Surga Yang Tersembunyi Di Pulau Nami



Di tiap kalinya saya punya perjalanan bertadabur dengan alam, buat melihat apa2 yang sudah Tuhan bagikan sebegitu murahnya, disitu pula sepertinya Tuhan selalu menunjukan segala maha besarnya. 

***
Minggu kemaren kebetulan saya bertamu ke pulau Nami, sebatas buat mengisi liburan setelah beberapa minggu di kudeta sama pekerjaan dan hal2 yang dirasa membosankan. Intinya saya pengen segera piknik hehee. Sekaligus menengok, kaya apa sih ketika Pulau Nami sedang berpuisi, Hingga sampe terkenal di telinga para penyuka wisata dan destinasi.

Ya, Pulau Nami sendiri pada perjalananya begitu dikenal luas ketika beberapa bagian lokasinya di gunakan untuk syuting drama korea terkenal Winter Sonata yang begitu mengharu biru. Apalagi pas setibanya musim gugur, dengan landscape pohon2 besar yang menjulang tinggi berbaris rapih yang dedaunanya mulai memerah dan menguning, kemudian tampak mulai berguguran ke tanah. Sungguh sebuah peristiwa alam yang sangat romantis. Sesiapa yang melihat penuh kekaguman. Inikah surga yang tersembunyi di Pulau Nami? Entahlah..

**
Minggu kemarin saya adalah satu dari 45 jamaah Masjid Arroyan Muguk yang punya kesempatan untuk mengisi liburanya di Pulau Nami, atau yang biasa di sebut Nami Island. Pulau ini berbentuk seperti bulan separuh yang menggenang di tengah2 sebuah danau besar terusan dari sungai Han yang ada di Seoul. Menarik nemang, tidak saja ketika harus masuk kesana, menengok ada keindahan apa saja di dalamnya, tapi dari sejarah awal mula munculnya Pulau Nami tersebut. Nama Nami sendiri di ambil dari salah satu pahlawan Korea Selatan yaitu Jendral Nami.


Ketika kami (selaku rombongan) sudah sampe di lokasi. Kami kemudian turun dari bus setelah menghabiskan kurang lebih tiga jam perjalanan. Makan siang sebentar sambil menunggu pembelian tiket atau penukaran visa masuk, kamipun akhirnya berjalan menuju pintu Imigration Nami Island. Kenapa ada visa dan pintu imigrasi segala? Imigration Nami adalah pintu masuk menuju Nami Island. Itu cuma pengistilahan. Pemerintah Korea Selatan sengaja mengemas wisata Nami Island sebagai sebuah negara yang terpisah dari Korea Selatan, bahkan begitu di kenal dengan sebutan Naminara Republic; artinya negara Nami. Ahh entahlah dengan statusnya sebagai negara sendiri ini, sebenernya sih cuma negara boongan, negri khayalan atau negri fantasi. Pinter2nya orang Korea saja bagaimana mengemas sebuah tempat wisata bertujuan untuk di jadikan nilai jual.

Untuk menuju Nami Island sendiri kami harus baris mengantri buat menyeberang menaiki kapal ferri, butuh waktu sekitar 10 nenit untuk bisa sampai di pulau mungil tersebut. Menariknya di tiap pinggiran bagian atas kapal di hiasi bermacam-macam bendera negara, termasuk bendera merah putih punya Indonesia.

Begitu memasuki daerah Pulau Nami, kamipun disambut dengan deretan pohon tinggi yang berjejer lurus, rapih hingga seperti membentuk sebuah terowongan. Adem sekali rasanya melihat suasana alam yang masih terjaga seperti itu. Pulau Nami ini memang menjunjung konsep perpaduan antara manusia, hewan dan tumbuhan untuk “living in harmony far away from crowd and civilization“. Jadi pulau ini memang seperti tempat berlibur untuk bersantai dan istirahat bagi para wisatawan.

Khusus bagi para penggemar drama Korea, tempat ini barangkali terlalu keren karena punya beberapa tempat dan momen dari serial yang sudah ditonton. Pohon-pohon tinggi menjulang di kanan kiri jalan yang membentuk sangat rapih.

Di situ juga ada rute jalan yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki ataupun naik sepeda. Kemudian ada fasilitas kereta wisata juga, ada kolam ikan, air mancur di tiap sudut jalan, dan beberapa taman tematik. Di Nami Island juga tersedia sewa sepeda tandem. Nah untuk yang suka dengan tantangan bisa juga mencoba naik flying fox untuk menyeberangi danau Cheongpyeong yang meluas, Cukup mahal memang karena harus membayar 30.000 won.


 Rombongan Masjid Ar-royyan Muguk ketika baru tiba di pulau Nami

 Daya tarik pulau Nami tidak saja sampai disitu, di tanah Nami Island aura penuh cinta tersebar di mana-mana. Cinta pada pasangan, cinta pada keluarga, cinta pada hewan2, cinta pada alam sekitar ataupun cinta pada hal2 yang membangun sebuah kedekatan. Banyak pasangan yang memakai baju seragaman, terus juga ada yang sedang duduk berdua di bale-bale sambil membicarakan rahasianya masing2, tidak sedikit juga mereka yang membawa anak2 dan keluarganya duduk2 di sebuah taman, pasangan oma opa yang sedang foto bareng di bawah pohon, bahkan ada sebuah burung yang kenalpun tidak bisa langsung nyamperin pengunjung, seperti hendak menyampaikan sebuah pesan cinta hehe, mengajak berkomunikasi, kemudian langsung terbang lagi masuk di rerindangan pohon. Bahkan konon katanya, kalo malam hari, semua lampu pulau ini semuanya di matikan sehingga pengunjung bisa lebih dekat dengan alam, hanya bulan dan kerlipan bintang2.

Hebatnya lagi, beberapa botol yang di tinggalkan pengunjung juga di recycle dan di manfaatkan kembali untuk menjadi sebuah hiasan di pinggiran jalan.







Eumseong, 2 November 2015

3 comments:

  1. MAsya Allah cantik bener pohonnya , warna kuning gitu

    ReplyDelete
  2. Omgggggggg... selepas kyoto, ini tempat termupeng yg ingin sy kunjungiii. Cantiiiiipppz gilaaaaa..

    ReplyDelete
  3. Udah lama selalu pingin ke Jepang, belum kesampaian :(
    Seru banget keliatannya.

    ReplyDelete

Tinggalkanlah komentar anda di sini

Baik tidaknya artikel ini hanya pada sebatas tujuan untuk berbagi. baik itu informasi, inspirasi ataupun sekedar basa basi. Baca juga artikel yang lain, terima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More