Saat sekarang, musuh terbesar saya bukanlah teman hianat, bukan pula sahabat sejawat yang teramat jahat. Ia tidak terlihat, Ia serupa debu debu yang teramat kecil yang saling "mengkonversi" dan siap membatu hingga menjadi sebuah sekumpulan yang menamakan dirinya sebongkah malas. Bukankah " kata " itu yang membuat kebutuhan indra pendengaran kita menjadi merasa acuh dan enggan untuk mendengarnya kembali. Yaa, malas sepertinya menjadi sebuah momok yang sukar di usir sekaligus gemar di pelihara oleh si pelakunya sendiri. Malas terkadang menyuguhkan di sekitar kita akan serupa tempat yang teramat nyaman untuk di singgahi berlama lama. Nama lain dari candu yang teramat mengganggu. pun tak mengenal waktu. Sampai pada kesadaran kita yang suatu waktu akan menjadi tahu bahwa malas lah serupa musuh terbesar kita yang menghambat pada kualitas seseorang menjadi yang bermutu.
Hari ini saya di niatkan untuk mencoba bersikap dan bersiap dengan situasi kemungkinan dari kedatangan wabah yang menjadikan saya di didik malas, karena ia akan datang dalam waktu yang sebenarnya kita juga tidak pernah tahu kapan kaum benalu itu akan singgah dengan gagahnya. Dan akan siap menyambangi siapapun termasuk saya dan kapanpun selagi saya tidak pernah mampu mengusirnya dengan melumatnya jauh jauh. Hingga ke pinggiran hulu benalu. Bukankah sering kali saya bisa mengusirnya dari sini dan sampai separuh detik ini, namun sesering itu rasa malas tadi tidak pernah bosan bosanya mampir sekaligus membangunkan saya pada kesadaran berpikir; bahwa malas tidak akan pernah mati dalam riwayat seumur hangusnya seisi bumi. Malas bisa di minimalkan dengan sendirinya jika saya bisa menafsirkan bahwa dari rasa malas lah saya bisa tahu dan mampu menjadikan hidup saya sendiri dalam menentukan banyak pilihan.
Mau berlama lama dengan kemalasan dengan segala bentuk resikonya? Atau mau mengusirnya jauh jauh yang tentu dengan segudang manfaatnya yang lain. Adil sebenarnya, Tinggal hanya menaruh harapan pada sikap kedewasaan saya yang sebetulnya bisa menentukan pada hasil yang sebenarnya, bahwa saya merasa cukup mampu atau tidak. Padahal, Menambah dengan menulis satu judul postingan juga sebenarnya penegasan dari sikap: bahwa saya sedang melawan kemalasan dengan sisa sisa kemampuan saya yang masih tersimpan rapih di tabungan sekumpulan semangat. Sebangun dengan apa yang akan saya lawan dengan senjata simpanan yang tersisa ( semangat).... Semoga masih bisa mampu untuk mengais dari sisa semangat yang hampir terkikis.
batu saja bisa terkikis
ReplyDeleteapalagi hati...
. . semangat kawan. smoga kemalasan bisa menjauh dari kita. amieeennnn,, . .
ReplyDeleteayoo semanagattt...memberika motivasi pada orang lain memang mudah, tapi merealisasikan pd diri sendiri...hemmm bukan hal mudah #pengalaman pribadi
ReplyDeleteokey, kita lawan kemalasan dengan keras lagi sob, biar dia ciut dan ngabur :D
ReplyDeleteSemangat untuk mengusir kemalasan...
ReplyDeleteThanks sobat telah diingatkan :)
hindari kebiasaan malas, karena nggak pernah ada untungnya sob :))
ReplyDeleteHaHAHAHAHAHAHHAHAHAAH....
ReplyDelete*ketawa lebar*
Kamu sekarang menjadikan malas sebagai musuh,
Dan saya? Malas adalah kekasih gelap saya :)
Dia begitu memanjakan saya, melenakan saya dan sesekali menerbangkan saya
Kadang saya terasa sangat ingin membunuhnya
Mencekik atau menusuknya dengan pisau dapur
tapi.... saya kadang sangat menyayanginya
karena dialah kadang yg membuat saya bisa menjadi sosok yg tidak perduli
merdeka dan bebas. aneh!
