Terkikis



Saat sekarang, musuh terbesar saya bukanlah teman hianat, bukan pula sahabat sejawat yang teramat jahat. Ia tidak terlihat, Ia serupa debu debu yang teramat kecil yang saling "mengkonversi" dan siap membatu hingga menjadi sebuah sekumpulan yang menamakan dirinya sebongkah malas. Bukankah " kata " itu yang membuat kebutuhan indra pendengaran kita menjadi merasa acuh dan enggan untuk mendengarnya kembali. Yaa, malas sepertinya menjadi sebuah momok yang sukar di usir sekaligus gemar di pelihara oleh si pelakunya sendiri. Malas terkadang menyuguhkan di sekitar kita akan serupa tempat yang teramat nyaman untuk di singgahi berlama lama. Nama lain dari candu yang teramat mengganggu. pun tak mengenal waktu. Sampai pada kesadaran kita yang suatu waktu akan menjadi tahu bahwa malas lah serupa musuh terbesar kita yang menghambat pada kualitas seseorang menjadi yang bermutu.

Hari ini saya di niatkan untuk mencoba bersikap dan bersiap dengan situasi kemungkinan dari kedatangan wabah yang menjadikan saya di didik malas, karena ia akan datang dalam waktu yang sebenarnya kita juga tidak pernah tahu kapan kaum benalu itu akan singgah dengan gagahnya. Dan akan siap menyambangi siapapun termasuk saya dan kapanpun selagi saya tidak pernah mampu mengusirnya dengan melumatnya jauh jauh. Hingga ke pinggiran hulu benalu. Bukankah sering kali saya bisa mengusirnya dari sini dan sampai separuh detik ini, namun sesering itu rasa malas tadi tidak pernah bosan bosanya mampir sekaligus membangunkan saya pada kesadaran berpikir; bahwa malas tidak akan pernah mati dalam riwayat seumur hangusnya seisi bumi. Malas bisa di minimalkan dengan sendirinya jika saya bisa menafsirkan bahwa dari rasa malas lah saya bisa tahu dan mampu menjadikan hidup saya sendiri dalam menentukan banyak pilihan.

Mau berlama lama dengan kemalasan dengan segala bentuk resikonya? Atau mau mengusirnya jauh jauh yang tentu dengan segudang manfaatnya yang lain. Adil sebenarnya, Tinggal hanya menaruh harapan pada sikap kedewasaan saya yang sebetulnya bisa menentukan pada hasil yang sebenarnya, bahwa saya merasa cukup mampu atau tidak. Padahal, Menambah dengan menulis satu judul postingan juga sebenarnya penegasan dari sikap: bahwa saya sedang melawan kemalasan dengan sisa sisa kemampuan saya yang masih tersimpan rapih di tabungan sekumpulan semangat. Sebangun dengan apa yang akan saya lawan dengan senjata simpanan yang tersisa ( semangat).... Semoga masih bisa mampu untuk mengais dari sisa semangat yang hampir terkikis.

35 comments:

  1. batu saja bisa terkikis
    apalagi hati...

    ReplyDelete
  2. . . semangat kawan. smoga kemalasan bisa menjauh dari kita. amieeennnn,, . .

    ReplyDelete
  3. ayoo semanagattt...memberika motivasi pada orang lain memang mudah, tapi merealisasikan pd diri sendiri...hemmm bukan hal mudah #pengalaman pribadi

    ReplyDelete
  4. okey, kita lawan kemalasan dengan keras lagi sob, biar dia ciut dan ngabur :D

    ReplyDelete
  5. Semangat untuk mengusir kemalasan...
    Thanks sobat telah diingatkan :)

    ReplyDelete
  6. hindari kebiasaan malas, karena nggak pernah ada untungnya sob :))

    ReplyDelete
  7. HaHAHAHAHAHAHHAHAHAAH....
    *ketawa lebar*

    Kamu sekarang menjadikan malas sebagai musuh,
    Dan saya? Malas adalah kekasih gelap saya :)
    Dia begitu memanjakan saya, melenakan saya dan sesekali menerbangkan saya
    Kadang saya terasa sangat ingin membunuhnya
    Mencekik atau menusuknya dengan pisau dapur
    tapi.... saya kadang sangat menyayanginya
    karena dialah kadang yg membuat saya bisa menjadi sosok yg tidak perduli
    merdeka dan bebas. aneh!

