hal yang sama. tapi tidak dengan golput hehe bismillah sja sewmoga dengan niat baik kita datng ke TPS kemudian lahirlah satu kondisi dimana roda pemerintahan negri di ujung tanduk ini jadi lebih baik. * sok formil hahaa

      Delete
  3. gombalisasi politik memang maut...politik itu kan dari kata poli dan itik, poli artinya banyak, itik artinya hewan dengan suara yang suka ribut....jadi politik itu...kumpulan suara yang ributnya kayak suara itik......keep happy blogging always...salam dari Makassar :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaa, betul. suka ribut, kalo udah makan banyak terus pada ngantuk. *bukan malah rapat memperjuangkan janji2 kampanyenya. tap ya semoga ada beberapa yg tdk termasuk golongan tadi hehee

      salam :)

      Delete
  4. dunia politik juga bisa gombal :)

    ReplyDelete

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More