:D
@Rawins emang bener mas hehe salam buat ibue :)
ReplyDelete@♥VPie◥♀◤MahaDhifa♥ wah terimakasih nih udah doain sekalian amin nya hehe komplit
ReplyDelete@Ririe Khayan sepakat, sembari mencoba memotivasi diri sendiri sekalian bsa mengingatkan org lain itu jauh lbh punya manfaat :D
ReplyDelete@Stupid monkey bukan ngabur haha yang ada ngumpet di ketek soalnya sewaktu waktu ia akan kembali dgn gagahnya :D
ReplyDelete@Anak Rantau semangat juga :D
ReplyDelete@Anak Rantau semangat juga :D
ReplyDelete@Hiaku Herry betul, ruginya jelas ada tapi untungnya ngebuat kita bsa sadar bhwa malas itu apa resikonya :)
ReplyDelete@Hiaku Herry betul, ruginya jelas ada tapi untungnya ngebuat kita bsa sadar bhwa malas itu apa resikonya :)
ReplyDelete@matahari jika malas bsa membawa ketidakberuntungan kamu tdk mengenal sya, mungkin kmu akan menarik kata kata itu. hahaha # sifat pedenya lagi nongkrong di ubun ubun :D
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete@matahari jika saja malas itu bsa membawa ketidakberuntungan kamu tak mengenal saya, mungkin kamu akan menarik kata kata itu hahaha ##sikap pedenya lagi nongkrong di ubun2 :D
ReplyDeleteMalas, oh malas.. Lalalalala... Kadang aku rindu dengan malas, kadang aku benci dengan malas. Malas seakan membebaniku. Malas membuat aku di omeli oleh Ibu. Syalalalalala #jah nyanyg deh gue
ReplyDeleteWah, kunjungan perdana, nih, Sob. Semoga saja ada kunjungan baliknya, hoho :-D
ReplyDeletekadang ada waktunya juga malas malasan, tapi cuma sebatas untuk istirahat saja, jangan sampai berlebihan :D
ReplyDelete@Faizal Indra kusuma: apapun itu, yg past malas lbh banyak ruginya dari pada untungnya. bukan begitu?
ReplyDelete@IFAN - EGP | Era Generasi Pemuda: insya Allah kang, di tunggu aja :))
ReplyDelete@IFAN - EGP | Era Generasi Pemuda: insya Allah kang, di tunggu aja :))
ReplyDeletePuitis banget. Saya suka gaya bahasa kamu. Salam kenal ya!
ReplyDeleteMalas terkadang membuat kita enjoy sesaat namun setelah itu menyesal karena tidak ada untungnya :)
ReplyDeleteSemangat..semangat buat kita semua
Nice post
semangat...semangat biat gak malas ah,menyemangati diri sendiri :)
ReplyDeletesemua tergantung diri yang mengontrolnya,..
ReplyDeletehehe....mungkin jenuh kali ya yang bikin orang malas. Jd malu..kemarin aku hiatus kerja sehari karena malas plus jenuh tak terkendali.
ReplyDeleteBtw sekarang da semangad lagi. Thanks motivasinya ya....:)
Wah, berkunjung lagi, nih. Hohoo :-D
ReplyDelete@Hadi Kurniawan: sya tidak merasa sedang berpuisi, tapi makasih ya atas kunjunganya hehe
ReplyDelete@Lensa: semangat juga :D
ReplyDelete@Lidya - Mama Cal-Vin: sembari bsa menyemangati orang lain tentunya :))
ReplyDelete@melblogs TTM / iffa: wah pantesan gak pernah keliatan, ternyata hiatus jg yah padahal ga ada izin hehe
ReplyDelete@IFAN - EGP | Era Generasi Pemuda: terimakasih utk kunjungan yg keduakalinya ya, salam ukhuwah :)
ReplyDelete