    :D

    ReplyDelete
  8. @Rawins emang bener mas hehe salam buat ibue :)

    ReplyDelete
  9. @♥VPie◥♀◤MahaDhifa♥ wah terimakasih nih udah doain sekalian amin nya hehe komplit

    ReplyDelete
  10. @Ririe Khayan sepakat, sembari mencoba memotivasi diri sendiri sekalian bsa mengingatkan org lain itu jauh lbh punya manfaat :D

    ReplyDelete
  11. @Stupid monkey bukan ngabur haha yang ada ngumpet di ketek soalnya sewaktu waktu ia akan kembali dgn gagahnya :D

    ReplyDelete
  12. @Hiaku Herry betul, ruginya jelas ada tapi untungnya ngebuat kita bsa sadar bhwa malas itu apa resikonya :)

    ReplyDelete
  13. @Hiaku Herry betul, ruginya jelas ada tapi untungnya ngebuat kita bsa sadar bhwa malas itu apa resikonya :)

    ReplyDelete
  14. @matahari jika malas bsa membawa ketidakberuntungan kamu tdk mengenal sya, mungkin kmu akan menarik kata kata itu. hahaha # sifat pedenya lagi nongkrong di ubun ubun :D

    ReplyDelete
  15. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  16. @matahari jika saja malas itu bsa membawa ketidakberuntungan kamu tak mengenal saya, mungkin kamu akan menarik kata kata itu hahaha ##sikap pedenya lagi nongkrong di ubun2 :D

    ReplyDelete
  17. Malas, oh malas.. Lalalalala... Kadang aku rindu dengan malas, kadang aku benci dengan malas. Malas seakan membebaniku. Malas membuat aku di omeli oleh Ibu. Syalalalalala #jah nyanyg deh gue

    ReplyDelete
  18. Wah, kunjungan perdana, nih, Sob. Semoga saja ada kunjungan baliknya, hoho :-D

    ReplyDelete
  19. kadang ada waktunya juga malas malasan, tapi cuma sebatas untuk istirahat saja, jangan sampai berlebihan :D

    ReplyDelete
  20. @Faizal Indra kusuma: apapun itu, yg past malas lbh banyak ruginya dari pada untungnya. bukan begitu?

    ReplyDelete
  21. Puitis banget. Saya suka gaya bahasa kamu. Salam kenal ya!

    ReplyDelete
  22. Malas terkadang membuat kita enjoy sesaat namun setelah itu menyesal karena tidak ada untungnya :)
    Semangat..semangat buat kita semua
    Nice post

    ReplyDelete
  23. semangat...semangat biat gak malas ah,menyemangati diri sendiri :)

    ReplyDelete
  24. semua tergantung diri yang mengontrolnya,..

    ReplyDelete
  25. hehe....mungkin jenuh kali ya yang bikin orang malas. Jd malu..kemarin aku hiatus kerja sehari karena malas plus jenuh tak terkendali.

    Btw sekarang da semangad lagi. Thanks motivasinya ya....:)

    ReplyDelete
  26. @Hadi Kurniawan: sya tidak merasa sedang berpuisi, tapi makasih ya atas kunjunganya hehe

    ReplyDelete
  27. @Lidya - Mama Cal-Vin: sembari bsa menyemangati orang lain tentunya :))

    ReplyDelete
  28. @melblogs TTM / iffa: wah pantesan gak pernah keliatan, ternyata hiatus jg yah padahal ga ada izin hehe

    ReplyDelete
  29. @IFAN - EGP | Era Generasi Pemuda: terimakasih utk kunjungan yg keduakalinya ya, salam ukhuwah :)

    ReplyDelete

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More